Faktor Analisis Metode Analisis

4.8.2. Faktor Analisis

Model faktor linier adalah model regressi dari X i [himpunan P variabel acak] terhadap faktor f j [himpunan K faktor bersama] dan bentuk variabel kejutan acak terhadap X i [ ε i ], yaitu: i j K j ij i i f X ε β α + + = ∑ =1 dimana β ij adalah factor loading or factor sensitivities dari faktor ke-j terhadap variabel ke-i. Secara kompak dalam bentuk matrix model faktor di atas dapat dituliskan sebagai berikut Rachev and Cs., 2007: X = α + β f + ε dimana: X = [X 1 , X 2 , ... , X P ] ′ = P vektor kapasitas individu, partisipasi penganggaran, komitmen organisasi dan kesenjangan anggaran di SKPD Kabupaten Langkat. α = [α 1 , α 2 , ... , α P ] ′ = P vektor rata – rata kapasitas individu, partisipasi penganggaran, komitmen organisasi dan kesenjangan anggaran di SKPD Kabupaten Langkat. ε = [ε 1 , ε 2 , ... , ε P ] ′ = P vektor kejutan acak kapasitas individu, partisipasi penganggaran, komitmen organisasi dan kesenjangan anggaran di SKPD Kabupaten Langkat. Universitas Sumatera Utara f = [f 1 , f 2, f 3 ] ′ = tiga vektor faktor, yaitu kapasitas individu, partisipasi penganggaran, komitmen organisasi dan kesenjangan anggaran di SKPD Kabupaten Langkat. 2 ... ... 2 . 1 . 32 31 22 21 12 11 × = ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ = P P P β β β β β β β β β factor loading Misalkan bahwa Σ = P × P matrix varians-kovarians dari X, Ω = 2 × 2 matrix varians-kovarians faktor dan Ψ = P × P matrix varians-kovarians dari ε, maka diagonal matrix dari variabel gangguan adalah ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ Ψ Ψ = Ψ 2 2 1 ... ... ... P Berdasarkan bentuk matrix di atas, matrix varians-kovarians dari variabel kapasitas individu, partisipasi penganggaran, komitmen organisasi dan kesenjangan anggaran di SKPD Kabupaten Langkat sebagai berikut: Σ = βΩβ′ + Ψ Sesudah estimasi β dan Ψ, faktor dapat diestimasi sebagai regresi linier. Jika diasumsikan rata-rata faktor adalah nol maka model faktor dapat dituliskan sebagai berikut: X - α = β f + ε Universitas Sumatera Utara Estimasi faktor menggunakan metode OLS, yaitu: [ ] ] [ 1 1 1 α β β β − Ψ ′ Ψ ′ = − − − X f . Estimasi OLS ini menghasilkan factor loading or factor sensitivities ditunjukkan pada Tabel 4.4 Tabel 4.4. Factor Loading or Factor Sensitivities and Variance Factor Loading or Factor Sensitivities Variabel Component 1 [ β 1 ] Component 2 [ β 2 ] Component 3 [ β 3 ] Component 4 [ β 4 ] Variance Z1 Z2 Z3 . . . Zn Nilai pada setiap baris menjelaskan beban atau loading setiap faktor kapasitas individu, partisipasi penganggaran, komitmen organisasi dan kesenjangan anggaran dengan setiap variabel yang dipertimbangkan dalam kapasitas individu, partisipasi penganggaran, komitmen organisasi dan kesenjangan anggaran [X 1 , X 2 , X 3 … ,X P ]. Sedangkan kolom varians menjelaskan varians dari variabel kejutan acak dengan nilai antara 0 dan 1. Apabila nilai varians 0 maka varians secara sempurna menjelaskan faktor kapasitas individu, partisipasi penganggaran, komitmen organisasi dan kesenjangan anggaran, sebaliknya jika nilai varians 1 maka varians gagal menjelaskan faktor kapasitas individu, partisipasi penganggaran, komitmen organisasi dan kesenjangan anggaran di SKPD Kabupaten Langkat. Model X - α = β f + ε adalah linier dalam faktor bersama. Bagian dari varians [X i ] yang dapat dijelaskan oleh faktor bersama disebut communality ke-i [h 2 i ], Universitas Sumatera Utara sedangkan bagian dari varians [X i ] karena faktor spesifik disebut varians spesifik ke-i [ ψ i ], yaitu: i i im i i ii h ψ β β β σ + = + + + = 2 2 2 2 2 1 ... dimana 2 im β adalah varians variabel X i . Faktor-faktor yang diperoleh melalui metode komponen utaman pada umumnya sulit diinterpretasikan secara langsung. Untuk itu dilakukan manipulasi dengan cara merotasi loading β dengan menggunakan metode rotasi tegak lurus Varimax atau varimax orthogonal rotation sesuai dengan saran beberapa ahli, karena rotasi tegak lurus varimax lebih mendekati kenyataan dibanding yang lain. Rotasi varimax adalah rotasi yang memaksimalkan pembobot dan mengakibatkan korelasi variabe-variabel dengan suatu faktor mendekati satu serta korelasi dengan faktor lainnya mendekati nol. Rotasi varimax menghasilkan new loading β , yaitu: β p×q = β p×q T p×q dimana T adalah matrix transformasi yang dipilih sehingga T ′T = TT′ = I. Matrix transformasi T ditentukan sedemikian rupa hingga total varians kuadrat loading β adalah: ∑ ∑ ∑ = = = ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ ⎪⎭ ⎪ ⎬ ⎫ ⎪⎩ ⎪ ⎨ ⎧ ⎟⎟⎠ ⎞ ⎜⎜⎝ ⎛ − ⎟⎟⎠ ⎞ ⎜⎜⎝ ⎛ = q j P i P i i ij i ij P h h P V 1 1 2 1 2 4 1 β β Dari rumus ini diketahui bahwa rotasi merupakan upaya untuk menghasilkan faktor penimbang baru yang lebih mudah diinterpretasi, yaitu dengan mengalikan Universitas Sumatera Utara faktor penimbang asli dengan matrix transformasi yang bersifat ortogonal sehingga matrix korelasinya tidak berubah. Dari rotasi matrix loading ditunjukkan bahwa setiap variabel asli mempunyai korelasi yang tinggi dengan faktor tertentu saja, sedangkan dengan faktor lainnya mempunyai korelasi yang rendah, sehingga pada akhirnya setiap faktor akan lebih mudah diinterprestasikan. Universitas Sumatera Utara

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Deskripsi Data Variabel Kapasitas individu X1 Data frekuensi variabel kapasitas individu dapat pada Tabel 5.1 sedangkan langkah dan perhitungannya terdapat pada Lampiran 1. Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Kapasitas Individu Kategori NilaiBobot f Absolut Sangat setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 5 4 3 2 1 16 25 14 29 45 25 Jumlah - 55 1 Rata-rata 4 Standar Deviasi 0,74 Sumber : Data diolah Exel Berdasarkan Tabel 5.1 dapat diketahui responden penelitian dalam menjawab instrumen variabel kapasitas individu dengan persentase tertinggi terdapat pada kategori setuju sebanyak 45 sedangkan persentase terendah terdapat pada kategori tidak setuju dan sangat tidak setuju sebanyak 0 . Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh rata-rata responden dalam menjawab instrumen variabel kapasitas individu sebesar 4 atau berada pada kategori setuju. Sedangkan penyimpangan dari rata-rata sebesar 0,74. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Partisipasi Penganggaran dan Pengawasan Intern terhadap Kinerja Unit Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Pandeglang

0 4 1

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, PARTISIPASI ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN SISTEM PENGENDALIAN AKUNTANSI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

0 5 98

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING.

0 3 13

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, BUDGET EMPHASIS Pengaruh Partisipasi Anggaran, Budget Emphasis, Kompleksitas Tugas, Dan Komitmen Organisasi Terhadap Slack Anggaran (Studi Kasus Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta).

0 1 17

PENDAHULUAN Pengaruh Partisipasi Anggaran, Budget Emphasis, Kompleksitas Tugas, Dan Komitmen Organisasi Terhadap Slack Anggaran (Studi Kasus Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta).

0 4 8

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, GAYA KEPEMIMPINAN, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KESENJANGAN Pengaruh Partisipasi Anggaran, Gaya Kepemimpinan, Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kesenjangan Anggaran (Studi Kasus Pada Pdam Kota Salatiga).

0 1 14

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KESENJANGAN ANGGARAN PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KESENJANGAN ANGGARAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI SURAKARTA.

0 0 14

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN, PENEKANAN ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN Pengaruh Partisipasi Penganggaran, Penekanan Anggaran, Komitmen Organisasi Dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Budgetary Slack Pada Bank Perkreditan Rakyat (

0 0 16

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, GAYA KEPEMIMPINAN, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KESENJANGAN Pengaruh Partisipasi Anggaran, Gaya Kepemimpinan, Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kesenjangan Anggaran (Studi Kasus Pada Pdam Kota Surakarta).

0 0 14

View of PENGARUH KINERJA MANAJERIAL TERHADAP PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI PADA LIMA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAHAN KOTA KUPANG

0 0 7