Pengembangan Alat Ukur dan Model Penelitian Uji Instrumen .1 Uji Validitas

3.2 Pengembangan Alat Ukur dan Model Penelitian

Proses entri data dan pengolahan hasil kuesioner menggunakan program Excel, sedangkan pengolahan data hasil kuesioner menggunakan sofware SmartPLS Partial Least Square. PLS merupakan metode analisis yang powerfull dan sering disebut juga sebagai soft modelling karena meniadakan asumsi-asumsi OLS Ordinary Least Square regresi, seperti data harus terdistribusi normal secara multivariate dan tidak adanya problem multikolinearitas antar variabel eksogen Wold dalam Ghozali, 2012 : 6. Analisis dilakukan menggunakan pengujian model model measurement dengan menghitung validitas dan reliabilitasnya, selanjutnya dilakukan pengujian hubungan antara variabel dan pengujian hipotesis structural measurement. Skala-skala di dalam PLS menggunakan item loadings, discriminant validity, convergen validity dan composite reliability. 3.4 Uji Instrumen 3.4.1 Uji Validitas Menurut Jogiyanto 2008: 164 Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur untuk melakukan tugasnya mencapai sasarannya. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar. Alat ukur yang tidak valid adalah yang memberikan hasil ukuran menyimpang dari tujuannya. Indikator tingkat validitas umumnya menggunakan rule of thumb yang biasanya digunakan untuk menilai validitas convergent yang dapat dilihat dari pengukuran nilai loading factor 0,7 untuk penelitian yang bersifat confirmatory dan nilai loading factor antara 0,6-0,7 untuk penelitian yang bersifat explanatory masih dapat diterima serta nilai average variance extraced AVE harus 0,5. Ghozali, 2012 : 78. Gambar berikut merupakan gambar hasil olahan model penelitian. Gambar menunjukkan besaran-besaran nilai yang dihasilkan pada masing-masing indikator. 40 Gambar 4.2 Hasil Olahan Model Institut Seni Indonesia Dari hasil outer loading di atas menunjukkan bahwa tidak ada nilai yang tidak valid. Secara lengkap nilai-nilai outer loading dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah. Tabel 4.12 Outer Loading 41

4.4.2 Uji Reliabilitas

Menurut Jogiyanto 2008 : 164 Reliabilitas berhubungan dengan akurasi accurately dari pengukurnya. Reliabilitas berhubungan dengan konsistensi dari pengukurnya. Suatu pengukur dikatakan reliabel dapat diandalkan jika dapat dipercaya. Agar dapat dipercaya, maka hasil dari pengukuran harus akurat dan konsisten. Uji reliabilitas dilakukan untuk membuktikan akurasi, konsistensi, dan ketepatan instrumen dalam mengukur konstruk. Dalam PLS-SEM dengan menggunakan program SmartPLS 2.0 M3, untuk mengukur reliabilitas konstuk akan memberikan nilai yang lebih rendah under estimate sehingga lebih disarankan untuk menggunakan Composite Reliability dalam menguji reliabilitas suatu konstruk. Rule of Thumb yang biasanya digunakan untuk menilai reliabilitas konstruk yaitu nilai Composite Reliability harus 0,7 untuk penelitian yang bersifat confirmatory dan nilai 0,6-0,7 masih dapat diterima untuk penelitian yang bersifat explanatory Ghozali, 2012 : 79-80. Tabel 4.13 Nilai Pengujian Reliabilitas 42 Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa keseluruhan indikator memenuhi syarat pengujian karena keseluruhan indikator dalam composite reliability memiliki nilai 0,7. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa keseluruhan indikator telah reliabel.

4.5 Model Pemanfaatan Website