Kerangka Berfikir DESKRIPSI TEORETIK, KERANGKA

sehingga berusaha berusaha mengulangi usaha-usaha sebelumnya yang mendatangkan keberhasilan. Kepuasan belajar ditunjukkan oleh: 1 senang dalam kegiatan belajar; 2 selalu ikut serta dalam kegiatan belajar; 3 senang mengerjakan latihan dan tugas; 4 mengulang tindakan terpuji.

3. Motivasi Belajar

a. Hakikat Motivasi Belajar b. Indikator Motivasi Belajar Dari kajian teori, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah dorongan psikologis yang menggerakkan seseorang untuk bertindak yang terbaik guna mencapai tujuan belajar berupa perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Motivasi belajar ditunjukkan oleh: 1 mengikuti kegiatan belajar; 2 rela menghabiskan waktu untuk mempelajari materi; 3 mau mengulangi kegagalan.

C. Kerangka Berfikir

Pembelajaran adalah kegiatan yang bertujuan. PKn adalah mata pelajaran yang mempelajari hubungan antara negara dan warga negara, hak asasi manusia, hukum dan tata pemerintahan, agar generasi muda dapat bersikap dan bertindak kritis, demokratis dan partisipasi dalam kegiatan politik dan pemerintahan serta menyadari hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Dalam ranga mencapai tujuan itu, kegiatan belajar dapat diwujudkan dalam beragam bentuk seperti menggali informasi, mendiskusikan, latihan, mengerjakan tugas, agar materi yang dipelajari dapat dipahami, sehingga siswa dapat memiliki sikap, dan memiliki keterampilan yang dibutuhkan dalam menjalankan perannya sebagai warga negara. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut dibutuhkan motivasi belajar. Motivasi belajar merupakan dorongan dalam diri seseorang untuk terus belajar guna mencapai tujuan belajar. Seseorang yang memiliki motivasi belajar ditunjukkan oleh ciri-ciri sebagai berikut: 1 mengikuti kegiatan belajar; 2 rela menghabiskan waktu Pa g e 4 6 untuk mempelajari materi; 3 mau mengulangi kegagalan. Motivasi belajar itu penting dalam kegiatan belajar, karena seorang dengan motivasi belajar akan mengalami kebertahanan. Tetapi kebertahanan itu dapat terjadi jika seseorang merasakan kepuasan belajar. Kepuasan belajar adalah rasa senang dalam belajar akibat pengalaman berhasil menyelesaikan tantangan-tantangan belajar berupa menjawab pertanyaan, menyelesaikan latihan, menyelesaikan tugas pekerjaan rumah, ikut serta dalam diskusi dan kegiatan belajar lainnya, sehingga berusaha berusaha mengulangi usaha-usaha sebelumnya yang mendatangkan keberhasilan. Kepuasan belajar ditunjukkan oleh: 1 senang dalam kegiatan belajar; 2 ikut serta dalam kegiatan belajar; 3 senang mengerjakan latihan dan tugas; 4 mengulang tindakan terpuji. Seseorang yang memiliki kepuasan belajar akan mengejar keberhasilan, karena keberhasilan dalam belajar membuat seseorang merasakan kesenangan. Kesenangan dalam belajar mendorong seseorang memiliki kemungkinan berhasil dalam belajar. Keberhasilan dalam belajar menjadi tujuan seseorang yang memiliki motivasi. Dengan terus merasakan kesenangan dalam belajar, seseorang akan terus bertahan mengikuti kegiatan belajar. Dengan begitu, motivasi belajar dan kepuasan belajar bersifat saling melengkapi. Dengan mengikuti kegiatan belajar, kemungkinan seseorang akan berhasil dalam belajar dan keberhasilan dalam belajar akan mengakibatkan keikutsertaannya dalam kegiatan belajar terjaga terus. Dengan rela menghabiskan waktu untuk mempelajari materi, kemungkinan seseorang akan memahami materi dan mengkomunikasikan materi dengan baik. Jika seseorang telah memahami materi kemungkinan akan mendapatkan pengargaan pujian dari seorang guru. Pujian akan melahirkan kesenangan. Kesenangan itu menjadi candu, sehingga akan mendorong seseorang untuk terus lama-lama menghabiskan waktu untuk mempelajari materi, karena alasan untuk memperoleh kesenangan pujian. Orang yang memiliki motivasi adalah orang yang tidak peduli terhadap kegagalan yang Pa g e 4 7 diterimanya. Meskipun gagal, akan terus menerus berusaha. Semakin banyak kegagalan semakin banyak usaha yang akan dikerahkan. Keberhasilan dalam belajar sangat ditentukan oleh seberapa banyak dan kuat usaha yang dilakukan. Seseorang yang memiliki motivasi kemungkinan akan menemukan keberhasilan dari kegigihan melakukan usaha. Keberhasilan akan mendatangkan kesenangan. Keberhasilan dalam belajar akan mendatangkan kesenangan dalam belajar. Kesenangan itu datang dari keberhasilan yang diterima. Kesenangan dalam belajar tercermin dari keikutsertaan dalam kegiatan belajar, dalam mengerjakan latihan dan tugas. Semua itu dilakukannya untuk memperoleh pujian. Pujian mendatangkan rasa kepuasan secara psikologis. Kepuasan itu pula yang mendorong seorang untuk terus menerus bertahan dalam kegiatan belajar di kelas. Seorang yang bertahan dalam belajar sebagai ciri dari orang yang termotivasi, dikarenakan untuk mengejar kesenangan. Gambar di di atas merupakan contoh deskripsi dari deskripsi teoretik yang berkesinambungan dengan kerangka berfkir, nampak dari hal-hal berikut ini: 1Terdapat penjelasan logis, bahwa terdapat hubungan sebab-akibat antara konsep Variabel X Motivasi Belajar dengan konsep Variabel Y Kepuasan Belajar. Perhatikan kutipan kerangka berfkir yang diambil dari paragraf keempat, menjelaskan hubungan sebab-akibat antara motivasi belajar dengan kepuasan belajar: Motivasi belajar itu penting dalam kegiatan belajar, karena seorang dengan motivasi belajar akan mengalami kebertahanan. Tetapi kebertahanan itu dapat terjadi jika seseorang merasakan kepuasan belajar. 2Penjelasan logis hubungan sebab akibat antara indikator Variabel X Motivasi Belajar dengan Indikator Variabel Y Kepuasan Belajar. Penjelasan logis hubungan sebab akibat disusun antar- indikator, antara indikator Variabel X Motivasi Belajar dengan indikator Variabel Y Kepuasan Belajar. Pa g e 4 8 INDIKATOR VARIABEL MOTIVASI BELAJAR INDIKATOR VARIABEL KEPUASAN BELAJAR Motivasi belajar ditunjukkan oleh:  Keikutsertaan dalam kegiatan belajar;  Kerelaan menghabiskan waktu untuk mempelajari materi;  Kegigihan, mau mengulangi kegagalan. Kepuasan belajar ditunjukkan oleh:  Kesenangan, senang dalam kegiatan belajar;  Senang mengerjakan latihan dan tugas;  Keikutsertaan, selalu ikut serta dalam kegiatan belajar;  Mengulang tindakan yang mendatangkan pujian. Perhatikan, uraian kerangka berfkir di bawah ini, menjelaskan hubungan sebab-akibat antara indiaktor motivasi belajar dengan indikator kepuasan belajar: Dengan rela menghabiskan waktu untuk mempelajari materi, kemungkinan seseorang akan memahami materi dan mengkomunikasikan materi dengan baik. Jika seseorang telah memahami materi kemungkinan akan mendapatkan pengargaan pujian dari seorang guru. Kerelaan menghabiskan waktu untuk mempelajari materi dilakukan seseorang untuk mendatangkan pujian.” Kutipan di atas menunjukkan penjelasan sebab- akibat indikator Motivasi Belajar : “Keralaan menghabiskan waktu untuk mempelajari materi” dengan indikator Kepuasan Belajar: “Mengulang tindakan yang mendatangkan pujian.” 3Apabila kedua syarat itu dipenuhi, maka kesinambungan antara deskripsi teoretik dan kerangka berfkir telah tercapai dan syarat ketiga sudah otomatis tercapai. Syarat ketiga dari uraian kerangka berfkir bahwa kerangka berfkir harus sejalan dengan masalah penelitian. Misalnya, jika masalah penelitiannya berupa hubungan antara motivasi belajar dengan kepuasan belajar, maka kerangka berfkir peneliti harus menjelaskan letak keterkaitan logis antara motivasi dengan kepuasan belajar.  Kesinambungan Antara Kerangka Berfikir dengan Hipotesis Penelitian Pa g e 4 9 Hipotesis adalah ungkapan paling ringkas dari kerangka berfkir. Kerangka berfkir berupa asumsi teoretis anggapan peneliti tentang ada atau tidak adanya hubungan, pengaruh, atau perbedaan. Ringkasan dari asumsi adalah hipotesis. Hipotesis adalah dugaan peneliti tentang adanya hubungan, pengaruh atau perbedaan pada variabel yang sedang diteliti. Kesinambungan antara kerangka berfkir dan hipotesis terletak dalam hal substansi. Perhatikan gambar di bawah ini: Kerangka Berfikir Dengan rela menghabiskan waktu untuk mempelajari materi, kemungkinan seseorang akan memahami materi dan mengkomunikasikan materi dengan baik. Jika seseorang telah memahami materi kemungkinan akan mendapatkan pengargaan pujian dari seorang guru. Kerelaan menghabiskan waktu untuk mempelajari materi dilakukan seseorang untuk mendatangkan pujian.”

D. Hipotesis Penelitian