22 c. Perubahan warna, bau, dan rasa.
d. Timbulnya endapan, kolodial, dan bahan terlarut. e. Keberadaan mikroorganisme.
f. Meningkatnya radioaktivitas air lingkungan Wisnu, 1995: 74.
3. PDAM Bantul
PDAM adalah operator penyediaan air minum di Indonesia. Data Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia Perpemsi tahun 2013 menyebutkan
bahwa hampir set engah dari PDAM di seluruh Indonesia dalam kondisi “kurang
sehat” dan “sakit”. Dalam kondisi tersebut kemampuan Pemerintah menyediakan akses air minum aman secara nasional tahun 2013 baru mencapai 67,7
pelayanan. Penyediaan air minum dilakukan melalui sistem perpipaan dan sistem bukan perpipaan. Sistem perpipaan PDAM baru berkontribusi sebanyak 25
hingga tahun 2017 Anih, dkk, 2015: 100. Perusahaan Daerah Air Minum PDAM “Tirta Dharma” Kabupaten Bantul
merupakan Badan Usaha Milik Daerah BUMD yang beralamat di Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husada No. 83 Bantul Kode Pos 55711. PDAM Kabupaten
Bantul didirikan berdasarkan Perda Kabupaten Dati II Bantul No 11 Tahun 1990 yang diundangkan melalui Lembaran Daerah Kabupaten Dati II Bantul No-8
Tahun 1991 seri D tanggal 22 April 1991. Pada umumnya PDAM secara rata-rata nasional mempunyai kinerja yang
belum memenuhi harapan. Data Perpamsi tahun 2013 menyebutkan bahwa jumlah pelanggan PDAM baru mencapai 10 juta 25 pelayanan dengan kapasitas
terpasang sebesar 172.000 literdetik dan kapasitas produksi 124.000 literdetik
23 idle capacity 48 literdetik. Tingakat SDM yang rendah, yang memiliki sertifikat
profesi menambah permasalahan kinerja yang dihadapi oleh PDAM dalam memberikan pelayanannya. Kinerja tersebut diatas, masih dibawah jika
dibandingkan dengan Negara tetangga ASEAN Filiphina, Thailand, Vietnam, Singapura, dan Malaysia Anih, dkk, 2015: 100.
PDAM Bantul mempunyai beberapa sumber air baku yang terdiri dari air permukaan Sungai Progo dan Sungai Oya, sumur dalam, mata air, dan sumur
dangkal. Unit pengolahan dari sumber sungai progo berada di Kamijoro, Sendangsari, Pajangan, Bantul dengan kapasitas produksi 50 Ldt.
Pengolahan air di PDAM Bantul Instalasi Kamijoro Pajangan Bantul Yogyakarata menggunakan air baku dari air permukaan yaitu Sungai Progo. Air
baku adalah sumber air yang akan diolah pada Instalasi pengolahan air. Pengecekan perbedaan kualitas air baku dengan stadar peraturan pemerintah
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kelayakannya untuk diolah dengan IPA Instalasi Pengolahan Air. IPA yang dimaksud adalah IPA Sendangsari
Pajangan Bantul milik PT. JAYAKUSUMA EMINDO yang memiliki kapasitas produksi sebesar 50 ldt. Air baku pada pengolahan air ini berasal dari Sungai
Progo yang berlokasi dekat dengan Instalasi pengolahan air. Pengolahan air baku menjadi air minum terdiri dari beberapa proses. Proses
pengolahan air meliputi proses koagulasi, flokulasi, sedimentasi, dan filtrasi yang disertai dengan pemberian desinfektan dalam air yang berfungsi untuk membunuh
bakteri. Media pada unit filtrasi terdiri dari lapisan paling bawah adalah kerikil atau pasir kuarsa dengan diameter besar dengan ketebalan berkisar 40-50 cm.
24 Kemudian diatas krikil ada lapisan karbon aktif yang berfungsi untuk menyerap
bau serta untuk menyegarkan air dengan ketebalan 20-30 cm. Lapisan diatas karbon yaitu pasir kuarsa silikasa. Menurut Asmadi, dkk 2011: 84 pasir silika
adalah silika alami dengan jenis batuan tinggi, dipakai sebagai media filter dengan ukuran tertentu yang dinyatakan oleh ukuran efektif efektif size dan koefisien
keseragaman uniformity coefficient. Total media filter yang digunakan sekitar ±2 meter, tujuan dengan ketebalan berbagai media tersebut air yang difiltrasi agar
memenuhi standard baku mutu KEMENKES No.4922010.
4. Klorinasi