Pengertian VBAC TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian VBAC

VBAC Vaginal Birth After Cesarean-section adalah proses melahirkan normal setelah pernah melakukan seksio sesarea. VBAC menjadi isu yang sangat penting dalam ilmu kedokteran khususnya dalam bidang obstetrik karena pro dan kontra akan tindakan ini. Baik dalam kalangan medis ataupun masyarakat umum selalu muncul pertanyaan, apakah VBAC aman bagi keselamatan ibu. Pendapat yang paling sering muncul adalah „Orang yang pernah melakukan seksio harus seks io untuk selanjutnya.‟ Juga banyak para ahli yang berpendapat bahawa melahirkan normal setelah pernah melakukan seksio sesarea sangat berbahaya bagi keselamatan ibu dan section adalah pilihan terbaik bagi ibu dan anak . VBAC belum banyak diterima sampai akhir tahun 1970an. Melihat peningkatan angka kejadian seksio sesarea oleh United States Public Health Service, melalui Consensus Development Conference on Cesarea n Child Birth pada tahun 1980 menyatakan bahwa VBAC dengan insisi uterus transversal pada segmen bawah rahim adalah tindakan yang aman dan dapat diterima dalam rangka menurunkan angka kejadian seksio sesarea pada tahun 2000 menjadi 15 Cunningham FG, 2001. Pada tahun 1989 National Institute of Health dan American College of Obstetricans and Gynecologists mengeluarkan statemen, yang menganjurkan para ahli obstetri untuk mendukung trial of labor pada pasien-pasien yang telah mengalami seksio sesarea sebelumnya, dimana VBAC merupakan tindakan yang aman sebagai pengganti seksio sesarea ulangan OGrady JP, 1995, Caughey AB, Mann S, 2001. Walau bagaimanapun, mulai tahun 1996 jumlah percobaan partus pervaginal telah berkurang dan menyumbang kepada peningkatan jumlah partus secara seksio sesarea ulang. Universitas Sumatera Utara Pelbagai faktor medis dan nonmedis diperkirakan menjadi penumbang kepada penurunan jumlah percobaan partus pevaginam ini. Faktor-faktor ini sebenarnya masih belum difahami dengan jelas. Salah satu faktor yang paling sering dikemukan para ahli adalah resiko ruptur uteri. Pada tindakan percobaan partus pervaginal yang gagal, yaitu pada maternal yang harus melakukan seksio sesarea ulang didapati resiko komplikasi lebih tinggi berbanding VBAC dan partus secara seksio sesarea elektif. Faktor nonmedis termasuklah restriksi terhadap akses percobaan partus pervaginal. NIH Consensus Development Conference Statement, 2010 Gambar 2.1 : Kadar seksio sesarea total, seksio sesarea primer dan VBAC NIH Consensus Development Conference Statement, 2010 2.2. Indikasi VBAC American College of Obstetricians and Gynecologists ACOG pada tahun 1999 dan 2004 memberikan rekomendasi untuk menyeleksi pasien yang direncanakan untuk persalinan pervaginal pada bekas seksio sesarea. Universitas Sumatera Utara Menurut Cunningham FG 2001 kriteria seleksinya adalah berikut : 1. Riwayat 1 atau 2 kali seksio sesarea dengan insisi segmen bawah rahim. 2. Secara klinis panggul adekuat atau imbang fetopelvik baik 3. Tidak ada bekas ruptur uteri atau bekas operasi lain pada uterus 4. Tersedianya tenaga yang mampu untuk melaksanakan monitoring, persalinan dan seksio sesarea emergensi. 5. Sarana dan personil anastesi siap untuk menangani seksio sesarea darurat Menurut Cunningham FG 2001 kriteria yang masih kontroversi adalah : 1. Parut uterus yang tidak diketahui 2. Parut uterus pada segmen bawah rahim vertikal 3. Kehamilan kembar 4. Letak sungsang 5. Kehamilan lewat waktu 6. Taksiran berat janin lebih dari 4000 gram

2.3. Kontraindikasi VBAC