multikonieritas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama
variabel bebas sama dengan nol dengan kriteria sebagai berikut: Melihat nilai VIF Variance Inflation Factor
a. Tidak terjadi Multikonieritas, jika nilai VIF lebih kecil 5,00. b. Terjadi Multikonieritas, jika nilai VIF lebih besar atau sama dengan 5,00.
3.9.2 Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk mengetahui peranan kredit usaha rakyat KUR terhadap peningkatan pendapatan petani padi di Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat
digunakan Analisis Regresi Linier Berganda. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui besarnya
hubungan dan pengaruh variabel bebas yang jumlahnya lebih dari atau sama dengan dua X
1
dan X
2
terhadap variabel terikat Y. Untuk memperoleh hasil yang lebih terarah, maka peneliti menggunakan bantuan perangkat lunak software
SPSS Statistical Package for the Social Sciens dengan rumus :
Y= α + β1X1 + β2X2 + ε
Dimana: Y
= Pendapatan Petani Padi dalam ribuan X1
= Modal sendiri modal awal dalam ribuan X2
= Kredit yang diterima dalam ribuan α
= Konstanta
Universitas Sumatera Utara
β1 = Koefisien Regresi Berganda Untuk X1
β2 = Koefisien Regresi Berganda Untuk X2
ε = Standard Error
Bentuk hipotesis diatas secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut - Jika terjadi kenaikan pada X1, maka Y mengalami kenaikan, cateris
paribus. - Jika terjadi kenaikan pada X2, maka Y mengalami kenaikan, cateris
paribus.
3.9.3 Uji Hipotesis
Untuk menguji apakah modal awal dan tambahan modal dari kredit usaha rakyat KUR secara parsial atau masing-masing variabel bebasnya berpengaruh
terhadap variabel terikatnya yaitu pendapatan petani padi digunakan : 1. Uji Signifikan Parsial Uji-t
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel bebas secara parsial individual terhadap variasi variabel terikat.
Kriteria pengujiannya adalah: - H
: b
1
= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
- H : b
1
≠
0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
Kriteria pengambilan keputusan adalah: - H
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada
α
= 5 - H
ditolak jika t
hitung
t
tabel
pada
α
= 5
Untuk menguji apakah modal awal dan tambahan modal dari kredit usaha rakyat KUR secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang berarti terhadap
peningkatan pendapatan petani padi digunakan : 2. Uji Siginifikan Simultan Uji-F Statistik
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas Modal awal dan Kredit yang diterima yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat Pendapatan. Kriteria pengujiannya adalah:
- H : b1 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. - H
: b1 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusannya adalah: -
H diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α= 5 -
H ditolak jika F
hitung
F
tabel
pada α= 5
Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi dan seberapa besar variabel-variabel bebasmya Modal awal dan Kredit yang diterima dapat
Universitas Sumatera Utara
menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel terikatnya Pendapan petani padi , digunakan :
3. Koefisien Determinasi R
2
Koefisien Determinasi R
2
digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika Koefisien Determinasi
R
2
semakin besar mendekati satu menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y dimana 0 R
2
1. Sebaliknya, jika R
2
semakin kecil mendekati nol, maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas
X adalah kecil terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti
terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Daerah Penelitian
4.1.1 Letak Geografis
Secara geografis Kabupaten Langkat berada pada 3°14’ – 4 °13’ Lintang Utara dan 97°52’ - 98°45’ Bujur Timur. Kecamatan Gebang merupakan
kecamatan yang terletak di sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Tanjung Pura, di sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Padang Tualang, di sebelah
barat berbatasan dengan kecamatan Sei Lapan dan Babalan serta di sebelah utara berbatasan langsung dengan Selat Malaka. Luas wilayah Kecamatan Gebang
adalah 178,49 Km
2
. Adapun yang membatasi wilayah ini adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Selat Malaka Sebelah Selatan : Kecamatan Padang Tualang
Sebelah Barat : Kecamatan Sei Lapan dan Babalan Sebelah Timur : Kecamatan Tanjung Pura
4.1.2 Iklim
Kecamatan Gebang beriklim tropis dengan pergantian musim penghujan dan kemarau. Musim penghujan antara bulan Nopember – April dipengaruhi oleh
angin musim barat sedang musim kemarau antara bulan Mei – Oktober yang dipengaruhi oleh angin musim timur. Sedang jumlah curah hujan
Universitas Sumatera Utara