Instrumen penelitian Analisa data

 Larutan PBS pH 7,4 yang terdiri dari: o Natrium chroride 80 gram o Kalium chloride 2 gram o Na 2 HPO 4 11 gram o KH 2 PO 4 2 gram o Tambahkan aquadest 1000 ml  Larutan Tween 20  Larutan DAB + substrat buffer 1ml larutan cukup untuk 10 jaringan o Langkah 1: masukkan 1ml aliquot substrat buffer secukupnya ke dalam container tergantung dari jumlah specimen yang akan dikerjakan. o Langkah 2: untuk setiap 1ml buffer , tambahkan satu tetes 20μl cairan DAB + substrat chromogen dan campurkan segera.  Larutan counterstain Mayers Hematoksilin  Larutan Lithium karbonas 50 gram Lithium carbonas + aquadest 1000mL  Ethanol absolute 96, 80, dan 70.  Larutan Xylol.

3.11. Instrumen penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah hasil pulasan histokimia Giemsa dan imunohistokimia Helicobacter pylori terhadap sampel sediaan jaringan biopsi lambung. Penelitian dilakukan oleh dua ahli patologi tanpa mengetahui data klinis pasien blinded. Untuk penilaian terhadap pulasan histokimia Giemsa adalah sebagai berikut:  Skor 0 = Negatif bila tidak terwarnai  Skor 1 = Positif bila terwarnai warna biru tua pada mikroorganisme Helicobacter pylori berupa batang halus yang terdapat di permukaan foveolar mukosa lambung. Universitas Sumatera Utara Untuk penilaian terhadap pulasan imunohistokimia Helicobacter pylori adalah sebagai berikut:  Kontrol positif adalah menggunakan jaringan yang telah diketahui positif terhadap Helicobacter pylori pada penelitian terdahulu.  Kontrol negatif adalah menggunakan jaringan yang sama tanpa diberikan antibodi primer.  Hasil positif bila tertampil warna coklat pada membran sel mikroorganisme. Ini terbagi atas penilaian terhadap: o Tingkat pewarnaan, diberi skor:  1 = warna coklat tertampil lemah dibandingkan dengan kontrol  2 = warna coklat tertampil sedang dibandingkan dengan kontrol  3 = warna coklat tertampil kuat dibandingkan dengan kontrol o Luasnya tampilan warna coklat:  1 = luas tampilan warna coklat 25  2 = luas tampilan warna coklat 26-50  3 = luas tampilan warna coklat 50 o Intensitas pewarnaan imunohistokimia Helicobacter pylori adalah hasil perkalian antara skor tingkat pewarnaan dibandingkan dengan luas tampilan, maka akan didapatkan hasil pewarnaan imunohistokimia dengan skor:  0 = negatif  1 = 1 – 3 intensitas lemah  2 = 4 – 6 intensitas sedang  3 = 7 – 9 intensitas kuat

3.11. Analisa data

Dalam penelitian ini, analisa yang dilakukan adalah menggunakan uji Chi-square untuk melihat perbedaan antara dua kelompok data. Apakah ada perbedaan penemuan infeksi H. pylori pada lesi gastritis dengan pewarnaan histokimia Giemsa Universitas Sumatera Utara dibandingkan dengan pewarnaan imunohistokimia H. pylori. α = 5. Dan juga untuk melihat tingkat sensitifitas dan spesifisitas pemeriksaan histokimia Giemsa dengan imunohistokimia Helicobacter pylori. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Penelitian ini dimulai dari bulan Januari sampai dengan Juni 2012. Subjek yang digunakan adalah sediaan blok parafin yang berasal dari jaringan biopsi lambung yang didiagnosa sebagai gastritis dengan pewarnaan Hematoksilin Eosin pada Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan. Total 42 sampel yang memenuhi kriteria inklusi digunakan dan dimasukkan sebagai sampel penelitian. Adapun jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan jenis kelamin tertera pada tabel 4.1. berikut ini. Tabel 4.1. Jumlah sampel gastritis yang digunakan dalam penelitian berdasarkan jenis kelamin. Jenis kelamin n Laki-laki 28 66,7 Perempuan 14 33,3 Total 42 100,0 Dari tabel 4.1. jumlah sampel yang berjenis kelamin laki-laki adalah 28 orang 66,7 sedangkan jumlah sampel yang perempuan adalah 14 orang 33,3 . Berdasarkan umur, distribusi umur dari sampel yang dimasukkan dalam penelitian ini tertampil pada tabel 4.2. Universitas Sumatera Utara