58 Instalasi dan dilakukan oleh operator PDAM. Berdasarkan hasil angket yang
dibagikan ke pelanggan diketahui bahwa pelanggan dengan jarak 2-4 km dari Instalasi terkadang mencium kaporit yang baunya sangat tajam. Hal ini diduga
bahwa dosis khlor yang diberikan melampaui batas dari dosis yang telah ditetapkan. Hal tersebut diduga bahwa pihak operator yang berada di Instalasi
tidak melakukan pengukuran khlor yang akan dibubuhkan dalam air sehingga dosis yang ditetapkan tidak sesuai dan melampaui batas atau bahkan kurang dari
dosis yang sudah ditetapkan. Bagian produksi PDAM Bantul telah menetapkan bahwa pembubuhan khlor di Instalasi terukur dengan dosis 0,5-1 mgL secara
terus-menerus continue dengan tujuan apabila sampai ke konsumen masih dengan dosis 0,2-0,3 mgL. Hal ini merupakan syarat yang ditetapkan oleh
Pemenkes RI No. 736MenkesPerVI2010 bahwa air minum dalam jaringan perpipaan dalam unit reservoir maksimal 1 mgl dan pada distribusi jaringan
perpipaan pada jarak dengan titik terjauh minimal 0,2 mgl. Khlor pada bak penampung akan berkontak dengan air selama 30 menit untuk daya sergap bakteri,
kemudian air dialirkan ke unit reservoir dan kemudian didistrubusikan ke pelanggan PDAM.
B. Hasil Pengisian Angket Pelanggan PDAM Instalasi Kamijoro Bantul
PDAM Instalasi Kamijoro, Sendangsari, Pajangan, Bantul berdiri sejak tahun 2009, jadi sudah sekitar 8 tahun. Pelanggan PDAM Instalasi Kamijoro
berjumlah ±4000 pelanggan. Pelanggan PDAM terdiri dari masyarakat yang beralamat diantaranya di Dusun Beji, Sendangsari, Pajangan; Krebet, Sendangsari,
Pajangan; Lemahdadi,
Kasihan, Bantul;
Dusun Sambikerep;
Dusun
59 Banyutumpeng; Dusun Pendowoharjo; Dusun Galdowo, Dusun Selarong, dan
Bangunjiwo, Kasihan; Karangpule. Jarak perpipaan distribusi air PDAM Instalasi Kamijoro terjauh yaitu dengan jarak 8 km dari Instalasi pengolahan air. Pelanggan
menggunakan air hasil pengolahan PDAM untuk kebutuhan sehari-hari. Tabel 6. Jarak Distribusi Air Pelanggan PDAM Instalasi Kamijoro Bantul dari
Instalasi Pengolahan Air.
No Pelanggan
PDAM Alamat pelanggan
Jarak dari Instalasi km
1 Bd
Beji, Sendangsari, Pajangan, Bantul 2
2 Wa
Beji, Sendangsari, Pajangan, Bantul 2
3 Jb
Beji, Sendangsari, Pajangan, Bantul 2
4 Mu
Krebet, Sendangsari, Pajangan, Bantul 4
5 Pj
Krebet, Sendangsari, Pajangan, Bantul 4
6 Sd
Krebet, Sendangsari, Pajangan, Bantul 4
7 Ed
Lemahdadi, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul 6
8 Tr
Lemahdadi, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul 6
9 Bs
Lemahdadi, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul 6
10 Ma
Karangpule, Kasihan, Bantul 8
11 Tu
Karangpule, Kasihan, Bantul 8
12 Bo
Karangpule, Kasihan, Bantul 8
Tabel 6 menunjukkan jarak distribusi perpipaan air dari 12 pelanggan PDAM Instalasi Kamijoro dengan jarak kisaran antara 2 km, 4 km, 6 km, dan 8 km
dari Instalasi pengolahan air. Jarak tersebut digunakan oleh peneliti berdasarkan dari uji pendahuluan yang sebelumnya sudah dilakukan oleh peneliti. Penentuan
jarak tersebut untuk mengetahui sisa khlor dan keberadaan bakteri Coliform dan E.coli
pada air di pelanggan PDAM. Jarak 8 km merupakan jarak pelanggan terjauh yang menggunakan air pengolahan PDAM. Hasil uji pendahuluan pada jarak 8 km
tersebut memiliki sisa khlor 0 mgl dan ditemukan bakteri Coliform. Sehingga dalam pengambilan sampel air peneliti menggunakan jarak 0 km, 2 km, 4 km, 6 km,
dan 8 km dari Instalasi pengolahan air.
60 Tabel 7. Lama Pelanggan 12 pelanggan Menggunkan Air PDAM Instalasi
Kamijoro Bantul.
No Lama penggunaan air PDAM
tahun Jumlah
orang Presentase
1 1
1 8
2 2
1 8
3 3
1 8
4 4
2 17
5 5
2 17
6 6
5 42
Jumlah 12
Tabel 8. Data Statistik Lama Pelanggan Menggunkan Air PDAM Instalasi Kmijoro Bantul.
N Range
Minimum Maximum
Mean
Std. Deviation
Jumlah
12 1
1 1.00
.000 Lama
12 5
1 6
4.50
1.732 Valid N listwise
12
Tabel 8 menunjukkan bahwa 12 pelanggan PDAM berlangganan menggunakan air hasil pengolahan paling lama berjumlah 5 pelanggan dengan
waktu 6 tahun dan dengan persentase 42. Rata-rata lama penggunaan air PDAM yaitu 4,5 tahun dari 12 pelanggan. Alasan pelanggan menggunkan air PDAM
dikarenakan pada musim kemarau air sumur kering, terutama untuk pelanggan yang tinggal di Kecamatan Pajangan yang merupakan daerah pengunungan.
Pelanggan menggunakan air PDAM untuk keperluan sehari-hari diantaranya untuk mandi, masak, dan mencuci. PDAM merupakan perusahaan daerah air minum, hal
ini berarti air hasil pengolahan PDAM harus memenuhi persyaratan sesuai dengan Permenkes No. 492MenkesPerIV2010 untuk diminum secara langsung tanpa
dimasak terlebih dahulu. Namun dari angket yang telah dibagikan ke pelanggan, air hasil pengolahan PDAM dilakukan pengolahan terlebih dahulu yaitu air
61 dimasak terlebih dahulu sebelum diminum. Hal ini dikarenakan pelanggan sudah
terbiasa memasak air sebelum diminum dan pelanggan juga takut untuk meminum air secara langsung karena air tersebut melewati pipa yang dikawatirkan pipa
sudah berkarat atau pipa bocor dan terkontaminasi oleh bakteri maupun bahan kimia yang dihasilkan oleh produksi pabrik.
Hasil angket juga menyebutkan bahwa air kadang-kadang berbau kaporit yang sangat tajam. Namun, pelanggan tidak pernah menyampaikan keluhan
tersebut kepada pihak PDAM dikarenakan pelanggan tidak mengetahui harus menyampaikan keluhan dibagian apa. Pelanggan tidak menggunakan air tersebut
apabila air berbau kaporit tajam dan akan menggunakan air kembali setelah air tidak berbau. Sebenarnya air yang berbau kaporit tersebut tidak berbahaya apabila
dikonsumsi, jadi pelangan tidak perlu khawatir. Apabila air tersebut masih dalam dosis yang sudah ditetapkan yaitu dosis khlor tidak boleh melebihi 1 mgl karena
akan membahayakan bagi kesehatan. Khlor tersebut berfungsi sebagai disenfektan. Menurut Asmadi, dkk 2011: 123 tahap disenfeksi dimaksudkan untuk membunuh
bakteri patogen dan mengendalikan jumlah dan jenis mikroorganisme serta untuk melindungi air dari kontaminasi bakteri Coliform bahkan Escherichia coli.
C. Hasil Pemeriksaan Kualitas Air Pengolahan PDAM