Aktivitas Belajar Tinjauan Pustaka 1. Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS

14 3. Membiasakan siswa untuk bersikap terbuka terhadap teman, menambah ke- kompokan serta rasa percaya diri siswa. 4. Meningkatkan motivasi, minat dan prestasi belajar siswa. 5. Membantu guru dalam pencapaian pembelajaran, karena langkah pembelajaran kooperatif mudah diterapkan di sekolah. Berdasarkan uraian diatas, model pembelajaran kooperatif tipe TSTS adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagi hasil dan informasi dengan kelompok lain, dimana dalam satu kelompok terdiri dari empat anggota yang nantinya dua anggota bertugas sebagai pemberi informasi, dan dua anggota lagi bertamu ke kelompok lain untuk mencari informasi, sehingga model ini dapat diterapkan dalam upaya meningkatkan akti- vitas dan pemahaman konsep matematis siswa.

2. Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar adalah seluruh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Tanpa adanya aktivitas, pembelajaran tidak akan berjalan dengan baik, sesuai dengan pendapat Sardiman 2004:99 yaitu : belajar sangat diperlukan adanya aktivitas, tanpa aktivitas belajar itu tidak mungkin akan berlangsung dengan baik. Aktivitas dalam proses belajar mengajar merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, bertanya hal yang belum jelas, mencatat, mendengar, berfikir, mem- Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran berbeda, hal ini dapat dilihat dari aktivitas yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Menurut Dalyono 2005:196, indikator siswa yang aktif belajar dapat dilihat dari : a. Keinginan, keberanian menampilkan minat, kebutuhan, dan permasalahan. b. Keinginan dan keberanian serta kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegi- atan persiapan, proses, dan kelanjutan belajar. c. Penampilan berbagai usahakreatifitas belajar dalam menjalani dan menye- lesaikan kegiatan belajar mengajar sampai mencapai keberhasilan. 15 d. Kebebasan atau keleluasaan melakukan hal tersebut diatas tanpa tekanan gurupihak lainnya kemandirian siswa. Aktivitas sangat dibutuhkan dalam suatu proses pembelajaran karena selain dapat menunjang keberhasilan pembelajaran tersebut, juga memiliki banyak manfaat bagi siswa itu sendiri. Hal ini sesuai dengan pendapat Hamalik 2004:175 bahwa penggunaan asas aktivitas besar nilainya bagi pengajaran, karena : a. Para siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri. b. Berbuat sendiri mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara integral. c. Memupuk kerjasama yang harmonis di kalangan siswa. d. Para siswa bekerja menurut minat dan kemampuan sendiri. e. Memupuk disiplin kelas secara wajar dan suasana belajar menjadi demokratis. f. Mempererat hubungan sekolah dan masyarakat, serta hubungan antara orang tua dan guru. g. Pengajaran diselenggarakan secara realistis dan konkret sehingga mengem- bangkan pemahaman dan berpikir kritis serta menghindarkan verbalistis. h. Pengajaran di sekolah menjadi hidup sebagaimana aktivitas dalam kehidupan di masyarakat. Berdasarkan uraian di atas, aktivitas belajar merupakan serangkaian kegiatan siswa yang dilakukan selama proses pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran itu sendiri. Dalam penelitian ini aktivitas siswa yang diamati meliputi, bertanya kepada guru, menjawab pertanyaan, mengerjakan LKK dengan berdiskusi kelompok, menjelas- kan hasil diskusi kepada kelompok yang berkunjungmenanggapi hasil diskusi kelompok yang dikunjungi, mendiskusikan kembali hasil yang diperoleh dari kelompok lain, serta mempersentasikan hasil diskusi di depan kelas.

3. Pemahaman Konsep

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA (Studi pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Seputih Agung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 2 49

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas X SMA Swadhipa Natar Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 30 63

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DITINJAU DARI HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

1 20 55

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS (TWO STAY TWO STRAY) DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS (Studi pada Siswa Kelas VIII SMPN 1 Seputih Raman Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 5 52

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP N 1 Ambarawa Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 3 31

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

1 9 42

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2013/2014)

1 10 42

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMPN 1 Gadingrejo Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 7 43

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Ar-Raihan Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 7 51

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISW (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 25 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 3 59