Kedudukan Variabel X dan Variabel Y Mengapa Perlu Teori?

memperoleh nilai di bawah KKM 75. Pada semester berikutnya 20142015 2, dari 35 siswa, 34 siswa di antaranya memperoleh nilai di bawah KKM 75. Hal itu menunjukkan bahwa nilai hasil belajar siswa di kelas VII A dan VII D rendah di bawah nilai KKM. Peneliti eksperimen harus mencari teori – pendapat ahli – variabel apa saja yang dapat mempengaruhi hasil belajar. Misanya diperoleh teori dari buku Ngalim Purwanto yang berjudul Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme, dikemukakan bahwa: Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh setelah siswa belajar. Hasil belajar dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor eksternal yang paling banyak berpengaruh terhadap perolehan hasil belajar adalah metode pembelajaran, media pembelajaran, dan lingkungan keluarga. Media pembelajaran adalah alat yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan materi pelajaran. Jenis media yang digunakan guru akan mempengaruhi kemampuan siswa menangkap informasi. Kemampuan intelektual siswa yang ditunjukkan oleh hasil belajar sangat dipengaruhi oleh media pembelajaran. Media pembelajaran yang mengaktifkan semua jenis memori saluran informasi dapat mendorong kuat penangkapan informasi. Belajar yang baik adalah belajar memproses informasi. Media pembelajaran yang multimedia dapat mendorong kemudahan dalam pemrosesan informasi. Ketika informasi yang ditangkap mudah diproses oleh otak, maka pengetahuan siswa akan lebih banyak. Dari teori Ngalim Purwanto diketahui bahwa media pembelajaran dapat mempengaruhi hasil belajar. Berdasarkan pada teori itu, peneliti dapat melakukan beberapa penelitian eksperimen sebagai berikut: KELOMPOK SISWA MEDIA PEMBELAJARAN ESKPERIMEN 1 EKSPERIMEN 2 EKSPERIMEN 3 VII A Modul Media Powerpoint CD Interaktif VII D Media Powerpoint CD Interaktif Video Tutorial

2. Kedudukan Variabel X dan Variabel Y

Dalam penelitian komparasi, tidak ada variabel X dan variabel Y dalam arti yang sesungguhnya. Dalam hal ini, hanya ada variabel perlakuan dan variabel kriteria. Variabel perlakuan adalah perlakuan yang diberikan pada sampel penelitian. Sampel yang diperlakukan minimal dua kelompok. Variabel kriteria adalah hasil dari pengaruh pemberian perlakuan yang akan diperbandingkan. VARIABEL PERLAKUAN KELOMPOK VARIABEL Pa g e 1 9 PERLAKUAN PERLAKUA N KRITERIA METODE PEMBELAJARAN Cooperative Jigsaw A Hasil Belajar Kelas A Cooperative STAD B Hasil Belajar Kelas B ORIENTASI PEMBERIAN TES Tanpa Orientasi Tes C Hasil Belajar Kelas C Diberikan Orientasi Tes D Hasil Belajar Kelas D 3. Mengapa Perlu Teori? Mengingat penelitian komparatif sebagai penelitian kuantitatif yang berciri sebagai “pembuktian teori”, sama halnya dengan dua jenis penelitian yang dijelaskan sebelumnya, penelitian komparasi juga harus berlandaskan mengacu atau berdasar pada teori. Misalnya, ada pendapat dua orang ahli, Beaulieu dan Utecht menyatakan bahwa: “... prestasi peserta ddik pada tes meningkat di kelas-kelas yang gurunya memberikan kuis mingguan. Penelitian yang lain Kulk Kulk, 1991; Dempster, 1991 menunjukkan bahwa pembelajaran meningkat apabila asesmennya singkat dan lebih sering dibandingkan apabila asesmennya panjang dan jarang-jarang. Asesmen juga dapat membantu mahasiswa memahami dengan jelas tujuan pembelajaran. Pemberian umpan balik atas asesmen juga dapat meningkatkan motivasi dan pembelajaran Brookhart, 1997, Dempster, 1991; Brookhart Durkin, 2003. Kutipan teori di atas adalah teori yang mengungkapkan pengaruh pemberian tes, orientasi tes, dan frekuensi tes terhadap motivasi dan prestasi belajar. Berdasarkan pada kajian teori sebagaimana dikutip di atas, peneliti ingin membuktikan apakah benar, siswa yang diberitahukan tujuan tes, diberikan kuis, dan diberikan umpan balik, akan meningkatkan motivasi dan prestasi belajar. Atas dasar itulah, kemudian peneliti melakukan penelitian eksperimen dengan desain seperti diringkaskan pada tabel berikut ini: VARIABEL PERLAKUAN PERLAKUAN KELOMPOK PERLAKUA N VARIABEL KRITERIA ORIENTASI PEMBERIAN TES Tanpa Orientasi Tes C Hasil Belajar Kelas C Diberikan Orientasi Tes D Hasil Belajar Kelas D Teori menjadi dasar – alasan – untuk dilakukannya penelitian eksperimen, karena teori harus dapat dibuktikan dalam penelitian eksperimen. Variabel Pa g e 2 perlakuan ditentukan setelah teori yang didapatkan, begitu juga dengan variabel kriteria. Misalmnya, ada teori dari Brookhart, Durkin dan Dempster, berikut ini: “... pemberian umpan balik atas asesmen juga dapat meningkatkan motivasi dan pembelajaran Brookhart, 1997, Dempster, 1991; Brookhart Durkin, 2003”. Dari teori tersebut dapat ditentukan variabel perlakuan dan variabel kriteria. Bertindak sebagai variabel perlakuan adalah pemberian umpan balik atas tes dan variabel kriteria adalah prestasi belajar. Perbedaan antara variabel perlakuan dan variabel kriteria sebagai berikut:  Variabel perlakuan bertindak sebagai penyebab atau pemberi pengaruh yang mempengaruhi variabel kriteria.  Variabel kriteria bertindak sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel perlakuan. Teori yang layak dijadikan dasar dalam penelitian komparasi adalah teori yang merumuskan sebab- akibat atau merumuskan mempengaruhi-dipengaruhi di antara salah satu variabel. Pa g e 2 1

BAB II KERANGKA ISI PENELITIAN KUANTITATIF

A. PENGANTAR

Dari penjelasan yang diuraikan di Bab I, mudah- mudahan Anda memahami ketiga jenis penelitian kuantitatif. Untuk mengingatkan Anda tentang ketiga jenis penelitian kuantitatif, di bawah ini perbedaan judul penelitian asosiasi, korelasi, dan komparasi beserta variabelnya: JENIS PENELITIAN VARIABEL JUDUL X Y ASOSIASI Motivasi Kepuasan Hubungan Antara Motivasi dengan Kepuasan KORELASI Kinerja Guru Minat Belajar Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar KOMPARASI Motivasi Rendah Hasil Belajar Motivasi Rendah Perbandingan Hasil Belajar antara Kelompok Siswa Motivasi Tinggi dengan Hasil Belajar Kelompok Siswa Motivasi Tinggi Motivasi Tinggi Hasil Belajar Motivasi Tinggi Hal paling penting, bahwa ada atau tidak adanya – hubungan, pengaruh, perbedaan pengaruh – harus didasarkan pada teori – pendapat ahli – karena sifat penelitian kuantitatif adalah pembuktian teori.

B. DESKRIPSI MATERI 2.1

Kerangka Laporan Penelitian Penelitian Kuantitatif secara umum terdiri dari lima bab sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah B. Identifkasi Masalah C. Pembatasan Masalah D. Masalah Penelitian

E. Manfaat Penelitian

BAB II : DESKRIPSI TEORETIK, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Deskripsi Teoretik B. Hasil Penelitain Relevan C. Kerangka Berfkir D. HipotesisPenelitian

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

A. Tuuan Penelitian B. Lokasi dan Jadual Penelitian C. Populasi dan Sampel Penelitian D. Teknik Pengumpulan Data 1. Variabel Y a. Defnisi Konseptual b. Defnisi Operasional c. Instrumen dan Uji Kalibrasi 2. Variabel X Pa g e 2 2