Teknik Analisis Data Hipotesis Penelitian dan Uji Hipotesis 1. Hipotesis Penelitian

3.4. Instrumen Penelitian 3.4.1 Uji Validitas Menurut Jogiyanto 2008: 164 Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur untuk melakukan tugasnya mencapai sasarannya. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar. Alat ukur yang tidak valid adalah yang memberikan hasil ukuran menyimpang dari tujuannya. Teknik yang digunakan untuk pengujian validitas ini, menurut Sugiyono 2004:182 rumus perhitungan dengan menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment. Sugiyono 2004:115 berpendapat, bahwa validitas dapat dilakukan dengan mengkorelasikan antar skor item instrument dalam suatu faktor, dan mengkorelasikan antar skor faktor dengan skor total dan bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya r adalah 0,3 keatas maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat.

3.4.2. Uji Reliabilitas

Menurut Jogiyanto 2008 : 164 Reliabilitas berhubungan dengan akurasi accurately dari pengukurnya. Reliabilitas berhubungan dengan konsistensi dari pengukurnya. Suatu pengukur dikatakan reliabel dapat diandalkan jika dapat dipercaya. Agar dapat dipercaya, maka hasil dari pengukuran harus akurat dan konsisten. Ghozali 2006:133 berpendapat pengujian statistik dengan menggunakan teknik statistik cronbach alpha, instrument dikatakan reliabel untuk mengukur variabel bila memiliki nilai alpha lebih besar dari 0,6. Dalam PLS-SEM dengan menggunakan program SmartPLS 2.0 M3, untuk mengukur reliabilitas konstuk akan memberikan nilai yang lebih rendah under estimate sehingga lebih disarankan untuk menggunakan Composite Reliability dalam menguji reliabilitas suatu konstruk. Rule of Thumb yang biasanya digunakan untuk menilai reliabilitas konstruk yaitu nilai Composite Reliability harus 0,7 untuk penelitian yang bersifat confirmatory dan nilai 0,6- 0,7 masih dapat diterima untuk penelitian yang bersifat explanatory Ghozali, 2012 : 79-80.

3.5 Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teori WebQual yaitu teknik yang digunakan untuk mengukur kualitas website berdasarkan persepsi pengguna akhir end user. Penelitian juga menggunakan software Smart PLS Partial Least Square untuk membantu menganalisa data 14 dalam hubungan antar variabel. PLS sebuah metode analisis yang juga disebut sebagai soft modeling karena meniadakan asumsiasumsi OLS Ordinary Least Square, seperti data yang harus terdistribusi normal secara multivariate dan tidak adanya problem mutikolinearitas antar variabel eksogen. Secara umum, analisis PLS-SEM biasanya terdiri dari dua sub model yaitu model pengukuran measurement model atau sering disebut outer model dan model struktural structural model atau sering disebut inner model. Model pengukuran menunjukkan bagaimana variabel manifest atau observed variabel merepresentasi variabel laten untuk diukur. Sedangkan model struktural menunjukkan kekuatan estimasi antar variabel laten atau konstruk. Variabel laten yang dibentuk dalam PLS-SEM, indikatornya dapat berbentuk refleksif maupun formatif. Indikator refleksif atau sering disebut dengan Mode A merupakan indikator yang bersifat manifestasi terhadap konstruk dan sesuai dengan classical test theory yang mengasumsikan bahwa variance di dalam pengukuran score variabel laten merupakan fungsi dari true score ditambah dengan error. Sedangkan indikator formatif atau sering disebut dengan Mode B merupakan indikator yang bersifat mendefinisikan karakteristik atau menjelaskan konstruk Ghozali, 2012 : 8-9. Analisis path jalur merupakan bagian analisis SEM yang akan digunakan juga dalam penelitian untuk menentukan tingkat intensitas pengguna web library. 3.6. Hipotesis Penelitian dan Uji Hipotesis 3.6.1. Hipotesis Penelitian Hipotesis penelitian “Evaluasi Kualitas Web Library di Perpustakaan Perguruan Tinggi di Bali” adalah sebagai berikut : H1: Terdapat hubungan positif antara kualitas penggunaan dengan kepuasan pengguna. H2: Terdapat hubungan positif antara kualitas informasi dengan kepuasan pengguna. H3: Terdapat hubungan positif antara kualitas interaksi dan kepuasan pengguna H4: Terdapat hubungan positif antara kualitas penggunaan dengan intensitas penggunaan H5: Terdapat hubungan positif antara kualitas informasi dengan intensitas penggunaan. H6: Terdapat hubungan positif antara kualitas interaksi dan intensitas penggunaan H9: Terdapat hubungan positif antara kepuasaan pengguna dan intensitas penggunaan 15

3.6.2. Bootstrap

Bootstrap adalah sebuah metode yang menggunakan seluruh sampel asli untuk melakukan resampling kembali. Metode ini lebih sering digunakan dalam model persamaan struktural. Dalam Program Smart PLS 2.0 M3 hanya menyediakan metode resampling bootstrap. Nilai signifikansi yang digunakan two-tailed t-value 1,65 significance level = 10, 1,96 significance level = 5, dan 2,58 significance level = 1.

3.6.3. Uji T

Uji T Uji statistik koefisien regresi bertujuan untuk mengidentifikasi apakah koefisien regresi dari variabel bebas independent variable berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat dependent variable. Wihandaru, 2009 : 16-25.

3.7. Uji Chi-Square