Mekanisme Anggaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD

86 termasuk hasil pemeriksaan Bawasda BPKP BPK yang terkait dengan lingkup tugasnya.; 5. Menyampaikan hasil pembicaraan pendahuluan dan hasil pembahasan kepada panitia anggaran untuk disinkronisasi; 6. menyempurnakan hasil disinkronisasi panitia anggaran berdasarkan penyampaian usul komisi hasil pembahasan komisi diserahkan kepada panitia anggaran untuk bahan akhir penetapan APBD.

3.3.4.1 Mekanisme Anggaran

1. Draf Rancangan Anggaran dan Pengeluaran Belanja Daerah RAPBD diajukan oleh eksekutif . Dalam artian kepala daerah mengajukan rancangan perda tentang APBD disertai penjelasan dan dokumen–dokumen pendukungnya kepada DPRD untuk disetujui; 2. Panitia anggaran legisaltif membahas RAPBD melalui rapat intern dan rapat dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah TAPD; 3. Apabila RAPBD tidak disetujui DPRD , pemerintah daerah berkewajiban menyempurnakan rancangan APBD tersebut; 4. Penyempurnaan rancangan APBD tersebut tidak disetujui DPRD Pemerintah daerah menggunakan APBD tahun sebelumnya sebagai dasar kepengurusan daerah. 68 68 HAW, Widjaja, Otonomi Daerah dan Daerah otonom , Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004, hal 158 87

3.3.4.2 Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD

a. Kepala Daerah menyampaikan rancangan perda tentang pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD kepada DPRD berupa laporan keuangan yang telah diperiksa oleh Badan pemeriksa Keuangan BPK paling lambat enam bulan setelah tahun anggaran berakhir. b. Laporan keuangan meliputi laporan realisasi APBD, neraca, laporan aliran khas, dan catatan atas laporan keuangan yang dlampiri dengan laporan keuangan Badan Usaha Milik Daerah. c. Laporan keuang tersebut dsusun sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. 69 Fungsi Anggaran Budgeting: mengesahkan rancangan anggaran yang diajukan oleh eksekutif. Parlemen memiliki peranan penting di dalam penyusunan, perencanaan, pengesahan dan pengawasan anggaran di sektor keamanan. Peran parlemen dalam fungsi budgeting ini sangat memiliki keterkaitan yang erat dengan fungsi parlemen lainnya yakni fungsi pengawasan. Sebab, dalam konteks negara demokrasi, parlemen mempunyai peranan kunci yang dimainkan dalam menetapkan dan mengawasi ketentuan-ketentuan anggaran yang berkaitan dengan keamanan. Dewan Perwakilan Rakyat DPR baik DPRD Kab Kota maupun DPRD Provinsi atau Parlemen sebagai lembaga yang mewakili suara politik warga negara memiliki fungsi dan peran yang penting dalam mendorong keberhasilan agenda- agenda transisi demokrasi di Indonesia, termasuk agenda Reformasi Sektor Keamanan RSK. 69 UU No. 32 Tahun 2004 Pasal 184. 88 DPR baik DPRD Kab Kota maupun DPRD Provinsi merupakan lembaga yang terdiri dari anggota-anggota perwakilan dari partai politik yang dipilih langsung oleh warga negara dalam pemilihan umum yang diadakan setiap 5 tahun sekali. Karenanya DPR memiliki klaim mewakili suara, kepentingan dan aspirasi warga negara. Secara keseluruhan jumlah anggota DPR 550 anggotaperwakilan. Sebagaimana dinyatakan didalam konstitusi dan diatur dalam Undang-undang UU No 22 Tahun 2003 Tentang Susunan dan Kedudukan Majelis permusyaratan Rakyat MPR, dan Dewan Perwakilan Daerah DPD, DPR baik DPRD Kab Kota maupun DPRD Provinsi mempunyai tiga fungsi utama yaitu: fungsi penyusunan Undang-undang legilastion, fungsi anggaran budgeting, dan fungsi pengawasan controling. Salah satu contoh yang dilakukan PKS yaitu dengan melalui upaya anggraan APBD berupa hasil riset dan kemudian disampaikan kepada pemerintah kota.

3.4 PKS Sebagai Partai Dakwah Di DPRD Kota Medan