47 memberikan kesempatan lebih luas bagi krama untuk tetap melaksanakan rutinitas
kehidupannya secara berimbang dengan kegiatan ngayah pesuka- dukan di desa. Yang juga mulai terasa perkembangannya dan dirasa berperan juga dalam
pembiayaan kegiatan desa adat adalah LPD yang mulai berkembang dengan baik.
E. Desa Pakraman Padangtegal, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar.
Kecamatan Ubud selama ini dikenal sebagai suatu destinasi pariwisata yang terkenal, akan tetapi kehidupan dan pemerataan sektor ekonomi juga belum
sepenuhnya dapat menghindarkan wilayah ini dari kemiskinan. Data penetapan pagu beras miskin tahun 2015 menunjukkan distribusi bagi
KK kurang mampu di kecamatan Ubud sebagai berikut : 1.
Desa Singakerta distribusi raskin setahun yaitu 114.480 kg bagi 636 RTS 2.
Desa Lodtunduh distribusi raskinnya setahun yaitu 122.580 kg bagi 681 TRS
3. Desa Mas distribusi raskin setahun yaitu 83.520 kg bagi 464 RTS
4. Desa Peliatan distribusi raskin setahun yaitu 41.400 kg bagi 230 RTS
5. Desa Petulu distribusi raskin setahun yaitu 23.220 kg bagi 129 RTS
6. Desa Ubud distribusi raskin setahun yaitu 51.300 kg bagi 285 RTS
7. Desa Sayan distribusi raskin setahun yaitu 31.680kg bagi 176 RTS
8. Desa Kedewatan distribusi raskin setahun yaitu 28.260 kg bagi 157 RTS
Sumber : Lampiran Surat Nomor :551.219548Ek dari Sekretaris Daerah Kabupaten Gianyar Asisten Administasi Ekonomi dan Pembangunan
Desa Pakraman Padang Tegal terdiri dari 3 banjar suka duka dan 3 banjar dinas, yaitu: Banjar Padangtegal Kaja; Banjar Padangtegal Mekarsari; dan Banjar
48 Padangtegal Kelod. Kelihan banjar adat merangkap sebagai kepala lingkungan.
Desa Pakraman Padangtegal memiliki sejumlah aset yang merupakan potensi wisata yang dikelola secara mandiri yaitu obyek wisata Wenara Wana yang
menjadi sumber pendapatan utama desa pakraman dan penunjang dalam menyelenggarakan kegiatan sosial religius. Penyelenggaraan kegiatan yang
menyangkut kemasyarakatan dan keagamaan yang diselenggarakan desa pakraman tidak lagi menjadi beban krama desa, karena sudah disokong oleh Badan Usaha
Desa ditambah dana LPD yang juga telah mengalami perkembangan pesat. Dalam hal kewajiban papeson bagi krama untuk ayah-ayahan tetap terlaksana tetapi
dengan sarana prasana upakara yang dibeli dengan biaya dari kas desa sehingga tidak lagi kegiatan ngayah berlangsung berhari-hari. cukup singkat dan tidak
memakan waktu lama. Pembangunan fisik sarana prasarana desa juga banyak dikontribusi dari hasil usaha desa. Tidak hanya ke desa pakraman saja secara
umum, tetapi secara khusus ke perseorangan sedang dirancang dalam paruman desa untuk bisa memberi bantuan ke KK yang punya kerja adat dukangaben
sebesar 10 juta. Tetapi sementara yang tengah berjalan adalah bahwa ngaben massal telah dilaksanakan oleh desa sudah semenjak tahun 1965 tiap 5 tahun
sekali. Bagi krama yang yang ikut ngaben masal ngerit dapat bantuan berupa dana sebesar 9,5 juta rupiah bagia tiap sawa. Pelaksanaan ngaben massal ini
dirancang sedemikian rupa sebagai wujud penyamarataan di desa sehingga tidak ada upacara yang jor-joran meskipun dengan perkembangan pariwisata tingkat
ekonomi krama Padangtegal relatif tinggi karena dominan memiliki usaha disektor pariwisata.
49 Sesuai pertumbuhan dan perkembangan pariwisata banyak krama yang
mengontrakkan lahannya untuk dibuka untuk fasilitas kepariwisataan seperti home stay, art shop, tetapi banyak juga diantaranya hanya menghasilkan dari
mengontrakkan lahan tersebut saja yang hanya dapat penghasilan di awal saja sehingga tetap dana-dana bantuan untuk krama yang akan melaksanakan kegiaatan
yadnyanya didukung oleh desa pakraman . Walaupun Desa Pakraman Padangtegal merupakan daerah tujuan wisata
dan kehidupan krama banyak dibidang pariwisata akan tetapi masih ada saja krama yang tingkat perekonomian keluarganya tergolong miskin. Dalam hubungannya
dengan hal ini tiap banjar dinas bekerjasama dengan banjar adat dalam melaksanakan bedah rumah ikut menggalang dana tambahan biar rumah yang
dibangun layak huni dengan kulitas bahan yang memadai. Demikian juga bagi krama desa yang sakit mendapat bantuan biaya pengobatan 500 ribu rupiah atau
apabila ada krama kematian mendapat bantuan dana dari desa pakraman sebesar 1 juta rupiah. Sekarang sedang dibahas untuk mendirikan klinik atau rumah sakit
agar bisa memberikan bantuan kepada krama yang tidak mampu secara ekonomis. Dalam meningkatkan pendidikan, desa pakraman Padangtegal juga
berkontribusi memberikan bea siswa dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. khususnya bagi krama yang tidak mampu tetapi anaknya mempunyai
kemampuan akademik. Khusus untuk tingkat perguruan tinggi S1 diarahkan kuliah seperti di Fakultas Kedokteran Hewan yang mana nantinya setalah tamat
bisa mengabdikan ilmunya bagi kepentingan desa pakraman untuk dipekerjakan di
50 obyek wisata wenara wana sebagai dokter hewan Di desa pakraman Padangtegal
juga sudah berdiri TK di Banjar Mekarsari dan PAUD di Banjar Padangtegal Kaja,
F. Desa Pakraman Penatih, Kelurahan Penatih, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar