nyaan-pertanyaan tersebut sekaligus merupakan indikator kesiapan siswa untuk menempuh fase pengenalan konsep explaination.
2. Fase penjelasan konsep explaination, siswa lebih aktif untuk menentukan atau mengenal suatu konsep berdasarkan pengetahuan yang diperoleh sebe-
lumnya di dalam fase eksplorasi. Pada fase ini siswa akan mencari tahu jawa- ban atas pertanyaan mengapa dan bagaimana sehingga terjadi proses menuju
kesetimbangan antara konsep-konsep yang telah dimiliki siswa dengan kon- sep-konsep yang baru dipelajari, begitu seterusnya sehingga terjadi kesetim-
bangan antara struktur kognitif dengan pengetahuan yang baru ekuilibrasi. 3. Fase penerapan konsep elaboration. Pada fase ini siswa diajak untuk mene-
rapkan konsep pada contoh kejadian yang lain, baik yang sama ataupun yang lebih tinggi tingkatannya.
Pembelajaran kimia yang demikian memberikan pengalaman belajar pada siswa sebagai proses dengan menggunakan sikap ilmiah agar mampu memiliki pema-
haman melalui fakta-fakta yang mereka temukan sendiri, sehingga mereka dapat menemukan konsep, hukum, dan teori, serta dapat mengaitkan dan menerapkan
pada realistis kehidupan.
Dengan berpikir apabila metode pembelajaran Learning Cycle 3 E diterapkan pada pembelajaran kimia di kelas diharapkan siswa dapat meningkatkan keteram-
pilan mengelompokkan dan juga penguasaan konsep, sehingga keterampilan mengelompokkan dan penguasaan konsep siswa menggunakan model pembela-
jaran ini akan lebih baik bila dibandingkan dengan kemampuan mengelompokkan dan penguasaan konsep siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensio-
nal.
H. Anggapan Dasar
Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah: 1. Semua siswa kelas X semester genap SMA Negeri 1 Gadingrejo tahun pela-
jaran 20112012 yang menjadi objek penelitian mempunyai kemampuan dasar yang sama dalam penguasaan konsep kimia.
2. Perbedaan keterampilan mengelompokkan dan penguasaan konsep siswa terjadi karena perbedaan perlakuan dalam proses pembelajaran.
3. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi peningkatan hasil belajar kimia siswa kelas kelas X semester genap SMA Negeri 1 Gadingrejo tahun pelajaran
20112012 diabaikan.
I. Hipotesis Umum
Hipotesis umum dalam penelitian ini adalah: 1. Pembelajaran Learning Cycle 3E efektif dalam meningkatkan keterampilan
mengelompokkan reaksi oksidasi-reduksi. 2. Pembelajaran Learning Cycle 3E efektif dalam meningkatkan penguasaan
konsep reaksi oksidasi-reduksi.
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMAN 1 Gadingrejo pada semester genap tahun pelajaran 2011-2012 yang berjumlah 248 siswa dan
tersebar dalam 8 kelas yaitu X
1
, X
2
, X
3
, X4, X
5
, X
6
, X
7
dan X
8
.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Arikunto, 2002. Sampel penelitian adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang
sama dengan populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah dua kelas kelas X SMAN 1 Gadingrejo yang memiliki homogenitas karakteristik siswanya dan ke-
mampuan penguasaan konsep serta keterampilan proses sains. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposif sampling dikenal juga sebagai sampling
pertimbangan yaitu pengambilan sampel dilakukan berdasarkan pertimbangan berdasarkan saran dari ahli yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri
atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Dalam hal ini Ibu Sulistini sebagai guru mata pelajaran kimia yang memahami karakteristik siswa di
sekolah tersebut untuk memberikan saran kepada peneliti dalam menentukan kelas yang akan dijadikan sampel. Akhirnya penulis mendapatkan kelas X
2
dan