dilakukan emiten. Pengumuman buy back memiliki pengaruh terhadap abnormal return saham perusahaan terkait. Namun hal tersebut tidak membuktikan bahwa
adanya buy back dapat menaikkan kembali harga saham yang mengalami undervalue. Dapat dilihat dari hasil uji one sample t-test, menunjukkan abnormal
return pasca pengumuman buy back Pada periode t+1 menunjukkan nilai positif, namun menunjukkan nilai probabilitas yang tidak signifikan 0,236 0,05. Nilai
positif terhadap abnormal return saham terus terjadi pada t+1, t+3 t+5 t+7, t+8, dan t+10. Tidak signifikannya reaksi pasar pasca pengumuman buy buck
mungkin disebabkan karena kebanyakan pelaku pasar telah mengetahui informasi sempurna yang dipublikasikan oleh emiten sebelum melakukan buy back.
Analisis ini diperkuat dengan adanya hasil yang signifikan pada periode t- 2 dan juga semakin meningkatnya nilai AAR pada periode t-2 hingga periode t+1.
Dapat diartikan bahwasannya pelaku pasar sudah mengetahui informasi sempurna tentang keinginan emiten untuk melakukan buy buck dengan harapan akan
mendapat return yang menguntungkan dari adanya transaksi tersebut pada periode t-2, sehingga peningkatan nilai AAR saham terus terjadi hingga menghasilkan
nilai AAR terbesar pada periode t+1 pada seluruh periode pengamatan setelah pengumuman buy back meskipun menunjukkan hasil yang tidak signifikan.
4.3.2 Perbedaan Average Abnormal Return AAR Sebelum dan Sesudah
Pengumuman Buy Back
Hasil pengujian hipotesis kedua yang menggunakan uji dua sisi Paired Sample Test menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara
abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman buy back. Hal ini dibuktikan
Universitas Sumatera Utara
pada table 4.5 yang menunjukkan nilai t tabel -0,546 dengan nilai probabilitas 0,589. Nilai probabilitas yang dihasilkaan 0,05, yang berarti hipotesis alternatif
HA ditolak dan diterimanya hipotesis nol H0. Dalam tabel 4.3 dan 4.5 menunjukkan nilai mean sebelum pengumuman sebesar -0,0010, korelasi negatif
disebabkan karena penurunan harga saham emiten yang melakukan buy back sehingga berdampak pada return yang akan diperoleh.
Sedangkan nilai mean setelah pengumuman buy back sebesar 0,0004. Kondisi demikian menunjukkan bahwa rata-rata abnormal retun setelah peristiwa
cenderung lebih tinggi daripada rata-rata abnormal return sebelum peristiwa. Meskipun terdapat selisih antara abnromal return sebelum peristiwa yang
cenderung menurun dengan abnormal return sesudah yang memiliki kecenderungan naik, tetapi kenaikan harga saham emitan tersebut menunjukkan
hasil yang tidak signifikan .
4.3.3 Perbedaan Rata-Rata Trading Volume Activity Harian di Sekitar
Peristiwa Pengumuman Buy Back
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan rata-rata trading volume activity harian pada periode pengamatan. Hal ini terlihat dari 19 hari periode
penelitian, menunjukkan nilai probabilitas 0,05, sedangkan hanya 1 hari periode yang menunjukkan nilai probabilitas yang lebih besar dari 0,05 yanitu
pada periode t-4 , dengan demikian hipotesis ketiga Ha diterima dan H0 ditolak. Hipotesis ketiga sejalan dengan penelitian Luky 2013 yang menghasilkan
hipotesis adanya pengaruh yang signifikan selama periode pengamatan 10 hari
Universitas Sumatera Utara
terhadap rata-rata Trading Volume Activity pada emiten setelah pengumuman buy back, begitu pula penelitian yang dilakukan oleh Amalia 2009 yang
menunjukkan adanya perubahan yang signifikan terhadap rata-rata TVA di sekitar pengumuman PROPER. Hasil ini mengindikasikan bahwasannya investor
mengapresiasi sinyal yang diberikan perusahaan mengenai kegiatan buy back yang dilakukan. Dengan adanya buy back diharapkan volume perdagangan saham
akan meningkat, sehingga return yang diterima investor kembali positif dan mempengaruhi aktivitas perdagangan di pasar bursa. Seperti yang terlihat pada
gambar 4.3, peningkatan volume trading activity terjadi pada periode t0, t+1, t+6 t+7. Sebagian besar rata-rata trading volume activity pada saat ataupun setelah
pengumuman buy back di atas nilai Average Trading Volume Activity ATVA sesudah pengumuman yaitu sebesar 0,002047.
Peningkatan aktivitas perdagangan saham pada periode pengamatan setelah pengumuman buy back mengindikasikan transaksi buy back
mempengaruhi jalannya lalu lintas volume perdagangan yang lebih besar. Hal ini menunjukkan bahwa benar adanya perusahaan memberikan sinyal positif terhadap
investor untuk melakukan transaksi lebih aktif setelah pengumuman buy back dilakukan.
4.3.4 Perbedaan Trading Volume Activity TVA Sebelum dan Sesudah Pengumuman