Pengaruh Dewan Komisaris Independen pada Manajemen Laba

37 diantara para manajer internal dan mengawasi kebijakan manajemen serta memberikan nasihat kepada manajemen. Dewan komisaris independen memiliki pengawasan yang lebih baik terhadap manajer sehingga mampu memengaruhi kemungkinan penyimpangan yang dilakukan manajer. Hal ini sesuai dengan pendapat Jensen dan Meckling 1976 yang menyebutkan teori agensi mendukung pernyataan bahwa untuk meningkatkan independensi dewan, maka dewan harus didominasi oleh pihak yang berasal dari luar perusahaan outsider. Peran dewan komisaris independen diharapkan dapat memengaruhi pihak manajemen dalam penyusunan laporan keuangan sehingga dapat diperoleh suatu laporan laba yang berkualitas Boediono, 2005. Penelitian Kouki et al. 2011, Anggraeni dan Hadiprajitno 2013 serta Anggana dan Prastiwi 2013 menyatakan bahwa dewan komisaris independen berpengaruh negatif dan pada manajemen laba. Berdasarkan penjelasan tersebut maka hipotesis ketiga yaitu: H 3 : dewan komisaris independen berpengaruh negatif pada manajemen laba.

2.2.4 Pengaruh Komite Audit pada Manajemen Laba

Tugas komite audit berhubungan dengan kualitas laporan keuangan, karena komite audit diharapkan dapat membantu dewan komisaris dalam pelaksanaan tugas yaitu mengawasi proses pelaporan keuangan oleh manajemen untuk meningkatkan kredibilitas laporan keuangan Suaryana, 2005. Investor sebagai pihak luar perusahaan tidak dapat mengamati secara langsung kualitas sistem informasi perusahaan sehingga persepsi mengenai kinerja komite audit akan memengaruhi penilaian investor terhadap kualitas laba perusahaan. Dengan demikian berdasarkan tujuan dibentuknya, komite audit diharapkan dapat 38 meminimalkan adanya masalah keagenan seperti adanya tindakan manajemen laba. Peranan komite audit yang tinggi diharapkan mampu mengurangi praktik manajemen laba. Hal ini didukung oleh penelitian Panggabean 2011 serta Anggraeni dan Hadiprajitno 2013 yang menyatakan terdapat pengaruh negatif antara komite audit terhadap manajemen laba. Hasil penelitian oleh Lin et al. 2006 dan Alves 2011 juga mengungkapkan kesimpulan yang sama. Selain itu, penelitian Bukit dan Iskandar 2009 memberikan hasil bahwa komite audit dapat memoderasi hubungan antara surplus arus kas bebas dan manajemen laba, dimana dengan adanya komite audit yang independen dapat mengurangi tindakan manajemen laba yang meningkatkan laba. Berdasarkan penjelasan tersebut maka hipotesis keempat yaitu: H 4 : komite audit berpengaruh negatif pada manajemen laba.

2.2.5 Pengaruh Kepemilikan Manajerial pada Manajemen Laba

Kepemilikan saham manajerial dapat mensejajarkan antara kepentingan pemegang saham dengan manajer, karena manajer ikut merasakan langsung manfaat dari keputusan yang diambil dan manajer juga ikut menanggung risiko apabila ada kerugian yang timbul sebagai konsekuensi dari pengambilan keputusan yang salah Anggraeni dan Hadiprajitno, 2013. Secara teoritis, pihak manajemen yang memiliki persentase yang tinggi dalam kepemilikan saham akan bertindak layaknya seseorang yang memegang kepentingan dalam perusahaan Mahariana dan Ramantha, 2014. Dengan demikian, manajer akan termotivasi untuk mempersiapkan laporan keuangan yang berkualitas sehingga dapat