2 Imbal hasil yield merupakan pendapatan atau aliran kas yang diterima investor secara periodik, misalnya berupa dividen atau
bunga. Yield dinyatakan dalam persentase dari modal yang ditanamkan.
c. Macam-macam Return Saham
Menurut Jogiyanto 2010:205, return Saham dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Return realisasian realized return merupakan return yang telah terjadi. Return realisasian dihitung menggunakan data
histori. Return realisasian penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return realisasian
atau return histori ini juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasian expected return dan risiko dimasa
datang. 2. Return ekspektasian expected return adalah return yang
diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa mendatang. Berbeda dengan return realisasian yang sifatnya sudah terjadi,
return ekspektasian sifatnya belum terjadi.
d. Rumus Return Saham
Menurut Abdul Halim 2005:34, Return saham= capital gain loss+yield.
Tingkat Return=
Perubahan harga selama satu periode bisa berupa angka negatif -, nol 0, dan positif +. Sedangkan yield bisa berupa
angka nol 0 dan positif +. Menurut Brigham Houston 2006:410, rumus Return
saham sebagai berikut: Return saham=
Keterangan: P
1
= Harga saham pada tahun sekarang P
= Harga saham pada tahun sebelumnya Penelitian ini menggunakan Return realisasian, rumus dari
Brigham Houston 2006:410, dengan rumus:
Return saham=
e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Return Saham
Menurut Agus Sartono 2009:253, ada beberapa variabel fundamental yang mempengaruhi harga saham. Beberapa variabel
tersebut adalah:
1 Economic Value Added EVA, 2 Market Value Added MVA,
2 Firm Size, 3 Book to Market Ratio,
4 Debt to Equity Ratio DER, 5 Kategori industri dan jenis usaha.
Variabel-variabel yang mempengaruhi harga saham tersebut secara langsung akan berpengaruh terhadap Return saham yang
akan diterima oleh pemegang saham. Selain itu, terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi Return saham. Menurut Mohamad
Samsul 2006:200 secara fundamental, return saham dipengaruhi oleh kinerja perusahaan dan kemungkinan risiko yang dihadapi
perusahaan. Kinerja perusahaan tercermin dari laba operasional dan laba bersih per saham serta beberapa rasio keuangan yang
menggambarkan kekuatan
manajemen dalam
mengelola perusahaan. Risiko perusahaan tercermin dari daya tahan
perusahaan dalam menghadapi siklus ekonomi serta faktor makro ekonomi dan makro nonekonomi. Dengan kata lain, kinerja
perusahaan dan risiko yang dihadapi dipengaruhi oleh faktor makro dan mikro ekonomi. Faktor makro ekonomi antara lain:
1 Tingkat bunga umum domestik, 2 Tingkat inflasi,
3 Peraturan perpajakan,