Proses Public Relation TINJAUAN PUSTAKA

Metode komunikasi untuk public relation secara spesifik lagi diutarakan oleh Cutlip dan Camnter yang dikutip oleh Rhenald Kasali dimana komunikasi yang efektif harus dilaksanakan melalui empat tahap, yaitu : 1. Fact Finding Pengumpulan fakta, data dan informasi Dalam tahap ini seorang praktisi Public relation perlu melibatkan diri dalam penelitian dan pengumpulan fakta. Selain itu praktisi Public Relation mempelajari dan membaca terus pengertian, opini, sikap, dan perilaku mereka yang berkepentingan dana terpengaruh oleh sikap dan tindakan perusahaan. 2. Planing And Programming perencanaan dan program Pada tahap ini seorang praktisi Public Relation sudah menemukan penyebab tiombulnya permasalahan dan sudah siap dengan langkah- langkah pemecahan atau pencegahan. Hal ini diperlukan kerjasama berbagai pihak untuk melaksanakan strategi yang sudah ditentukan sebagai pemecahan masalah. 3. Taking Action And Communication aksi dan komunikasi Aksi dan komunikasi harus dikaitkan dengan goals dan objective yang spesifik, kemana citra perusahaan akan diarahkan. 4. Evaluating Evaluasi Program Program Public Relation selalu dimulai dengan pengumpulan fakta, untuk mengetahui apakah prosesnya sudah selesai atau belum seorang praktisi Public Realation perlu melakukan evaluasi langkah- langkah yang telah diambil. Tahap ini akan melibatkan pangukuran atas hasil tindakan di masa lalu. Penyesuaian dapat dibuat dalam program yang sama atau setelah sesuatu masa berakhir.

G. Public Relation dalam Perusahaan

Dalam suatu perusahaan public yang bersifat terbuka Emiten yang go- public di pasar bursa dan perusahaan besar Holding Company yang tidak harus berbentuk perusahaan yang telah go public, serta perusahaan jasa perbankan swasta, asuransi, perhotalan, jasa angkutan dan dan jasa komunikasi, baik terdapat pada perusahaan cetak maupun elektronik yang di dalamnya terdapat sebuah kelembagaan, yaitu sekretaris perusahaan Corporate Secretary ada juga yang menyebut Corporate Communications. Walaupun begitu boleh dikatakan hampir semua kegiatan pada Corporate Secretary dan Corpotare Communications pada sebuah instansi atau periusahaan adalah berkaitan dengan fungsi Public Relation. Akan tetapi perbedaan antara fungsi Public Relation dengan sekretaris perusahaan adalah berhadapan dengan konsekuensi pada siapa yang menjadi public sasarannya. Public atau khal;ayak sasarannya target audience tidak lagi bersifat umum, tetapi lebih khusus missal para investor, nasabah, kreditor, pers, pemerintah, dan sebagainya yang memliki tingkat sosial, ekonomi dan kemampuan tentang penguasaan, pengetahuan yang rata- rat a lebih tinggi dan lebih kritis.

H. Citra Perusahaan

Citra bukanlah sesuatu yang terpisah dari bisnis, tetapi citra adalah bisnis itu sendiri dan untuk mempertahankannya dibutuhkan komitmen dari manajemen perusahan dan disinilah Public Relation sangat berperan. Citra adalah tujuan utama dan sekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia Public Relation. Pengertian citra itu sendiri abstrak intangible dan tidak dapat diukur secara matematis, tetapi wujudkan bisa drasakan dari hasil penilaian baik atau buruk seperti penerimaan dan tanggapan baik positif maupun negative yang khususnya dating dari public khalayak sasaran dan masyarakat luas pada umumnya. Rosady Ruslan, 2001 : 70 Citra adalah kesan yang diperoleh seseorang berdasarkan pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta- fakta atau kenyataan. Untuk mengetahui citra seseorang terhadap suatu objek dapat diketahui dari sikapnya terhadap obyek tersebut. S. Soemirat dan Elvina, 2005 : 14 Citra Perusahaan corporated image adalah gagasan atau persepsi mental dari khalayak itu sendiri. Citra perusahaan bisa bervariasi dan tidak sesuai dengan sesungguhnya, bergantung pada sejauh mana khalayak itu berhubungan dengan dan mengetahui tentang perusahaan yang bersangkutan atas dasar itulah perusahaanharus senantiasa berusaha menciptakan hubungan yang baik antara pihaknya sendiri dan segenap unsure yang menjadi khalayak atau konsumennya, yakni mulai dari pamagang saham perusahaan tidak bisa direkayasa, namun citra dipersepsikan secara salah biasa diluruskan melalui penyebaran informasi dan pembeberan fakta- fakta yang relevan.