Kedudukan dan Tempat Pengadilan HAM

Pendidikan Kewarganegaraan SMP Kelas VII 108 Negara membentuk pengadilan HAM sebagai salah satu lembaga dalam rangka penegakan hukum di Indonesia. Info c. menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan mengakibatkan kemusnahan secara fisik baik seluruh atau sebagian; d. memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran dalam kelompok; serta e. memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke kelompok lain.

b. Kejahatan terhadap Kemanusiaan

Kejahatan terhadap kemanusiaan yaitu ialah salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik yang ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil, berupa: a. pembunuhan, b. pemusnahan, c. perbudakan, d. pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa, e. perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain secara seweneng-wenang yang melanggar asas- asas ketentuan hukum internasional, f. penyiksaan.

2. Kedudukan dan Tempat Pengadilan HAM

Pengadilan HAM merupakan pengadilan khusus yang berada di lingkungan Peradilan Umum. Peradilan HAM berkedudukan di daerah kabupaten atau daerah kota yang daerah hukumnya meliputi daerah hukum Pengadilan Negeri yang bersangkutan. Untuk Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Pengadilan HAM berkedudukan setiap wilayah Pengadilan Negeri yang bersangkutan. Lingkup kewenangan Pengadilan HAM di antaranya: 1. berwenang memeriksa dan memutus perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat; 2. berwenang memeriksa dan memutus perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat yang dilakukan di luar batas teritorial wilayah negara Republik Indonesia oleh warga negara Indonesia. Pengadilan HAM tidak berwenang memeriksa dan memutus perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat yang dilakukan oleh seseorang yang berumur di bawah 18 delapan belas tahun pada saat kejahatan dilakukan. Pendidikan Kewarganegaraan SMP Kelas VII 109 Sumber : www.elsam.or.id Gambar 3.3 Pengadilan demi keadilan dan tegaknya hukum bagi setiap warga negara. Untuk menegakkan HAM di Indonesia ada beberapa langkah yang harus dilakukan, antara lain sebagai berikut. 1. Penegakan Penyelidikan hanya dapat dilakukan oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Komisi HAM sehingga semua pengaduan atau laporan yang didasarkan KUHP tidak dapat diterima oleh jaksa. 2. Proses peradilannya dilaksanakan oleh peradilan HAM ad hoc atau peradilan khusus. Hal ini sebagai pertanda dari diselenggarakan atau diadakan hanya untuk maksud tertentu yang sifatnya khusus ad hoc. Secara khusus sifat ad hoc berarti pula hanya berlaku untuk satu kasus tertentu saja. 3. Tenggang waktu dibutuhkan hukum acara peradilan HAM dalam hal penyelidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di pengadilan. Untuk perkara prinsip tidak terdapat keadaan kedaluwarsa bagi pelanggar berat terhadap HAM. Namun untuk kepentingan praktis harus ada pedoman atau pegangan tenggang waktu. Misalnya, dalam undang- undang pengadilan HAM, tenggang waktu untuk suatu perkara adalah sebagai berikut. a. Pemeriksaan dibatasi sampai 180 hari b. Tingkat banding 90 hari Pendidikan Kewarganegaraan SMP Kelas VII 110 4. Perlunya perlindungan para korban dan saksi karena protes peradilan ini berkaitan dengan masalah-masalah pelanggaran berat. Oleh karena itu, perlindungan terhadap korban dan saksi sangat penting, jangan sampai instansi atau orang yang diduga melanggar HAM secara serius justru mengintimidasi korban, saksi, jaksa, dan hakim. 5. Kompensasi para korban semestinya mendapat kompensasi, hanya ini belum secara tegas diatur dalam UU No. 26 Tahun 2000. Bagi bangsa Indonesia melaksanakan hak asasi manusia bukan berarti melaksanakan dengan sebebas-bebasnya. Pelaksanaannya harus memerhatikan ketentuan-ketentuan yang terkandung dalam pandangan hidup bangsa Indonesia. Beberapa kasus pelanggaran hak asasi manusia, telah diproses melalui pengadilan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Namun, ada beberapa kasus pelanggaran hak asasi manusia berat yang belum diputuskan perkaranya, disebabkan oleh beberapa hal: a. tidak memiliki bukti awal yang memadai, b. materi pengaduan bukan masalah pelanggaran hak asasi manusia, c. minimnya saksi, sehingga tidak dapat dijadikan bukti yang memadai, d. pengajuan diadakan dengan itikad buruk, dan e. tidak ada kesungguhan dari pihak pengadu. Tugas : Produktivitas Daya Saing Buatlah kelasmu menjadi beberapa kelompok. Masing-masing kelompok harap memilih kasus pelanggaran hak asasi manusia di kelasnya. Contoh pelanggaran HAM: a. tindak kekerasan c. tindak pencurian b. tindak pemerasan d. tindak pelecehan - Diskusikan kasus yang kalian angkat dengan teman-teman dalam kelompokmu masing-masing - Hasil diskusi kalian bandingkan dengan kelompok lain. Adakah kelebihan dan kekurangan dalam masing-masing kelompok? Pendidikan Kewarganegaraan SMP Kelas VII 111 Tugas : Semangat Inovasi dan Kreativitas Buatlah kliping tentang kasus pelanggaran HAM dari berbagai media cetak - Tempelkan pada kertas kerjamu - Berikan tanggapan pada masing-masing artikel secara singkat - Presentasikan di depan kelas

C. Menghargai Upaya Perlindungan HAM

Negara Indonesia melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena itu, hak-hak warga negara sudah dirumuskan dengan jelas dalam Pembukaan UUD 1945, Batang tubuh UUD 1945, Tap MPR, serta dijabarkan dalam perundang-undangan yang lain. Negara Indonesia merupakan negara integralistik. Artinya, dengan kemerdekaannya menjamin seluruh hak dan kewajiban warga negara sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Selain itu, negara Indonesia berdasar atas kedaulatan rakyat dan bukan negara berdasar atas kedaulatan pribadi, golongan atau individu. Indonesia juga bukan negara kekuasaan, melainkan negara yang mengutamakan kepentingan dan kesejahteraan rakyat. Untuk menjamin kepentingan dan kesejahteraan tersebut, UUD 1945 merumuskan hak dan kewajiban warga negara. Dengan demikian, peranan negara dalam melindungi hak asasi manusia tidak boleh ditawar-tawar. Artinya, negara wajib melindungi warga negaranya terhadap segala penindasan dan perampasan hak asasi manusia. Dalam pelaksanaannya tindakan ini dapat dilakukan oleh lembaga negara yang berwenang untuk hal itu, seperti Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Komnas HAM, ataupun oleh lembaga di luar negara seperti Lembaga Bantuan Hukum Indonesia YLBHI, Biro Bantuan Hukum Perguruan Tinggi, dan sebagainya. Sesungguhnya program perlindungan, penegakan, dan pemajuan HAM merupakan program nasional bangsa Indonesia. Program tersebut terdapat di dalam peraturan politik