komunikasi ditujukaan untuk mengubah perilaku klien dalam mencapai tingkat kesehatan yang optimal. Karena bertujuan untuk terapi maka
komunikasi dalam keperawatan disebut komunikasi terapeutik.
3. Komunikasi Terapeutik
3.1. Defenisi
Komunikasi merupakan cara untuk membina hubungan yang terapeutik. dalam proses komunikasi terjadi penyampaian informasi dan pertukaran perasaan
dan pikiran Kelliat, 1998. Maksud komunikasi adalah mempengaruhi perilaku orang lain, berarti
keberhasilan intervensi perawatan tergantung pada komunikasi karena proses keperawatan ditujukan untuk merubah perilaku mencapai tujuan.
3.2. Tujuan Komunikasi Terapeutik
Suryani 2005 komunikasi Terapeutik bertujuan untuk mengembangkan pribadi klien kearah yang lebih positif atau adaptif dan diarahkan pada
pertumbuhan klien yang meliputi : 3.2.1.
Realisasi diri, penerimaan diri, dan peningkatan penghormatan diri. Melalui komunikasi terapeutik diharapkan terjadi perubahan dalam diri
klien. 3.2.2.
Kemampuan membina hubungan interpersonal yang tidak superfisial dan saling bergantung dengan orang lain. Melalui komunikasi terapeutik, klien
belajar bagaimana menerima dan diterima orang lain.
Universitas Sumatera Utara
3.2.3. Peningkatan fungsi dan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan serta
mencapai tujuan yang realistis. Terkadang klien menetapkan ideal diri atau tujuan yang terlalu tinggi tampa mengukur kemampuannya.
3.2.4. Rasa identitas personal yang jelas dan peningkatan integritas diri. Identitas
personal disini termasuk status, peran dan jenis kelamin.
3.3. Karateristik Helper Yang Memfasilitasi Tumbuhnya Hubungan
Terapeutik
Karakteristik pribadi seseorang helper atau perawat sangat menentukan keberhasilan komunikasi dalam asuhan keperawatan karena instrumen yang
digunakan oleh perawat pada saat berkomunikasi dengan klien adalah dirinya sendiri.
Menurut Roger 1974, dalam Stuart 1998 ada beberapa karakteristik seorang helper perawat yang dapat memfasilitasi tumbuhnya hubungan yang terapeutik,
antara lain : 3.3.1.
Kejujuran. 3.3.2.
Tidak membingungkan dan cukup ekspresif. 3.3.3.
Bersikap positif. 3.3.4.
Empati bukan Simpati. 3.3.5.
Mampu melihat permasalahan dari kacamata klien. 3.3.6.
Menerima klien apa adanya. 3.3.7.
Sensitif terhadap klien. 3.3.8.
Tidak terpengaruh oleh masa lalu klien ataupun diri perawat itu sendiri.
Universitas Sumatera Utara
3.4. Tehnik Komunikasi Terapeutik