15 d. Kebebasan atau keleluasaan melakukan hal tersebut diatas tanpa tekanan
gurupihak lainnya kemandirian siswa. Aktivitas sangat dibutuhkan dalam suatu proses pembelajaran karena selain dapat
menunjang keberhasilan pembelajaran tersebut, juga memiliki banyak manfaat bagi siswa itu sendiri. Hal ini sesuai dengan pendapat Hamalik 2004:175 bahwa
penggunaan asas aktivitas besar nilainya bagi pengajaran, karena : a. Para siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri.
b. Berbuat sendiri mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara integral. c. Memupuk kerjasama yang harmonis di kalangan siswa.
d. Para siswa bekerja menurut minat dan kemampuan sendiri. e. Memupuk disiplin kelas secara wajar dan suasana belajar menjadi demokratis.
f. Mempererat hubungan sekolah dan masyarakat, serta hubungan antara orang
tua dan guru. g. Pengajaran diselenggarakan secara realistis dan konkret sehingga mengem-
bangkan pemahaman dan berpikir kritis serta menghindarkan verbalistis. h. Pengajaran di sekolah menjadi hidup sebagaimana aktivitas dalam kehidupan
di masyarakat. Berdasarkan uraian di atas, aktivitas belajar merupakan serangkaian kegiatan
siswa yang dilakukan selama proses pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran itu sendiri.
Dalam penelitian ini aktivitas siswa yang diamati meliputi, bertanya kepada guru, menjawab pertanyaan, mengerjakan LKK dengan berdiskusi kelompok, menjelas-
kan hasil diskusi kepada kelompok yang berkunjungmenanggapi hasil diskusi kelompok yang dikunjungi, mendiskusikan kembali hasil yang diperoleh dari
kelompok lain, serta mempersentasikan hasil diskusi di depan kelas.
3. Pemahaman Konsep
Pemahaman berasal dari kata paham yang dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti mengerti atau mengetahui. Sedangkan konsep berarti rancangan atau ide
16 yang abstrak. Menurut Soedjadi 2000: 13 dalam matematika, konsep merupa-
kan ide abstrak yang digunakan untuk menggolongkan atau mengklasifikasikan sekumpulan objek yang biasanya dinyatakan dengan suatu istilah atau rangkaian
kata. Jadi, pemahaman konsep adalah cara untuk memahami atau mengerti suatu rancangan atau ide abstrak.
Pemahaman merupakan aspek yang sangat penting dalam pembelajaran matema- tika, karena dengan memahami konsep, siswa dapat mengembangkan kemam-
puannya dalam pembelajaran matematika dan siswa dapat menerapkan konsep yang telah dipelajari untuk menyelesaikan permasalahan sederhana sampai
dengan yang kompleks. Pemahaman konsep merupakan salah satu aspek dalam ranah kognitif dari tujuan pembelajaran. Sesuai dengan yang dikemukakan Bloom
dalam Uno, 2008:35, ranah kognitif ini meliputi pengetahuan knowledge, pemahaman comprehension, penerapan application, analisis analysis,
sintesis synthesis, dan penilaian evaluation. Pembelajaran matematika berkaitan dengan konsep-konsep abstrak, dimana
konsep-konsep matematika tersusun secara hierarkis, terstruktur, logis, dan siste- matis, mulai dari konsep paling sederhana hingga konsep yang paling kompleks.
Menurut Syarifudin 2009 penjabaran pembelajaran yang ditekankan pada konsep-konsep matematika adalah sebagai berikut:
1. Penanaman konsep dasar penanaman konsep, yaitu pembelajaran suatu konsep baru matematika.
2. Pemahaman konsep, yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman konsep yang bertujuan agar siswa lebih memahami suatu konsep matematika.
3. Pembinaan ketrampilan, yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman konsep dan pemahaman konsep yang bertujuan agar siswa lebih terampil dalam
menggunakan berbagai konsep matematika.
17 Skemp dalam Muaddab, 2010 membedakan pemahaman menjadi dua. Pema-
haman yang pertama, yaitu pemahaman instruksional instructional understan- ding dimana siswa hanya sekedar tahu mengenai suatu konsep namun belum
memahami mengapa hal itu bisa terjadi. Siswa pada tahapan ini belum bisa menerapkan hal tersebut pada keadaan baru yang berkaitan. Pemahaman yang
kedua, yaitu pemahaman reliasional relational understanding dimana siswa telah memahami mengapa hal tersebut bisa terjadi. Siswa pada tahapan ini sudah
dapat menggunakan konsep dalam memecahkan masalah-masalah sesuai dengan kondisi yang ada
.
Kemampuan pemahaman matematis adalah salah satu tujuan penting dalam pem- belajaran, memberikan pengertian bahwa materi-materi yang diajarkan kepada
siswa bukan hanya sebagai hafalan, namun lebih dari itu dengan pemahaman siswa dapat lebih mengerti akan konsep materi pelajaran itu sendiri. Pemahaman
matematis juga merupakan salah satu tujuan dari setiap materi yang disampaikan oleh guru, sebab guru merupakan pembimbing siswa untuk mencapai konsep yang
diharapkan. Berdasarkan uraian di atas, pemahaman konsep matematis adalah kemampuan
siswa dalam menerjemahkan, menafsirkan, dan menyimpulkan suatu konsep matematika berdasarkan pembentukan pengetahuannya sendiri bukan sekedar
menghafal. Dalam penelitian ini, hasil belajar siswa diperoleh berdasarkan hasil tes evaluasi
pemahaman konsep. Menurut Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 506CKep- PP2004 tanggal 11 November 2001 dalam Wardhani, 2008:10-11 tentang
indikator siswa memahami konsep matematika adalah:
18 a. Menyatakan ulang suatu konsep.
b. Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu. c. Memberi contoh dan non-contoh dari konsep.
d. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematika. e. Mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep.
f. Menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu. g. Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah.
4. Efektivitas Pembelajaran