Metode Pembelajaran Sumber Belajar Langkah-Langkah Pembelajaran

9

b. Instrument Penilaian

Penilaian berdasarkan jumlah benda yang disebutkan. Menyebutkan 10 benda : skor 70 Menyebutkan 20 benda : skor 80 Menyebutkan lebih dari 20 benda : skor 100 Skor Maksimal: 100 Mengetahui Godean, 15 September 2016 Guru Prakarya Kelas 8 Mahasiswa PPL Eni Supridiyati, S. Pd Eko Sumarno NIP. 19620101 198412 2 006 NIM. 13207241034 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP

A. Standar Kompetensi

1. Mengapresiasi karya seni batik tulis klasik

B. Kompetensi Dasar KD

1.1 Mengidentifikasi batik tulis klasik

C. Indikator

1.1.1 Mampu mendeskripsikan pengertian pewarna batik 1.1.2 Mampu menjelaskan dan menyebutkan macam-macam pewarna batik 1.1.3 Mampu menjelaskan proses pewarnaan batik alami dan sintetis

D. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik diharapkan : 1. Mampu mendeskripsikan pengertian pewarna batik 2. Mampu menjelaskan dan menyebutkan macam-macam pewarna batik 3. Mampu menjelaskan proses pewarnaan batik alami dan sintetis

E. Materi Pembelajaran

Pengertian Pewarna Bahan pewarna secara sederhana dapat didefinisikan sebagai suatu benda berwarna yang memiliki afinitas kimia terhadap benda yang diwarnainya. Bahan pewarna pada umumnya memiliki bentuk cair dan larut di air. Pada berbagai situasi, proses pewarnaan menggunakan mordant untuk meningkatkan kemampuan menempel bahan pewarna. Sekolah : SMPN 2 Godean Mata Pelajaran : Kerajinan Mulok Batik KelasSemester : 81 Materi Pokok : Pewarna Proses Pewarnaan Batik Alokasi Waktu : 1 Pertemuan 2 JP 2 Bahan pewarna dan pigmen terlihat berwarna karena mereka menyerap panjang gelombang tertentu dari cahaya. Berlawanan dengan bahan pewarna, pigmen pada umumnya tidak dapat larut, dan tidak memiliki afinitas terhadap substrat. Jenis-Jenis Pewarna Macam – macam zat pewarna secara garis besar, berdasarkan sumbernya dikenal dua jenis zat pewarna: a. Zat Pewarna Alami Pewarna alami adalah zat warna alami pigmen yang diperoleh dari tumbuhan, hewan, atau dari sumber-sumber mineral. Zat warna ini telah digunakan sejak dahulu dan umumnya dianggap lebih aman daripada zat warna sintetis. Dalam pembuatan batik klasik, warna yang digunakan menggunakan tanaman-tanaman yang ada di alam yang dapat menghasikan warna. Tanaman penghasil warna yang digunakan dalam pembuatan batik antara lain adalah : 1. Alpukat Persea Tanaman alpukat merupakan pohon yang menghasilkan buah yang berbentuk oval, berbiji tunggal yang ada di dalam rongga daging buahnya. Pohon alpukat mempunyai daun berbentuk bulat panjang berwarna hijau dengan tepi rata. Daun pohon alpukat dapat menghasilkan warna hijau kecoklatan. 3 2. Jati Tectona Grandis Tanaman jati merupakan pohon yang berusia hingga 100 tahun. Daun yang masih muda berwarna hijau kecoklatan, sedangkan daun yang tua berwarna hijau tua keabu-abuan. Pada saat musim kemarau, tanaman ini akan menggugurkan daunnya dan akan kembali tumbuh jika memasuki musim penghujan. Daun jati yang masih muda dapat digunakan sebagai pewarna alami dan menghasilkan warna merah kecoklatan. 3. Mengkudu Morinda Citrifolia Pohon mengkudu berdaun besar, tebal, tunggal dan mengkilap . Pohon mengkudu mempunyai akar tunggang. Akar pohon mengkudu menghasilkan warna merah yang dapat digunakan sebagai pewarna alami batik.