BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
Penelitian ini dimulai dari bulan Januari sampai dengan Juni 2012. Subjek yang digunakan adalah sediaan blok parafin yang berasal dari jaringan biopsi lambung
yang didiagnosa sebagai gastritis dengan pewarnaan Hematoksilin Eosin pada
Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan. Total 42 sampel yang memenuhi kriteria inklusi digunakan dan dimasukkan
sebagai sampel penelitian. Adapun jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan jenis kelamin tertera pada tabel 4.1. berikut ini.
Tabel 4.1. Jumlah sampel gastritis yang digunakan dalam penelitian berdasarkan jenis kelamin.
Jenis kelamin n
Laki-laki 28
66,7 Perempuan
14 33,3
Total 42
100,0
Dari tabel 4.1. jumlah sampel yang berjenis kelamin laki-laki adalah 28 orang 66,7 sedangkan jumlah sampel yang perempuan adalah 14 orang 33,3 .
Berdasarkan umur, distribusi umur dari sampel yang dimasukkan dalam penelitian ini tertampil pada tabel 4.2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2. Distribusi umur dari seluruh sampel gastritis yang digunakan dalam penelitian.
Umur tahun n
16 – 30 tahun
3 7,1
31 – 40 tahun
6 14,3
41 – 45 tahun
6 14,3
46 – 50 tahun
3 7,1
51 – 55 tahun
5 11,9
56 – 60 tahun
8 19,0
61 – 75 tahun
11 26,2
Total 42
100,0
Dari data distribusi yang digambarkan pada tabel 4.2., dijumpai kelompok umur yang paling muda penderita gastritis adalah kelompok umur 16-30 tahun
dengan jumlah sampel sebanyak 3 kasus 7,1, sedangkan umur yang paling tua adalah kelompok umur 61-75 tahun dengan jumlah sampel sebanyak 11 kasus
26,2. Distribusi umur penderita gastritis yang paling banyak adalah kelompok umur 61-75 tahun, dengan jumlah sampel sebanyak 11 kasus 26,2. Distribusi
umur yang median dari sampel penelitian ini adalah pada kelompok umur 51-55 tahun 11,9. Angka rata-rata umur penderita adalah 51,05 tahun.
Penemuan infeksi Helicobacter pylori pada lesi gastritis dengan pewarnaan Giemsa ditunjukkan pada tabel 4.3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3. Penemuan infeksi Helicobacter pylori pada lesi gastritis dengan pewarnaan histokimia Giemsa.
Pewarnaan histokimia Giemsa n
Positif 20
47,6 Negatif
22 52,4
Total 42
100,0
Dari tabel 4.3. di atas, penemuan infeksi Helicobacter pylori dengan pewarnaan Giemsa ditemukan hasil yang positif sebanyak 20 kasus 47,6 dan hasil negatif
sebanyak 22 kasus 52,4.
Penemuan infeksi Helicobacter pylori pada lesi gastritis dengan pewarnaan imunohistokimia Helicobacter pylori ditunjukkan pada tabel 4.4.
Tabel 4.4. Infeksi Helicobacter pylori pada lesi gastritis yang ditemukan dengan pewarnaan imunohistokimia Helicobacter pylori.
Pewarnaan imunohistokimia Helicobacter pylori
n
Positif 32
76,2 Negatif
10 23,8
Total 42
100,0
Dari tabel 4.4. di atas, hasil penemuan Helicobacter pylori dengan pewarnaan imunohistokimia Helicobacter pylori ditemukan hasil yang positif sebanyak 32 kasus
76,2 dan hasil negatif sebanyak 10 kasus 23,8.
Universitas Sumatera Utara
Sensitifitas dan spesifisitas penemuan infeksi Helicobacter pylori pada lesi gastritis dengan pewarnaan histokimia Giemsa dibandingkan dengan pewarnaan
imunohistokimia Helicobacter pylori dengan uji Chi-square ditunjukkan pada tabel 4.5.
Tabel 4.5. Pengukuran sensitifitas dan spesifisitas pewarnaan histokimia Giemsa dan imunohistokimia Helicobacter pylori dalam menemukan infeksi Helicobacter pylori
pada lesi gastritis dengan uji Chi-square.
Pewarnaan Histokimia
Giemsa
Total p-
value Positif
Negatif n
n n
Imunohisto kimia
H. pylori Positif
20 47.6
12 28.6 32
76.2 0,001
Negatif
10 23.8 10
23.8
Total
20 47.6
22 52.4 42
100.0
Hasil tabel 4.5. ini menunjukkan p-value = 0,001 p0,05, maka H ditolak,
artinya ada perbedaan insidensi penemuan infeksi Helicobacter pylori pada lesi gastritis di lambung dengan pewarnaan histokimia Giemsa dan imunohistokimia
Helicobacter pylori. Dan dari 42 sampel penelitian ditemukan sejumlah 20 sampel yang menunjukkan hasil yang positif baik dengan pewarnaan histokimia Giemsa
maupun imunohistokimia Helicobacter pylori Sensitifitas = 100. Sedangkan dari 42 sampel penelitian, 10 sampel yang menunjukkan hasil negatif pada pewarnaan
histokimia Giemsa yang negatif, ternyata juga menunjukkan hasil yang negatif dengan pewarnaan imunohistokimia Helicobacter pylori. Spesifisitas = 45,4.
4.2. Pembahasan