Pendidikan Kewarganegaraan SMP Kelas VII
7
Hukum dibuat bukan semata-mata sebagai
kumpulan peraturan, melainkan untuk di-
patuhi.
Info
d. Norma Hukum
Norma hukum merupakan aturan-aturan yang bersumber atau dibuat oleh lembaga yang berwenang, bersifat mengikat,
dan memaksa. Negara alat negara memiliki kekuasaan untuk memaksakan aturan-aturan hukum agar dipatuhi dan bagi siapa
saja yang bertindak melawan hukum, dapat diancam dan dijatuhi hukuman tertentu. Contoh norma hukum, misalnya:
1 Barang siapa dengan sengaja menghilangkan nyawa orang
lain, dipidana karena membunuh, dengan hukuman setinggi-tingginya 15 tahun norma hukum pidana.
2 Orang yang tidak memenuhi suatu perikatan yang
diadakan, diwajibkan mengganti kerugian, misalnya jual beli, sewa menyewa norma hukum perdata.
Jadi norma hukum ini di samping mempunyai sifat istimewa atau mengikat karena sanksi atau ancamannya spontan
diberikan kepada pelanggar. Sanksi hukumannya tegas dan nyata. Berbeda dengan sanksi dari norma-norma yang lain.
Dari norma-norma di atas, norma hukumlah yang mempunyai sanksi yang tegas dan nyata. Orang yang tidak
beragama tentulah tidak takut akan hukuman dari Tuhan, orang yang tidak berkesusilaan tidak akan merasa cemas atau menyesal
atas perbuatannya yang salah, dan orang yang tidak sopan tidak pula memerdulikan celaan dan cercaan masyarakat. Dengan
demikian, orang-orang itu merasa bebas berbuat sesuka hati. Sikap demikian tentu membahayakan masyarakat maupun
dirinya sendiri. Oleh karena itu, harus ada peraturan yang bersifat memaksa, dan mempunyai sanksi yang tegas, yaitu norma
hukum.
Norma-norma di atas bermanfaat untuk memberi petunjuk tentang bagaimana seseorang harus bertindak serta
perbuatan yang mana yang harus dihindarkan. Dengan demikian, kepentingan dan ketenteraman masing-masing warga masyarakat
dapat terpelihara dan terjamin. Selanjutnya, dalam pergaulan akan terjadi suasana tertib dan teratur yang menyebabkan warga
masyarakat dapat merasakan hidup tenang, tenteram dan damai.
Pendidikan Kewarganegaraan SMP Kelas VII
8
Kita hidup di dalam masyarakat. Artinya, kita hidup bersama orang lain, bisa bersama keluarga, teman-teman,
tetangga, penduduk sedesa, atau penduduk sekota dan dengan warga negara kita. Kita ingin hidup senang. Demikian juga orang
lain pun ingin hidup senang. Demikian juga orang lain pun ingin hidup senang. Oleh karena itu, janganlah mengganggu kehidupan
orang lain. Janganlah merugikan orang lain, jika kita tidak ingin dirugikan orang lain Kita harus saling menghargai dan
menghormati. Dengan demikian, hidup bermasyarakat berarti mencintai sesama anggota masyarakat seperti kita mencintai diri
sendiri.
2. Kebiasaan