23
III. METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri I Seputih Raman yang terdistribusi dalam enam kelas dengan jumlah siswa
sebanyak 187 siswa, yang disajikan dalam tabel berikut. Tabel 1. Distribusi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Seputih Raman
No. Kelas
Jumlah Siswa Presentase siswa tuntas belajar
1 VIII A
32 43,75
2 VIII B
31 45,16
3 VIII C
30 43,33
4 VIII D
30 43,33
5 VIII E
32 40,625
6 VIII F
32 37,5
Jumlah populasi 187
Rata-rata = 42,28
Sumber : SMP Negeri 1 Seputih Raman Berdasarkan nilai ujian tengah semester genap Tahun Pelajaran 20112012,
terlihat bahwa setiap kelas memiliki kemampuan yang hampir sama homogen, sehingga pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan random terhadap
kelas yakni memilih kelas sampel secara acak dari semua kelas populasi Sukardi, 2003 dan diperoleh dua kelas sebagai kelas eksperimen yaitu kelas VIII C dan
kelas VIII D.
B. Desain Penelitian
24
Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen menggunakan desain one shot case study yaitu menggunakan satu kelas penelitian dengan satu kali perlakuan
Arikunto 1998: 83, karena dalam menentukan keefektifan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS ditinjau dari aktivitas dan pemahaman konsep
matematis siswa digunakan syaratstandar yang ditentukan, dan tingkat kemam- puan matematika siswa juga merata dalam setiap kelas sehingga tidak diperlukan
kelas kontrol maupun perlakuan awal berupa tes kemampuan awal pretest. Tes kemampuan awal pretest tidak dilakukan dalam penelitian ini karena,
pertama dilihat dari input siswa yang diterima di SMP N 1 Seputih Raman hanya berdasarkan seleksi ujian masuk bukan berdasarkan nilai hasil UN. Berdasarkan
hasil dari Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Tengah rentang nilai siswa yang diterima yaitu 4,8
7,2 dari 456 pendaftar dengan 216 siswa yang diterima dengan rata-rata 5,6. Ini menunjukkan bahwa input siswa yang masuk di SMP N 1
seputih Raman tergolong masih rendah, serta pemahaman konsep siswa untuk materi-materi di SD juga tergolong masih rendah.
Kedua, dilihat dari kemampuan siswa yang hampir sama serta kegiatan pembel- ajaran yang diterapkan juga sama antara tahun sebelumnya dengan Tahun Pel-
ajaran 20112012 dan berdasarkan data siswa yang tuntas belajar pada materi kubus dan balok tahun sebelumnya dengan tingkat kemampuan siswa dan pembel-
ajaran yang diterapkan sama adalah 43,69. Ini menunjukkan bahwa pemahaman konsep siswa khususnya pada materi kubus dan balok masih rendah.
C. Prosedur Penelitian