Kedudukan Variabel X dan Variabel Y dalam Penelitian Asosiasi

kesuksesan. Siswa harus didorong untuk disiplin belajar, agar mencapai kesuksesan belajar.” Berdasarkan pendapat Atmadi Ahmad tersebut, maka dapat ditentukan bahwa Disiplin Belajar bertindak sebagai variabel pemberi pengaruh variabel X bagi kesuksesan belajar variabel Y. Pendapat Atmadi “... Siswa harus didorong untuk disiplin belajar, agar mencapai kesuksesan belajar” sebagai teori yang menyatakan pengaruh Variabel Disiplin Belajar Variabel X terhadap variabel Kesuksesan Belajar Variabel Y.  Variabel Y bertindak sebagai variabel akibat atau variabel yang dipengaruhi oleh variabel X. Dalam kutipan “... Siswa harus didorong untuk disiplin belajar, agar mencapai kesuksesan belajar”, bahwa disiplin belajar dapat mempengaruhi kesuksesan belajar. Berbeda dari penelitian asosiasi, penelitian korelasi tidak perlu mencari teori pengaruh Y kesuksesan belajar terhadap variabel X disiplin belajar, cukup dengan satu teori utama, pengaruh variabel X terhadap Y. Mengapa? Karena penelitian korelasi pengaruh secara harfah berarti dampak searah dari satu variabel terhadap variabel yang lain. Penelitian korelasi meneliti tentang dampak searah direct current, DC, variabel X terhadap variabel Y, bukanlah dampak dua arah alternating current, AC.

1. Kedudukan Variabel X dan Variabel Y dalam Penelitian Asosiasi

Dari paparan sebelumnya, penelitian korelasi harus beranjak pada teori pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Dalam pendapat yang dikemukakan oleh Atmadi Ahmad, bahwa kesuksesan belajar dipengaruhi oleh kedisiplinan, atau dengan kata lain kedisiplinan mempengaruhi kesuksesan belajar. Berbeda dengan penelitian asosiasi, yakni posisi Variabel X harus bertindak sebagai penyebab sekaligus sebagai sebab, begitu juga, posisi Variabel Y harus bertindak sebagai akibat sekaligus sebagai penyebab; pada penelitian korelasi, posisi Variabel X sebagai penyebab atau pemberi pengaruh belaka, dan posisi Variabel Y tetap penerima pengaruh akibat atau yang dipengaruhi Pa g e 1 3 belaka. Kedudukan Varibel X dan Variabel Y dapat diilustrasikan seperti gambar berikut: Gambar 4. Kedudukan X dan Y dalam Penelitian Asosiasi Meskipun penelitian korelasi perlu didukung teori pengaruh X terhadap Y, perlu juga perlu mencari teori yang mengatakan sebaliknya yakni kesuksesan belajar Variabel Y tidak mempengaruhi kedisiplinan belajar Variabel X. Seperti apa itu teori sebaliknya? Dalam kaitannya dengan teori Atmadi Ahmad, Goleman mengungkapkan hal sebaliknya. Perhatikan kutipan pendapat Goleman berikut ini: “... Kebanyakan orang sukses dikarenakan memiliki disiplin yang tinggi. Tetapi banyak orang telah meraih kesuksesan kedisiplinannya merosot, meskipun kesuksesannya tidak menurun. Kesuksesan tidak selalu berdampak pada kedisiplinan seseorang, karena kesuksesan seringkali karena faktor genetik, yakni bakat, bukan semata-mata faktor kedisiplinan. Kutipan pendapat Goleman tersebut, menyatakan tentang tidak ada pengaruh kesuksesan terhadap kedisiplinan. Pendapat Goleman ingin mengaskan tidak ada dampak balikan kedisiplinan terhadap kesuksesan. Bacalah kembali kutipan teori berikut ini: X DAN Y TEORI X  Y Atmadi Ahmad “... pendidikan haruslah mendorong sikap disiplin, karena kedisiplinan menjadi hal yang paling penting dalam kehidupan. Seseorang yang memiliki disiplin tinggi cenderung mendorong kesuksesan. Siswa harus didorong untuk disiplin belajar, agar mencapai kesuksesan belajar.” -X  Y Goleman “... Kebanyakan orang sukses dikarenakan mereka memiliki disiplin yang tinggi. Tetapi banyak orang telah meraih kesuksesan kedisiplinannya merosot, meskipun kesuksesannya tidak menurun. Kesuksesan tidak selalu berdampak pada kedisiplinan seseorang, karena kesuksesan seringkali karena faktor genetik, yakni bakat. X Y Atmadi Ahmad Pa g e 1 4 2. Mengapa Harus Ada Teori? Mengapa harus ada teori? Jawabannya, karena