dengan menggunakan program SmartPLS 2.0 M3, untuk mengukur reliabilitas konstuk akan memberikan nilai yang lebih rendah under estimate sehingga lebih disarankan untuk
menggunakan Composite Reliability dalam menguji reliabilitas suatu konstruk. Rule of Thumb yang biasanya digunakan untuk menilai reliabilitas konstruk yaitu nilai Composite Reliability
harus 0,7 untuk penelitian yang bersifat confirmatory dan nilai 0,6-0,7 masih dapat diterima untuk penelitian yang bersifat explanatory Ghozali, 2012 : 79-80.
Tabel 4.13 Nilai Pengujian Reliabilitas yang telah diperbaharui
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa keseluruhan indikator memenuhi syarat pengujian karena keseluruhan indikator dalam composite reliability memiliki nilai 0,7. Oleh
karena itu dapat dikatakan bahwa keseluruhan indikator telah reliabel.
4.5 Model Pemanfaatan Website
Hasil analisis dengan model penelitian awal menunjukkan bahwa ada variabel yang tidak memadai sebagai sebuah model yang tidak valid, oleh karena itu perlu dilakukan pengurangan
dan dilakukan penghitungan ulang. Kegiatan ini disebut dengan revisi model. Dari revisi model tersebut, diharapkan dapat diperoleh model yang terbaik yang memberikan gambaran
pemanfaatan Web Library Perpustakaan Perguruan Tinggi di Bali. Alasan dilakukan Revisi berdasarkan pertimbangan adanya kesalahan dalam pengukuran. Revisi pola hubungan antar
variabel dan pengurangan variabel yang kurang berperan dalam model penelitian. Ada beberapa cara yang dilakukan dalam melakukan revisi model, antara lain :
23
1 Menghapus hubungan yang tidak signifikan antara variabel eksogen dan variabel
endogen 2
Mengkoreksi kemungkinan kesalahan dalam pengukuran dengan cara membuat error variabel yang diduga memiliki faktor unik yang saling tumpang tindih satu sama lain.
3 Penambahan atau pengurangan hubungan antar variabel penelitian. Model penelitian
setelah direvisi dengan menghapus hubungan yang tidak signifikan yaitu variabel Usability Usability3 sebesar 0,435, Usability7 sebesar 0,528, Interaction Quality
Interaction Quality4 sebesar 0,599, Interaction Quality5 sebesar 0,599.
Gambar 4.3 Model Penelitian Universitas Udayana yang Sudah Diperbaharui
24
Tabel 4.14 Outer Loading Setelah Model Di Revisi
Pada gambar di atas, hasil outer loading menujukkan nilai-nilai yang valid terdapat pada setiap indikator karena nilai loading factor pada setiap indikator 0,7.
4.5.1 Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Di dalam menilai outer model, cara yang paling sering digunakan adalah dengan menguji validitas convergent dan discriminant. Validitas convergent Convergent Validity berhubungan
dengan prinsip-prinsip bahwa pengukur-pengukur manifest variable dari suatu konstruk seharusnya berkorelasi tinggi. Rule of thumb yang umumnya digunakan untuk menilai validitas
convergent yaitu nilai loading factor harus lebih dari 0,7 untuk penilaian yang bersifat confirmatory dan nilai loading factor antara 0,6-0,7 untuk penelitian yang bersifat explanatory
masih dapat diterima serta nilai average variance extraced AVE harus lebih besar dari 0,5. Namun, nilai loading factor 0,5-0,6 masih dapat ditolerir sepanjang model masih dalam tahap
pengembangan Ghozali, 2012 : 78.
25
Tabel 4.15 Composite Reliability
Nilai masing-masing variabel pada composite reliability menunjukkan nilai antara 0,76 sampai dengan 1,00 yang menunjukkan bahwa nilainya memenuhi syarat diatas 0,70 yang
dipersyaratkan. Metode lain untuk menilai validitas dalah membandingkan akar AVE pada setiap model. Menurut Fornell dan Larcker dalam Ghozali, 2012 : 79.
4.5.2 Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesis menggunakan hasil perhitungan melalui bootstrap terhadap 70 responden. Bootstrap adalah sebuah metode yang menggunakan seluruh sampel asli untuk
melakukan resampling kembali. Metode ini lebih sering digunakan dalam model persamaan struktural. Ghozali, 2012 : 54. Dalam penelitian ini, nilai signifikansi yang digunakan two-
tailed t-value 1,96 significance level 5.
26
Gambar 4.4 Hasil Pengujian Hipotesis Universitas Udayana
Model struktural bertujuan untuk menunjukkan kekuatan estimasi antar variabel laten atau kosntruk dan nilai siginifikansinya. Hasil analisa menunjukkan bahwa ada tujuh hubungan
yang signifikan dan empat hubungan yang tidak signifikan. Hasil penelitian selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.18 Estimasi Parameter dan Uji Signifikansi Path Original
Sample O T
Statistics Tingkat
Signifikansi
Information Quality - Use Intensity -0,983
2,417 Signifikan
Information Quality - User Satisfaction 0,437
11,988 Signifikan
Interaction Quality - Use Intensity -0,573
1,730 Tidak
Signifikan Interaction Quality - User Satisfaction
0,386 11,744
Signifikan Usability - Use Intensity
-0,565 1,784
Tidak Signifikan
Usability - User Satisfaction 0,386
13,829 Signifikan
User Satisfaction - Use Intensity 1,618
2,092 Signifikan
27
Tabel diatas menunjukkan bahwa tingkat signifikansi yang memadai ditandai dengan nilai t
statistik
2,00 significance level 5. Berdasarkan taraf nyatasignifikansi α = 5 = 2,00, pengujian dua sisi dengan derajat kebebasan degree of freedom yaitu df = n-k = 70-5 =
65. Hasil lengkap model struktural dapat dilihat pada gambar berikut ini
13,829 1,784
11,988 2,417
2,092
11,744 1,730
Gambar 4.5 Hasil Struktural Model Antar Variabel
4.5.2.1. Analisis Pengaruh Interaction Quality terhadap User Satisfaction
Berdasarkan taraf nyatasignifikansi α = 5 = 0,05, pengujian dua sisi dengan derajat kebebasan degree of freedom yaitu df = n-k = 70-5= 65, diperoleh ttabel = 2,00. Hasil olah
data diperoleh nilai t
statistik
t
tabel
= 11,744 2,00, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh secara signifikan antara variabel Interaction Quality terhadap variabel User Satisfaction. Jadi H
ditolak dan H
1
diterima, dengan demikian terbukti bahwa Interaction Quality berpengaruh terhadap User Satisfaction.
4.5.2.2. Analisis Pengaruh Usability terhadap User Intensity
Berdasarkan taraf nyatasignifikansi α = 5 = 0,05, pengujian dua sisi dengan derajat kebebasan degree of freedom yaitu df = n-k = 70-5 = 65, diperoleh t
tabel
= 2,00. Hasil olah data diperoleh nilai t
statistik
t
tabel
= 1,784 2,00, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel Usability terhadap variabel User Intensity. Jadi H
Usability
Information Quality
Interaction Quality
User Satisfaction
Use Intensity
28
diterima dan H
1
ditolak, dengan demikian tidak terbukti bahwa Usability berpengaruh terhadap User Intensity.
4.5.2.3. Analisis Pengaruh Usability terhadap User Satisfaction
Berdasarkan taraf nyatasignifikansi α = 5 = 0,05, pengujian dua sisi dengan derajat kebebasan degree of freedom yaitu df = n-k = 70-5 = 65, diperoleh t
tabel
= 2,00. Hasil olah data diperoleh nilai t
statistik
t
tabel
= 13,829 2,00, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh secara signifikan antara variabel Usability terhadap variabel Use Intensity. Jadi H
diterima dan H
1
ditolak, dengan demikian tidak terbukti bahwa Usability berpengaruh terhadap User Intensity. Berdasarkan hasil struktural model antar variabel dapat diketahui bahwa terdapat Pengaruh
secara signifikan antara Kualitas Layanan Web Library di Perpustakaan Universitas Udayana terhadap Tingkat Kepuasan Pengguna Perpustakaan Universitas Udayana. Hal ini dapat dilihat
dari analisis masing-masing indikator terhadap variabel kualitas layanan web library yang menyatakan bahwa masing-masing berpengaruh secara signifikan. Web Library yang baik akan
memberikan pengaruh terhadap kepuasan dalam hal pemanfaatan web yang berakibat terhadap jumlah kunjungan di Web Library
4.2 Universitas Pendidikan Ganesha