Uji Beda Sampel Data Berpasangan Paired Sample Test Uji Asumsi Klasik

3.9 Teknik Analisis Data

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode analisis deskriptif, dimana metode ini merupakan suatu metode analisis. data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian diinterpretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan menjelaskan hasil perhitungan.

3.9.1 Uji Beda Sampel Data Berpasangan Paired Sample Test

Unttuk Menguji perbedaan yang berarti dalam jumlah pendapatan petani padi sebelum menerima kredit dan setelah menerima kredit, digunakan Uji-t Paired Sample Test atau sampel data berpasangan. Uji ini digunakan untuk melihat perbedaan sebuah kelompok sampel data yang sama dengan objek atau orang yang sama, tetapi mendapatkan perlakuan atau pengukuran yang berbeda. Adapun rumus Uji-t Paired Sample Test adalah sebagai berikut : � = � �� √� Dimana : Di = X1i – X2i D = ∑�1�−�2� � Universitas Sumatera Utara SD = � ∑ �� 2 – � ∑ �� 2 � � �−1 Keterangan : X1i : Pendapatan setelah adanya kredit pada data ke i X2i : Pendapatan sebelum adanya kredit pada data ke i Di : Selisih antara X1i dengan X2i D : Rata-rata Di SD : Standar deviasi N : Jumlah sampel yang diteliti Dengan tingkat Kepercayaan = 0,05 Derajat Kebebasan atau df = N - 1 Rumus Hipotesis : - Ho : X1 = X2 Tidak ada terdapat perbedaan yang berarti antara X1 dan X2 - Ho : X1 ≠ X2 Terdapat Perbedaan yang berarti antara X1 dan X2 Kriteria : - H0 diterima jika t-stat ≤ t-tabel, artinya tidak ada terdapat perbedaan yang berarti antara X1 dan X2 - H0 ditolak jika t-stat t-tabel, artinya terdapat perbedaan yang berarti antara X1 dan X2 Universitas Sumatera Utara

3.9.1 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi linier berganda, agar mendapatkan perkiraan yang tidak bias dan efisien maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu : 1. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5, maka jika nilai Asymp.sig. 2-tailed diatas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang, 2008:97. 2. Uji Heteroskedastisitas Adanya varians variabel bebas adalah konstan untuk setiap nilai tertentu variabel terikat homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel bebas signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat, maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. 3. Uji Multikolinieritas Tujuan uji multikolinieritas adalah untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas tidak terjadi Universitas Sumatera Utara multikonieritas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol dengan kriteria sebagai berikut: Melihat nilai VIF Variance Inflation Factor a. Tidak terjadi Multikonieritas, jika nilai VIF lebih kecil 5,00. b. Terjadi Multikonieritas, jika nilai VIF lebih besar atau sama dengan 5,00.

3.9.2 Analisis Regresi Linier Berganda