1.2. Rumusan Masalah
Karsinogenesis lambung merupakan proses yang multistep dan melibatkan kelainan genetika secara umum maupun spesifik yang dapat merangsang perubahan
sifat sel secara progresif. Gastritis kronik yang disebabkan oleh infeksi Helicobacter pylori, mempunyai insidensi yang paling tinggi. Karena kanker lambung mempunyai
prognosis yang jelek, dan salah satu strategi utama yang berguna untuk klinik adalah menemukan secara dini infeksi Helicobacter pylori lambung penderita yang
mempunyai keluhan secara klinis. Salah satu cara menemukan infeksi Helicobacter
pylori adalah pada jaringan biopsi lambung yang didapat pada saat melakukan
pemeriksaan endoskopi. Namun pada pemeriksaan histopatologi, penemuan Helicobacter pylori yang berupa organisme eosinofilik batang sedikit melengkung
sulit diidentifikasi dengan pewarnaan Hematoksilin Eosin karena mirip dengan cairan mukus di lambung, Dan selama pengobatan, organisme ini dapat berubah bentuk
berupa huruf ‘U’, melingkar, bentuk batang yang ireguler maupun kokoid. Bentuk ini menyerupai bakteri non-patogen, spora jamur dan cryptosporidia. Untuk diagnosa
yang pasti digunakan pewarnaan imunohistokimia.
4
1.3. Hipotesa Penelitian
Ada perbedaan insidensi penemuan infeksi Helicobacter pylori pada lesi gastritis di lambung dengan pewarnaan histokimia Giemsa dan imunohistokimia Helicobacter
pylori.
1.4. Tujuan Penelitian
1.4.1. Tujuan Umum
Menemukan insidensi infeksi Helicobacter pylori pada lesi gastritis di lambung dengan pewarnaan Giemsa dan pewarnaan imunohistokimia Helicobacter pylori
Universitas Sumatera Utara
1.4.2. Tujuan Khusus
Melihat gambaran karakteristik penderita gastritis. Menemukan infeksi Helicobacter pylori pada lesi gastritis dengan pewarnaan
histokimia Giemsa. Menemukan infeksi Helicobacter pylori pada lesi gastritis dengan pewarnaan
imunohistokimia Helicobacter pylori. Melihat perbedaan hasil perwarnaan histokimia Giemsa terhadap tampilan
imunohistokimia Helicobacter pylori dalam mendiagnosa infeksi Helicobacter pylori pada lesi gastritis.
1.5. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi indikator penemuan infeksi Helicobacter pylori pada sediaan biopsi jaringan lambung.
Dengan penelitian ini diharapkan dapat membantu menentukan prognosis pasien dengan lesi gastritis.
Universitas Sumatera Utara
Bab 2 Tinjauan Pustaka
2.1. Lambung
2.1.1. Anatomi
Lambung merupakan organ yang berbentuk kantong seperti huruf ‘J’, dengan volume 1200-1500ml pada saat berdilatasi. Pada bagian superior, lambung berbatasan
dengan bagian distal esofagus, sedangkan pada bagian inferior berbatasan dengan duodenum. Lambung terletak pada daerah epigastrium dan meluas ke hipokhondrium
kiri. Kecembungan lambung yang meluas ke gastroesofageal junction disebut kurvatura mayor. Kelengkungan lambung bagian kanan disebut kurvatura minor,
dengan ukuran ¼ dari panjang kurvatura mayor. Seluruh organ lambung terdapat di dalam rongga peritoneum dan ditutupi oleh omentum.
5
Gambar 2.1. Pembagian daerah anatomi lambung.
5
Universitas Sumatera Utara