Latar Belakang Perdagangan Manusia Human Trafficking

60

BAB III PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL TERHADAP

PERDAGANGAN MANUSIA HUMAN TRAFFICKING

A. Latar Belakang Perdagangan Manusia Human Trafficking

Perbuatan trafficking manusia dapat berbagai tujuan, telah berlangsung sejak dahulu kala, dan sampai dengan abad 21 ini. Kejahatan terhadap anak akhir- akhir ini muncul menjadi isu besar yang menarik perhatian regional dan global. Konsep dasarnya adalah perekrutan, pemindahan manusia dari satu tempat ke tempat lain baik antar wilayah untuk suatu negara maupun antar negara untuk tujuan eksploitasi dengan cara-cara paksaan, penggunaan kekerasan, penculikan, penipuan, penyalahgunaan kekuasaan, atau posisi kerentanan seseorang. Pengertian kejahatan trafficking pada umumnya banyak dipakai diambil dari protokol PBB untuk mencegah, menekan, menghukum, para pelaku trafficking terhadap manusia. 47 Perdagangan manusia khususnya perdagangan anak dan perempuan untuk tujuan eksploitasi seksual, pembantu rumah tangga, pengantin pesanan, pekerja paksa, kawin kontrak, dan sebagainya pada dasarnya dapat dikatakan perbudakan Dalam perdagangan manusia, anak dan perempuan merupakan yang paling banyak korban, mereka ditempatkan pada posisi yang sangat beresiko khususnya kesehatannya, baik fisik maupun mental spritual dan rentan terhadap tindakan kekerasan, kehamilan yang tidak dikehendaki, dan infeksi penyakit seksual termasuk HIVAIDS yang semakin meluas di berbagai negara. 47 Francis T. Miko, Perdagangan Wanita dan Anak-anak, Artikel, Penerbit Progressia, Jakarta,2001, hal 13 Universitas Sumatera Utara zaman modern. Para pengguna menganggap bahwa para korban anak trafficking tersebut telah dibeli dengan pembayaran sejumlah uang, oleh karenanya mereka merasa dapat berbuat semaunya mereka terhadap korban. 48 Karena merupakan kegiatan ilegal, data mengenai perdagangan manusia sangat terbatas dan pihak resmi sering hanya mempunyai data yang bersifat perkiraan. Kantor imigrasi internasional memperkirakan bahwa 250.000 korban diperdagangkan tiap tahun di Asia Tenggara. 49

B. Perangkat Hukum Internasional Yang Mengatur Perdagangan Manusia Human Trafficking