27 Pendapat paling mutakhir diajukan oleh Dr. Yusuf Qardhawi yang menyatakan
bahwa sistem kepartaian atau multi partai politik dalam daulah Islam tidak dilarang keberadaannya. Bahkan menurut beliau, boleh jadi multipartai sangat dibutuhkan pada
zaman sekarang, untuk bisa mencegah otokrasi kekuasaan individu atau golongan tertentu. Maktabul-Irsyad Jamaah Ikhwan sendiri pernah mengeluarkan sebuah
manifes tentang Syura dan Multipartai di Masyarakat Muslim yang menguatkan pandangan Yusuf Qardhawi.
25
1.5.4 Teori Perwakilan dan Jenis-jenis Perwakilan
1.5.4.1 Pengertian Perwakilan
Defenisi perwakilan menurut Alfred de Grazie yaitu hubungan diantara dua pihak, yaitu wakil dengan terwakil dimana wakil memegang wewenang untuk melakukan
berbagai tindakan yang berkenaan dengan kesepakatan yang dibuatnya dengan terwakil.
26
Hanna Penichel Pitkin melakukan studi yang mendalam tentang perwakilan. Walau wakil bertindak secara bebas tapi harus bijaksana dan penuh pertimbangan serta tidak
sekedar melayani, wakil bertindak sedemikian rupa sehingga diantara dia dan terwakil tidak terjadi konflik dan jika terjadi penjelasan harus mampu meredakannya.
27
Perwakilan dalam pengertian bahwa seseorang atau sekelompok orang berwenang menyatakan sikap atau melakukan suatu suatu tindakan baik yang diperuntukkan bagi,
maupun yang mengatasnamakan pihak lain. Keterwakilan politik political representativeness diartikan sebagai terwakilinya kepentingan anggota masyarakat
25
Dr. Yusuf Al-Qaradhawi, Opcit hal 5
26
Arbi Sanit, Perwakilan Politik Indonesia, Jakarta: CV. Rajawali, 1985, hal 23
27
Arbi Sanit, Opcit, hal 23
28 oleh wakil-wakil mereka didalam lembaga-lembaga dan proses politik. Kadar
keterwakilan tersebut ditentukan oleh sistem perwakilan politik political representation yang berlaku didalam masyarakat.
Dalam sistem perwakilan politik seorang warga negara mewakilkan dirinya sebagai yang berdaulat kepada seorang wakil calon rakyat atau partai politik yang
dipercayai melalui pemilihan umum. Suatu keputusan dalam demokrasi adalah bagaimana menyelenggarakan pemilihan.
28
1. Memberikan perhatian kepada kelompok, seorang wakil akan memberikan
perhatian pada kelompok terutama kelompok pendukungnya yang menjadi konstituennya ketika pemilu berjalan contoh nyata dalam hal ini adalah calon
independen dan utusan golongan.
Terwakil
Ada tiga kemungkinan yang dapat dimanfaatkan wakil untuk memusatkan perhatian terhadap terwakil, yaitu;
2. Memberikan perhatian partai, memberikan pada partai yang mendukungnya
sehingga seorang menjadi wakil. Fokus perwakilan terhadap partai tentulah memudahkan pengorganisasian tugasnya, sebab melalui fokus iniwakil sekaligus
berbuat untuk dua pihak yaitu sebagai organisasi politik yang berjasa mendukungnya menjadi wakil dan masyarakat yang bersimpati, menukungnya atauapun menjadi
anggota partai yang bersangkutan.
28
Muladi, dkk. Dalam jurnal DEMOKRASI DAN HAM , pemilu 2004: semakin Terkonsolidasikah Demokrasi Kita, Vol. 4, Surabaya: THC, 2004, hal.editor
29
Wakil
Wakil adalah orang yang mempunyai kualifikasi yang tentunya berhak dan cakap dalam menjalankan tugas sebagai amanat dari terwakil yang memberikan kepercayaan
kepadanya untuk memperjuangkan aspirasi dan kepentingan masyarakat dalam arti yang luas.
Cara jadi wakil, umumnya dilakukan atau diabsahkan melalui pemungutan suara, tapi juga dalam beberapa era dan daerah negara masih ada yang tidak harus melalui
pemilihan umu tapi melalui pengangkatan dan turun-temurun seperti yang terjadi ketika orde abru ada yang diangkat seperti ABRI militer dan polisi saat ini, dan juga
utusan golonga dan daerah, dan untuk negara Inggris misalnya yang mengisi house of lord adalah orang-orang yang sifatnya turun temurun, ditunjuk dan diangkat.
Oleh karena itu, dalam sebuah negara demokrasi diperlukan keterwakilan yang sifatnya demokratis pula, yaitu keterwakilan tanpa membedakan suku, agama, maupun
ras. Secara konsepsional, keterwakilan politik berasala dari pemilihan umum, artinya pemilihan umum yang diadakan pemimpin yang akan menumbuhkan rasa
keterwakilan politik dikalangan masyarakat maka dibentuk badan perwakilan rakyat yang berfungsi membuat undang-undang, menyusun pendapatan dan belanja negara,
mengawasi pelaksanaan undang-undang, memilih, menyetujui atau mengusulkan seseorang atau lebih pejabat negara yang dikehendaki oleh konstitusi undang-undang.
Partai politik juga turut ambil andil dalam proses keterwakilan dalam merekrut, mencalonkan, dan berkampanye untuk memilih pejabat pemerintah jika mereka
menjadi oposisi, menggalang dukungan bagi kebijakan umum diantara berbagai kelompok kepentingan, menyediakan berbagai kelompok kepentingan, menyediakan
struktur dan debat politik masyarakat.
30 Di Indonesia parlemen dikenal sebagai Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR.
Istilah perwakilan seolah-olah menjadi fungsi utama parlemen Indonesia yakni mewakili seluruh rakyat Indonesia dalam sebuah badan perwakilan. Akhir-akhir ini
orang lebih mengenal DPR sebagai badannya para anggota legislatif yang dipilih dari calon legislatif dalam pemilihan umu legislatif. Sebagian besar parlemen disebut
sebagai lembaga atau badan perwakilan karena anggotanya dipilih langsung oleh warganya.
1.5.4.2 Teori hubungan Perwakilan