Komponen Market Value Added MVA
negatif sebesar -2,295. Hasil statistik uji t untuk variabel EPS diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,024 lebih kecil dari toleransi
kesalahan α = 0,05. Hasil yang signifikan secara statistik berarti EPS berpengaruh negatif terhadap Return Saham perusahaan manufaktur
di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011. d. Risiko Sistematik Beta tidak berpengaruh terhadap Return Saham
perusahaan, hal ini dibuktikan dengan nilai t Beta bernilai negatif sebesar -0,622. Hasil statistik uji t untuk variabel Beta diperoleh nilai
signifikansi sebesar 0,510 lebih besar dari toleransi kesalahan α =
0,05. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang mengatakan bahwa Beta berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return Saham
ditolak. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Subekti Puji Astuti 2006 dengan
judul “Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental, EVA, dan MVA terhadap Return Saham Studi Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa
Efek Jakarta Periode 2001-2003 ”.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: a. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa selama periode
pengamatan 2001-2003 menunjukkan distribusi data yang normal berdasarkan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov begitu pula dengan
uji asumsi klasik yang lain yaitu uji multikolinieritas dan uji autokorelasi yang juga tidak ditemukannya hasil penelitian yang
menyimpang dari
uji asumsi
klasik. Berdasarkan
uji
heteroskedastisitas terdapat 2 variabel yang mempunyai nilai yang signifikan dengan variabel residualnya dan mengalami masalah
heteroskedastisitas yaitu EVA dan MVA, sehingga kedua variabel tersebut dikeluarkan dari model. Penelitian ini hanya ada lima
variable independent yaitu: Current Ratio, DER, PBV, ROI, dan TATO yang mempengaruhu Return Saham.
b. Pada hipotesis pertama menunjukkan bahwa Current Ratio mempunyai pengaruh yang signifikan positif terhadap Return
Saham. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi CR suatu perusahaan berarti semakin kecil risiko kegagalan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Akibatnya risiko yang ditanggung perusahaan juga semakin kecil
Ang, 1997. Semakin kecilnya risiko yang ditanggung perusahaan maka diharapkan akan meningkatkan minat para investor untuk
menananamkan dananya dalam perusahaan tersebut, sehingga investor lebih menyukai CR yang tinggi dibandingkan CR yang
rendah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi likuiditas suatu perusahaan yang dapat diukur dari nilai Current Ratio maka
akan semakin tinggi Return Saham. c. Pada hipotesis kedua menunjukkan bahwa ROI tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap Return Saham. Tanda positif ROI pada penelitian ini menunjukkan bahwa semakin besar ROI
menunjukkan kinerja yang semakin baik, sehingga tingkat kembalian