30 Di Indonesia parlemen dikenal sebagai Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR.
Istilah perwakilan seolah-olah menjadi fungsi utama parlemen Indonesia yakni mewakili seluruh rakyat Indonesia dalam sebuah badan perwakilan. Akhir-akhir ini
orang lebih mengenal DPR sebagai badannya para anggota legislatif yang dipilih dari calon legislatif dalam pemilihan umu legislatif. Sebagian besar parlemen disebut
sebagai lembaga atau badan perwakilan karena anggotanya dipilih langsung oleh warganya.
1.5.4.2 Teori hubungan Perwakilan
Teori hubungan perwakilan adalah duduknya seseorang dilembaga perwakilan parlemen DPR-DPRD mengakibatkan timbulnya, ”hubungan si wakil dengan
terwakili”. Teori yang berhubungan dengan perwakilan:
• Teori Mandat
a Teori mandat imperatif, yaitu siwakil bertindak di lembaga perwakilan sesuai
dengan instruksi yang diberikan konstituennya. Si wakil tidak bisa bertindak diluar instruksi tersebut, maka si wakil akan mendapat instruksi dari konstituennya baru
dapat dilaksanakan sifatnya kaku. b
Teori Mandat Bebas, yaitu si wakil adalah orang-orang terpercaya dan terpilih, serta memiliki kesadaran hukum masyarakat yang diwakilinya, sehingga si wakil
dapat bertindak atas nama mereka yang diwakili atas nama rakyat tindakan wakil tidak tergantung indtruksi yang mewakili ia tidak bisa bebas mwakili individu lain.
c Teori Mnadat Representatif, si wakil dianggap bergabung dengan suatu lembaga
perwakilan. Rakyat memilih dan memberikan mandat kepada lembaga perwakilan, sehingga si wakil sebagai individu tidak memiliki hubungan dengan pemilihnya
31 apalagi pertanggungjawaban. Lembaga perwakilan bertanggungjawab kepada rakyat.
• Teori Rieker
Dalam hal ini sosiolog Hans Rieker menolak jika perwakilan politik adalah struktur politik, ia adalah struktur sosial, karena orang memilih wakilnya karena
proeionalisme. •
Teori Abracian a Trustee adalah wakil bebas bertindak tanpa konsultasi dengan yang diwakilinya.
b Delegate adalah wakil bertindak seolah sebagai utusan duta dari yang diwakilinya. c Politico adalah bisa bertindak ”trustee” atau ”delegate”tergantung dari masalah
yang dihadapi. d Partisan adalah bertindak atas nama parpol, bukan yang diwakilinya.
1.5.4.3 Jenis- Jenis Perwakilan
Bambang Cipto dalam bukunya DPR Dalam Era Pemerintahan Modern- Industrial, Perwakilan terbagi atas tiga jenis.
29
a. Perwakilan Geografis
Yaitu secara umum badan perwakilan mengandung arti bahwa setiap anggotanya merupakan perwakilan dari seluruh bangsa. Sehingga masyarakat luas mengharapkan
agar parlemen mewakili kepentingan mereka. Namun kenyataannya, setiap anggota dewan hanya bersedia mewakili kelompok yang benar-benar diwakilinya di parlemen
dan mengesampingkan kepentingan kelompok lain. Misalnya anggota kongres Amerika tegas dalam hal menyatakan jenis perwakilan mereka, karena setiap anggota
pada umumnya dari suatu distrik tertentu, maka ikatan emosional masing-masing
29
Bambang Cipto, Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta: Raja Grafindo Persada, I995, hal 38
32 anggota dengan distrik dengan tempatnya terpilih.
b. Perwakilan Partai
Dalam hal ini partai politik merupakan jenis perwakilan yang paling pokok, di mana partai politik mengendalikan proses rekrutmen anggota serta kegiatan kegiatan
legislatif di parlemen. Misalnya di Inggris, rekrutmen sebagai calon anggota parlemen dilakukan oleh partai-partai politik lokal, sehingga pada waktu terpilih
sebagai anggota parlemen Inggris maka ia kana mewakili partai dan daerahnya. c.
Perwakilan Kelompok Kepentingan Khusus Yaitu adanya kepentingan kelas menengah di Amerika yang lebih dikenal dengan
beberapa senator yang mempunyai kepentingan khusus seperti minyak, gandum, maupun katun sehingga memunculkan istilah senator minyak, senator gandum,
senator aktun, dan dan lain-lain. Namun secara umum kegiatan lobbying memungkinkan keterlibatan beranekaragam kepentingan dalam proses legislatif.
1.5.5 Parlemen