Kajian Empiris Kerangka Berpikir

38 yang memungkinkan siswa melakukannya baik dengan bimbingan guru maupun dengan tanpa bimbingan guru c. Penjelasan dan solusi 1 Siswa diajak untuk mengkomunikasikan gagasan yang diperoleh dari analisis informasi yang didapat, menyusun suatu model penjelasan baru, meninjau dan mendiskusikan solusi yang diperoleh dan menentukan beberapa solusi yang lain dengan mengingat kondisi tertentu. 2 Guru membimbing siswa untuk memadukan konsep yang dihasilkannya dengan konsep yang dianut oleh para ahli sains. Peran guru dalam hal ini hendaknya dapat menghaluskan atau meluruskan konsep siswa yang keliru. d. Penentuan tindakan 1 Siswa membuat suatu keputusan dengan mempertimbangkan penguasaan konsep dan keterampilan yang dimiliki untuk berbagai gagasan dan lingkungan atau dalam kedudukan siswa sebagai individu, anggota masyarakat, atau sebagai siswa di sekolah. 2 Siswa diharapkan merumuskan pernyataan lanjutan dengan ditemukannya suatu penjelasan terhadap fenomena alam konsep sains dan juga mengadakan pendekatan dengan berbagai unsur untuk meminimalkan dampak negatif suatu hal atau yang merupakan tindakan positif suatu masyarakat.

2.1.2 Kajian Empiris

Eny Puryati 2004 dalam penelitiannya yang berjudul “ Meningkatkan Pemahanan Konsep Udara Melalui Pembelajaran IPA Berwawasan SETS Pada 39 Siswa Kelas IV SD Negeri Pringapus 02 Kabupaten Semarang” menyimpulkan bahwa strategi SETS dalam pembelakjaran IPA mampu meningkatkan kualitas prestasi belajar siswa. Uji coba yang dilakukan oleh PPPG IPA dalam suatu unit SETS dengan topik makanan dalam pembelajaran IPA, menyimpulkan bahwa dari 233 siswa yang menjadi responden, siswa yang memberikan tanggapan senang terhadap strategi SETS adalah 94 , dengan alasan topik yang dipelajari lebih dipahami dan lebih jelas, menyangkut kegiatan sehari-hari, dan lebih banyak belajar serta berpikir luas. Siswa yang menyatakan tidak senang mempelajari topik itu dengan strategi SETS hanya 6 . Alasannya adalah terlalu bertele-tele, menghamburkan waktu, dan membosankan.

2.1.3 Kerangka Berpikir

Pembelajaran merupakan interaksi yang aktif antara siswa, guru, sumber belajar, dan lingkungan belajar. Dalam hal ini guru dan siswa menduduki tempat yang sangat penting dan sentral dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Sikap belajar siswa dan gaya mengajar guru sangat menentukan perolehan atau hasil belajar yang dicapai. Untuk itu diperlukan suatu strategi yang tepat, agar tercipta suasana belajar yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan sehingga tercapai hasil belajar yang memuaskan. Salah satu strategi atau pendekatan yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah strategi SETS. 40 Pada pembelajaran awal, sebelum digunakan strategi SETS, kegiatan pembelajaran terpusat pada guru, akibatnya siswa menjadi pasif dan hasil belajar siswa rendah. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kemudian peneliti mencoba memotivasi siswa dan menerapkan strategi SETS dalam pembelajaran IPA. Pemilihan strategi SETS dalam pembelajaran IPA ini dilandasi oleh kelebihan- kelebihan yang dimiliki oleh strategi SETS, sebagai sebuah pendekatan yang dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif berperan serta dalam pembelajaran. Karena melalui strategi SETS ini siswa terlibat secara langsung dalam setiap pembahasan dan kegiatan pembelajaran. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, karena dengan terlibat secara langsung dalam pembelajaran siswa berkesempatan untuk membangun pengalaman dan pengetahuannya sendiri menjadi sebuah hasil belajar. Hal ini sesuai dengan pandangan konstruktivisme dalam sebuah pembelajaran. Di samping itu dengan strategi SETS diharapkan terjadi interaksi yang aktif dan efektif antara siswa, guru, sumber belajar dan lingkungan. Interaksi yang aktif dan efektif ini diharapkan dapat mendorong siswa untuk lebih inovatif dan senang mempelajari topik-topik yang dibahas, yang pada muaranya akan dapat menciptakan suasan pembelajaran yang lebih aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan 41 menyenangkan, sehingga siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Secara ringkas kerangka berpikir yang peneliti pakai dalam penelitian ini adalah seperti yang tampak dalam bagan di halaman berikutnya ini: Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir Kondisi Awal Pemberian Tindakan Kondisi Akhir • Guru belum menerapkan multi keterampilam • Siswa kurang termotivasi • Siswa malas belajar IPA • Siswa mengalami kesulitan belajar IPA • Hasil belajar IPA belum memenuhi KKM • Tahap invitasi Mencari dan menentukan masalah lingkungan yang dihadapi masyarakat • Tahapa eksplorasi Mencari dan menemukan jawaban atas masalah • Tahap Penjelasan dan solusi Memadukan konsep IPA dengan teknologi untuk memecahkan masalah • Kualitas pembelajaran meningkat • Motivasi dan aktivitas belajar siswa meningkat • Hasil belajar IPA siswa meningkat 42

2.1.4 Hipotesis Tindakan