90
BAB IV PERANAN INTERPOL DALAM PEMBERANTASAN JARINGAN
PERDAGANGAN MANUSIA HUMAN TRAFFICKING
A. Kerjasama Antar Kepolisian Internasional di Bidang Informasi
Kerjasama internasional di bidang kepolisian dalam rangka menanggulangi kejahatan berdimensi internasional dan bersifat lintas negara telah
dilaksanakan sejak berdirinya ICPC tahun 1923 yang pada tahun 1956 berkembang menjadi ICPO. Salah satu tujuan kerjasama tersebut adalah untuk
memberantas perdagangan manusia human trafficking Dalam memberantas perdagangan manusia human trafficking, di dalam
Interpol terdapat sebuah divisi khusus yang bertanggung jawab untuk mengoperasikan suatu sistem laporan intelijen yang efektif dan menguntungkan
negara anggota..
70
Salah satu tujuan Interpol adalah pembangunan sistem pengiriman informasi dari NCB ke NCB negara anggota dan ke Sekretariat Jenderal dengan
cepat, tepat, aman dan permanen. Bentuk-bentuk informasi tersebut dapat berupa:
71
70
Sardjono, Op. Cit., hal. 30.
71
Ibid. 21.
a. Teks ketikan; b. Teks grafik, diagram dan tabel;
c. Gambar berupa nota palsu, sidik jari, foto dan lain-lain; d. Kombinasi antara teks dan gambar;
e. Konsultasi database.
Universitas Sumatera Utara
Peralatan media transmisi yang digunakan tergantung pada bentuk dokumen yang akan dikirim antara lain electronic message, facsimile,
phototelegraf, dan melalui pos. Peningkatan kualitas peralatan dan standar teknologi diantara negara-negara anggota menjadi prioritas utama pada tahun-
tahun akan datang, sehingga standar kualitas jaringan komunikasi Interpol di seluruh negara anggota dapat tercapai.
72
Sebagaimana ketentuan sistem telekomunikasi dalam Interpol, jaringan komunikasi ada dua, yaitu :
Interpol terdiri 190 negara anggota yang masing-masing memiliki tingkat perkembangan teknologi yang berbeda. Oleh
karena itu perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan proses komunikasi dan informasi.
73
a. Jaringan komunikasi mencakup keseluruhan kemampuan NCB melakukan
pengiriman informasi dan dokumen ke NCB negara lain dan ke Sekretariat Jenderal dengan menggunakan sarana yang ada.
b. Jaringan siaran radio mencakup NCB negara anggota yang dapat
menerima siaran khusus atau umum. Kemampuan suatu NCB tergantung dari peralatan yang telah dipasang.
Jaringan telekomunikasi Interpol mencakup tiga tingkat struktur, yaitu :
74
a. Level 1, yaitu dari NCB ke NCB lainnya. NCB suatu negara anggota saling terkait dengan kepolisian negara
tersebut, demikian juga dengan Interpol, ada 190 NCB dan 13 Sub Biro.
72
Ibid,hal. 21.
73
Ibid. hal 21
74
Ibid,hal. 22.
Universitas Sumatera Utara
b. Level 2, yaitu Stasiun Regional. Stasiun Regional menjamin pengumpulan dan pengiriman berita di
wilayahnya. Mereka mengatur kelancaran arus berita antara NCB yang langsung berhubungan dengan Stasiun Regional. Ada tujuh Stasiun Regional :
1 Lyons, merupakan kedudukan Sekretariat Jenderal, yaitu stasiun regional yang menghubungkan NCB yang berada di Eropa, Laut Tengah, Amerika
Utara dan Timur Tengah. 2 Nairobi, yaitu stasiun regional yang menghubungkan NCB yang berada di
Afrika Timur. 3 Abijan, yaitu stasiun regional yang menghubungkan NCB di Afrika Barat.
4 Buenos Aires, yaitu stasiun regional yang menghubungkan NCB di Afrika Selatan.
5 Tokyo, yaitu stasiun regional yang menghubungkan NCB di Asia. 6 Puerto Rico, yaitu stasiun regional yang menghubungkan NCB di Amerika
Tengah. 7 Canberra, yaitu stasiun regional yang berada di Pasifik.
c. Level 3, yaitu Stasiun Pusat. Stasiun Pusat mengendalikan arus informasi dari stasiun regional yang
berbeda melalui stasiun regional. Di samping itu stasiun pusat menjadi stasiun regional untuk zona Eropa, Mediterania, Amerika Utara, dan Timur Tengah.
Di dalam sistem informasi Interpol, dikenal X-400, yaitu suatu standar penerimaan dan pengiriman berita internasional dalam rangkaian Komite
Konsultasi Telegraf dan Telepon Internasional CCITT. Dengan adanya peralatan
Universitas Sumatera Utara
standar X-400 ini memungkinkan penyediaan sarana di setiap stasiun regional dengan sebuah Mini-AMSS Automatic Message Switching Server berdasarkan
standar peralatan yang menghemat biaya dan tenaga. Kebijaksanaan strategi modernisasi peralatan ini dputuskan pada tahun 1991. Dengan demikian
pelayanan komunikasi informasi secara otomatis di Sekretariat Jenderal berintegrasi ke dalam jaringan umum. Sebagian besar negara-negara di Eropa dan
Amerika Utara mengikuti Sekretariat Jenderal dalam pemakaian peralatan X-400 yang disempurnakan di tahun 1993. Interpol bukan hanya dapat mengirim dan
menerima informasi secara tepat dan tepat, namun juga harus aman dari deteksi pihak luar. Jaringan informasi Interpol terdiri dari beberapa terminal dan peralatan
komunikasi yang disuplai oleh berbagai negara anggotanya. Ada dua persyaratan yang harus dipenuhi yaitu, pertama sistem yang mengidentifikasikan pengiriman
berita sehingga pihak ketiga tidak mempunyai kesempatan memperoleh akses dan mengirimkan berita tanpa gangguan. Kedua, peralatan menjamin bahwa terhadap
berita penting tidak akan teridentifikasi oleh pihak lain.
75
Dalam mempermudah pemberian informasi kepada setiap NCB, Interpol juga melengkapi saran informasinya dengan The Automated Search Facility
Sistem incriptor Interpol dapat beradaptasi pada semua peralatan micro computer, dengan software X-400 dan identifikasi pengirim dengan memakai
sebuah chip-card sebagai tanda tangan elektronik, semua ini dapat dilaksanakan tanpa harus melakukan modifikasi terhadap X-400. Sistem ini telah dioperasikan
sejak bulan Agustus 1991.
75
Ibid, hal. 23.
Universitas Sumatera Utara
AFS yaitu suatu sarana yang dapat digunakan NCB negara anggota untuk mencari identitas tersangka secara otomatis.
76
Banyak dokumen yang diterbitkan oleh Interpol secara periodik maupun sewaktu-waktu untuk mengedarkan informasi melalui NCB-NCB kepada
kepolisian negara-negara anggota. Dokumen-dokumen tersebut disiapkan oleh notices group yang berisi informasi yang telah dikumpulkan dari beberapa negara.
Dokumen tersebut adalah : Pencarian identitas tersangka
dilakukan dengan beberapa kriteria termasuk kriteria nama keluarga, nama depan, tanggal lahir, kewarganegaraan, nomor paspor atau identitas lainnya. Sistem ini
juga dapat mengirimkan foto dan sidik jari seseorang dan international notices dalam bahasa Inggris, Perancis, Spanyol dan Arab. Dengan menggunakan AFS
ini, NCB negara anggota dapat mengirimkan serta menerima informasi dengan mengirimkan gambar secara langsung. Dengan sarana melalui X-400 dan ASF,
maka Interpol memiliki sarana utama sebagai fondasi mengembangkan dan memperluas jaringan ke seluruh dunia, guna memberantas kejahatan perdagangan
manusia.
77
1. Individual Notices, dokumen ini memberikan data identitas, penjelasan secara
fisik dan kemungkinan keberadaan, foto dan sidik jari seseorang. Individual notices ini sendiri terdiri atas beberapa jenis, yaitu :
a. Wanted Notices adalah permintaan mengenai orang-orang yang dicari
untuk ditangkap dan ditahan dengan kemungkinan ekstradisi. Wanted
76
Ibid. hal 29
77
www.interpol.int, INTERPOL Notices Diffusions, diakses pada tanggal 18 Maret 2014
Universitas Sumatera Utara
notices ini berupa data-data lengkap dari orang yang dicari tersebut dan menjelaskan kejahatan apa yang telah dilakukannya.
b. Enquiry Notices adalah permintaan yang diterbitkan untuk mengumpulkan
informasi tambahan tentang orang-orang yang dimaksud yang dapat digunakan untuk membantu menemukan si tersangka.
c. Warning Notices adalah peringatan atau pemberitahuan kepada beberapa
negara mengenai seorang atau sindikat yang sedang melakukan kejahatan di negara-negara tersebut.
d. Missing Person Notices diterbitkan bila seseorang khususnya orang-orang
yang belum dewasa dilaporkan hilang dari kediamannya. e.
Unidentified Body Notices berisi deskripsi mayat yang ditemukan tanpa identitas.
2. Stolen Property Notices yaitu pemberitahuan atas barang-barang hilang atau
yang sedang dicari. 3.
Surat Edaran, laporan dan brosur-brosur teknik yang memberikan ringkasan, fakta serta kategori tertentu dari pelaku perdagangan manusia.
Dokumen-dokumen Interpol ini disimpan secara elektronik dalam disk optic sehingga mempermudah mengidentifikasi para pelaku kejahatan dan
menunjukkan apakah ada kaitan antara kasus-kasus yang sedang terjadi dengan kasus yang telah lampau.
Universitas Sumatera Utara
B . Permintaan Penerbitan Notices
1. Jenis-Jenis Notices Salah satu tugas Interpol yang paling penting adalah untuk membantu
kepolisian di negara-negara anggota berbagi informasi yang terkait dengan pemberantasan kejahatan lintas batas negara dengan menggunakan sistem
organisasi pemberitahuan internasional. Berdasarkan permintaan dari setiap NCB negara anggota, Sekretariat Jenderal dapat menerbitkan notices atau
pemberitahuan dalam semua bahasa resmi yang dipakai oleh organisasi yaitu bahasa Inggris, Perancis, Spanyol dan Arab. Selain itu notices ini dapat digunakan
oleh Mahkamah Pengadilan Internasional untuk mencari orang-orang yang diduga melakukan tindak pidana internasional seperti genosida, kejahatan perang dan
kejahatan terhadap kemanusiaan.
78
1. Individual Notices
Dalam memberantas perdagangan manusia, notices berupa pemberitahuan ini sangatlah penting untuk menangkap pelaku
yang lari ke luar negeri maupun untuk membongkar sindikat perdagangan yang berada di banyak wilayah negara di dunia. Penerbitan Interpol notices dapat
digolongkan sebagai berikut :
79
a. Red Notice adalah permintaan pencarian tersangka atau terdakwa atau terpidana yang diduga melarikan diri ke negara lain, dengan maksud agar
dilakukan pencarian, penangkapan dan penahanan untuk diekstradisi. b. Blue Notice adalah permintaan pencarian pelaku kejahatan yang diduga
melarikan diri ke negara lain bukan untuk tujuan penangkapan, tetapi
78
www.interpol.int, Interpol-United Nations Security Council Special Notices, diakses pada tanggal 18 Maret 2014
79
Sardjono, Op. Cit., hal. 258
Universitas Sumatera Utara
untuk diketahui keberadaannya dan atau kemungkinan adanya catatan kriminal serta jati diri maupun aktifitas lainnya.
c. Green Notice adalah informasi yang berisi peringatan kepada negara- negara lain agar waspada terhadap residivis atau seseorang atau
kelompok yang kemungkinan akan melakukan kejahatan di negara penerima informasi.
d. Yellow Notice adalah permintaan pencarian orang yang diduga hilang atau orang yang mengalami gangguan kejiwaan dan diduga hilang, yang
kemungkinan pergi atau berada di wilayah negara lain. e. Black Notice adalah permintaan informasi tentang penemuan mayat yang
tidak diketahui identitasnya dan diduga berkebangsaan asing. 2.
Stolen Property Notices adalah permintaan pencarian benda-benda antik termasuk karya-karya seni bernilai tinggi yang dilaporkan hilang atau dicuri
orang dan diduga diselundupkan ke negara lain.
80
3. Modus operandi Notices adalah informasi tentang suatu modus operandi
kejahatan baru yang digunakan dalam melakukan kejahatan, informasi ini sebagai bahan masukan bagi negara lain.
81
4. Operational Matter Notice adalah informasi tentang suatu kejahatan yang
terjadi di negara-negara anggota interpol dengan ciri-ciri sebagai berikut :
82
a. Kejahatan yang dilakukan melalui corporate crime, computer crime, white
collar crime. b.
Melibatkan negara lain dalam penyelidikannya.
80
Ibid, hal. 257.
81
Ibid. hal 258
82
Ibid, hal. 260
Universitas Sumatera Utara
c. Sarana yang dilakukan untuk melakukan kejahatannya adalah berupa
dokumen seperti paspor, kartu kredit, traveller cheque, uang palsu dan lain-lain.
Dari sejumlah jenis notices yang telah dujabarkan di atas, maka notice yang paling berperan dan sering digunakan di dalam memberantas perdagangan
manusia adalah red notice, green notice, modus operandi notice. Melalui red notice, negara-negara dapat mengadakan kerjasama untuk melakukan
penangkapan dan penahanan pelaku yang melarikan diri atau telah menjadi buronan karena melakukan tindak pidana di negara-negara yang bersangkutan.
Apabila para pelaku yang melarikan diri ini telah diketahui keberadaannya, maka negara yang minta penerbitan notice dapat meminta pelaku untuk diekstradisi.
Penerbitan green notice merupakan pencerminan yang nyata dari kerjasama internasional memberantas perdagangan manusia. Negara-negara dapat saling
memberikan warning atas seorang atau lebih residivis yang kemungkinan akan menjalankan aksi kejahatannya di negara-negara tertentu. Modus operandi notice
menginformasikan modus-modus penyelundupan yang sering digunakan dalam memperdagangkan manusia.
Black’s Law Dictionary menyebutkan kejahatan korporasi corporate crime adalah tindak pidana yang dilakukan oleh dan oleh karena itu dapat
dibebankan pada suatu korporasi karena aktivitas-aktivitas pegawai atau karyawannya seperti penetapan harga, pembuangan limbah, sering juga disebut
sebagai “kejahatan kerah putih” white collar crime.
Universitas Sumatera Utara
2. Tata Cara Permintaan Penerbitan Interpol Notices Penerbitan notices haruslah dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah
ditentukan oleh Interpol, yakni sebagai berikut :
83
1. Individual Notices
a. Red Notice
1 Permintaan penerbitan red notice dapat diajukan terhadap tersangka,
terdakwa atau terpidana yang diduga melarikan diri ke luar negeri dengan maksud agar dilakukan pencarian untuk menangkap, menahan atau
mengekstradisi. 2
Permintaan penerbitan red notice dapat diajukan oleh penyidik atau instansi lain yang terkait dengan criminal justice system.
3 Permintaan penerbitan red notice disertai dengan kelengkapan atau
persyaratan-persyaratan sebagaimana tersebut dalam formulir permintaan red notice. Dalam hal permintaan penerbitan red notice kurang memenuhi
persyaratan atau terdapat kekurangan, maka NCB akan segera memberitahukan kekurangan tersebut dan meminta instansi terkait untuk
melengkapinya. 4
Setelah persyaratan permintaan penerbitan red notice lengkap, NCB negara anggota yang bersangkutan segera mengajukannya kepada
Sekretariat Jenderal interpol sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
83
Sardjono, Op. Cit.,hal. 261-265.
Universitas Sumatera Utara
5 Lembaran asli red notice yang diterima dari Sekretariat Jenderal Interpol,
akan dikirimkan kepada negara yang meminta. 6
Segala perkembangan yang terjadi setelah penerbitan red notice, akan segera diinformasikan kepada negara yang mengajukan permintaan.
b. Blue Notice 1
Permintaan penerbitan blue notice dapat diajukan terhadap pelaku kejahatan yang diduga melarikan diri ke negara lain, bukan untuk tujuan
penangkapan tetapi untuk diketahui keberadaannya dan atau kemungkinan adanya catatan kriminal, jati diri serta aktifitas lainnya
2 Permintaan penerbitan blue notice dapat diajukan oleh penyidik atau
instansi lain yang memiliki kewenangan dalam penyidikan. 3
Permintaan penerbitan blue notice disertai dengan kelengkapan dan persyaratan-persyaratan sebagaimana tersebut dalam formulir permintaan
penerbitan blue notice. 4
Dalam hal permintaan penerbitan blue notice kurang memenuhi persyaratan atau terdapat kekurangan, maka NCB negara tersebut akan
meminta agar kekurangan tersebut dapat dilengkapi oleh instansi yang meminta penerbitannya.
5 Setelah persyaratan permintaan penerbitan blue notice lengkap, NCB
negara anggota yang bersangkutan segera mengajukannya kepada Sekretariat Jenderal interpol sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
6 Lembaran asli Blue Notice yang diterima dari Sekretariat Jenderal Interpol,
akan dikirimkan kepada negara yang meminta. 7
Segala perkembangan yang terjadi setelah penerbitan Blue Notice, akan segera diinformasikan kepada negara yang mengajukan permintaan.
c. Green Notice 1
Permintaan penerbitan green notice dapat diajukan sebagai informasi yang berisi peringatan kepada negara penerima green notice, agar waspada
terhadap residivis atau seseorang atau kelompok yang kemungkinan akan melakukan kejahatan di negara tersebut
2 Permintaan penerbitan green notice dapat diajukan oleh penyidik atau
instansi lain yang memiliki kewenangan dalam penyidikan. 3
Permintaan penerbitan green notice disertai dengan kelengkapan dan persyaratan-persyaratan sebagaimana tersebut dalam formulir permintaan
penerbitan green notice 4
Dalam hal permintaan penerbitan green notice kurang memenuhi persyaratan atau terdapat kekurangan, maka NCB negara tersebut akan
meminta agar kekurangan tersebut dapat dilengkapi oleh instansi yang meminta penerbitannya.
5 Setelah persyaratan permintaan penerbitan green notice lengkap, NCB
negara anggota yang bersangkutan segera mengajukannya kepada Sekretariat Jenderal Interpol sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan. 6
Lembaran asli green notice yang diterima dari Sekretariat Jenderal Interpol, akan dikirimkan kepada negara yang meminta.
Universitas Sumatera Utara
7 Segala perkembangan yang terjadi setelah penerbitan green notice, akan
segera diinformasikan kepada negara yang mengajukan permintaan. d. Yellow Notice
1 Permintaan penerbitan yellow notice dapat diajukan untuk meminta
bantuan pencarian orang hilang atau orang yang mengalami gangguan kejiwaan yang hilang atau orang yang diduga pergi atau tersesat di negara
lain. 2
Permintaan penerbitan yellow notice dapat diajukan oleh penyidik atau instansi lain yang memiliki kewenangan dalam penyidikan.
3 Permintaan penerbitan yellow notice disertai dengan kelengkapan dan
persyaratan-persyaratan sebagaimana tersebut dalam formulir permintaan penerbitan yellow notice
4 Dalam hal permintaan penerbitan yellow notice kurang memenuhi
persyaratan atau terdapat kekurangan, maka NCB negara tersebut akan meminta agar kekurangan tersebut dapat dilengkapi oleh instansi yang
meminta penerbitannya. 5
Setelah persyaratan permintaan penerbitan yellow notice lengkap, NCB negara anggota yang bersangkutan segera mengajukannya kepada
Sekretariat Jenderal Interpol sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
6 Lembaran asli yellow notice yang diterima dari Sekretariat Jenderal
Interpol, akan dikirimkan kepada negara yang meminta.
Universitas Sumatera Utara
7 Segala perkembangan yang terjadi setelah penerbitan yellow notice, akan
segera diinformasikan kepada negara yang mengajukan permintaan. e. Black Notice
1 Permintaan penerbitan black notice dapat diajukan dalam hal ditemukan
mayat yang tidak diketahui identitasnya, tetapi diduga berkebangsaan lain. 2
Permintaan penerbitan black notice dapat diajukan oleh penyidik atau instansi lain yang memiliki kewenangan dalam penyidikan.
3 Permintaan penerbitan black notice disertai dengan kelengkapan dan
persyaratan-persyaratan sebagaimana tersebut dalam formulir permintaan penerbitan black notice.
4 Dalam hal permintaan penerbitan black notice kurang memenuhi
persyaratan atau terdapat kekurangan, maka NCB negara tersebut akan meminta agar kekurangan tersebut dapat dilengkapi oleh instansi yang
meminta penerbitannya. 5
Setelah persyaratan permintaan penerbitan black notice lengkap, NCB negara anggota yang bersangkutan segera mengajukannya kepada
Sekretariat Jenderal Interpol sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
6 Lembaran asli black notice yang diterima dari Sekretariat Jenderal
Interpol, akan dikirimkan kepada negara yang meminta. 7
Segala perkembangan yang terjadi setelah penerbitan black notice, akan segera diinformasikan kepada negara yang mengajukan permintaan.
Universitas Sumatera Utara
2. Stolen Property Notice a.
Permintaan penerbitan stolen property notice dapat diajukan oleh instansi kepolisian negara kepada NCB-nya dengan melengkapi kelengkapan-
kelengkapan berupa formulir stolen property notice. b.
Setelah persyaratan permintaan penerbitan stolen property Nnotice lengkap, maka NCB Interpol segera mengajukan permintaan penerbitan
notice kepada Sekretariat Jenderal Interpol. c.
Lembaran asli stolen property notice yang diterima oleh Sekretariat Jenderal Interpol akan segera dikirimkan kepada negara yang mengajukan
notice. d.
Segala perkembangan yang terjadi setelah penerbitan notice akan segera diinformasikan kepada negara yang mengajukan notice.
3. Modus Operandi Notice Permintaan penerbitan modus operandi notice harus diajukan melalui
instansi yang berwenang dalam bidang penyidikan dan melengkapi persyaratan- persyaratan seperti pengisian dokumen dan formulir yang berisi uraian singkat
kasus dan modus operandi yang hendak diinformasikan kepada negara lain secara rinci.
4. Operational Matter Notice Permintaan penerbitan operational matter notice diajukan melalui instansi
yang berwenang dalam bidang penyidikan dengan melengkapi persyaratan dan mengisi formulir permintaan penerbitan notice.
Universitas Sumatera Utara
C. Peranan Interpol Pemberantasan terhadap Kejahatan Perdagangan