menggunakan kas tersebut untuk buy back daripada menaikkan jumlah devidennya yang belum tentu bisa dipertahankan ke depannya.
2. Saham yang telah dibeli kembali dapat digunakan sebagai saham untuk program stock option. Para manajer keuangan berpendapat bahwa akan lebih tepat
dan murah jika menggunakan saham yang dibelinya kembali dibandingkan bila menerbitkan saham baru untuk program stock option tersebut.
3. Jika kepemilikan saham perusahaan lebih banyak dimiliki oleh para manajer dalam perusahaan, maka mereka akan memilih buy back dibandingkan deviden
karena keuntungan pajak yang diperoleh.
2.4 Abnormal Return
Menurut Jogiyanto 2008, abnormal return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap normal return yang merupakan return
yang diharapkan oleh investor expected return. Untuk menghitung abnormal return tiap saham selama periode pengamatan dengan menggunakan rumussebagai
berikut :
Dimana :
AR
it = Abnormal return saham ke-i pada periode t
R
it = Return sesungguhnya yang terjadi untuk saham ke-i pada periode t
ER
it = tingkat pengembalian saham yang diharapkan return expectation
saham ke-i pada periode t
AR = R
¡t –
ER
it
Universitas Sumatera Utara
Penelitian yang dilakukan Brown dan Warner dalam Bahrum, 2009 menyatakan bahwa return ekspektasi merupakan return yang harus diestimasi.
Mengestimasi return ekspektasi dapat menggunakan 3 model yaitu Mean-adjusted Model, Market Model, dan Market Adjusted model.
1. Persamaan Mean-adjusted Model Abnormal Return Persamaan ini menghasilkan selisih antara return saham i pada hari t dengan
rata-rata return pada periode tertentu :
Dimana :
Dikarenakan banyaknya aksi korporasi corporate action yang dilakukan perusahaan dan mengurangi kemungkinan bias hasil yang dapat mempengaruhi
abnormal return, serta trading volume activity, peneliti memutuskan menggunakan periode pengamatan dimulai dari 10 hari sebelum pengumuman dan
berakhir setelah 10 hari pengumuman dilakukan.
2. Persamaan Market Model Abnormal Return Persamaan ini digunakan untuk mengukur nilai pengambilan pasar
berdasarkan regresi Security Characteristic Line SLC dari Capital Asset Pricing Model CAPM :
AR
it
= R
it
-
R
it
N
∑
Return
i
R
it
=
T=1
N
Rit = αit + βiRmt + εit
Universitas Sumatera Utara
Dimana : Rit = Tingkat pengembalian sekuritas I yang diharapkan pada hari t
α
it = Intercept
βi = Koefisien derajat kemiringan grafik return dan risk pada security market
line SML Rmt
= Tingkat pengembalian pasar pada hari t εit
= Gangguan kesalahan atau error Nilai return saham IHSG dapat dihitung dengan cara :
Nilai α dan β dapat diperoleh dengan cara meregres return IHSG dengan return masing - masing perusahaan selama periode estimasi tertentu. Setelah
mendapat nilai return yang diharapkan, maka abnormal return dapat dihitung. 3. Persamaan Market Adjusted model
Persamaan ini mengukur abnormal return dengan cara mengurangkan return pasar pada hari t dari return saham biasa perusahaan I pada hari t.
Dimana :
IHSG
t
– IHSGt-
1
IHSG
t-
1
ARit = Rit - Rmt
IHSGt – IHSGt-
1
IHSGt-
1
Rmt =
R
mt =
Universitas Sumatera Utara
2.5 Trading Volume Activity TVA