41
H. Kerangka Pikir
Gambar 1. Kerangka Pikir Peningkatan Fleksibilitas Alat Gerak Bawah Menggunakan Metode Stretching Pada anak Tunadaksa kelas 3
Anak tunadaksa mengalami gangguan pada aspek motorik yang menyebabkan anak mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan sehari-
hari termasuk terhambatnya kemampuan gerak anak. Salah satu gangguan gerak yang dialami oleh anak tunadaksa adalah kurangnya fleksibilitas yang
menyebabkan anak tunadaksa sulit untuk menggerakkan seluruh anggota tubuhnya dengan mudah ke berbagai arah. Kurangnya fleksibilitas yang
dialami oleh anak tunadaksa dikarenakan anggota tubuh tidak pernah digunakan.
Program bina gerak untuk mengembangkan kemampuan gerak anak tunadaksa dilakukan
melalui pelajaran penjaskes. Tetapi dalam pelaksanaannya anak kurang dikut sertakan.
Melalui penggunaan metode stetching dalam pelajaran penjaskes diharapkan kemampuan
fleksibilitas alat gerak bawah anak tuadaksa kelas tiga mengalami peningkatan yang ditandai
dengan kemampuan melakukan gerak fleksi, ekstensi, adduksi, dan abduksi dengan mudah.
Anak tunadaksa kelas III di SLB Relabhakti 1 Gamping mengalami masalah pada kurangnya
fleksibilitas alat gerak bawah
42
Berdasarkan hasil tes terhadap kemampuan gerak alat gerak bawah yang sudah dilakukan pada anak tunadaksa kelas III di SLB Relabhakti 1
Gamping, anak kesulitan untuk melakukan gerak fleksi, ekstensi, abduksi, dan adduksi. Kesulitan melakukan gerak fleksi, ekstensi, abduksi, dan
adduksi ini disebabkan karena kurangnya fleksibilitas atau kelenturan alat gerak bawah. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, untuk membantu
anak tunadaksa dalam megembangkan kemampuan geraknya dilakukan melalui pelajaran penjaskes. Berdasarkan hasil observasi, pada kenyataannya
anak tunadaksa jarang diikutsertakan dalam kegiatan olah raga bersama dengan teman yang lainnya. Anak sering terlihat hanya menonton dari pinggir
lapangan atau melakukan kegiatan lain di dalam kelas, sehingga hal tersebut tidak optimal untuk mengembangkan kemampuan gerak anak tunadaksa
khususnya untuk meningkatkan fleksibilitas alat gerak bawah. Metode yang digunakan dalam meningkatkan fleksibilitas adalah metode stretching. Oleh
sebab itu, peneliti memilih metode stertching sebagai alternatif dalam pelajaran penjaskes untuk meningkatkan fleksibilitas alat gerak bawah anak
tunadaksa kelas III di SLB Relabhakti 1 Gamping.
43
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas classroom action research. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pembelajaran. Masnur Muslich 2012: 10 mengemukakan bahwa “tujuan penelitian tindakan kelas yaitu untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta membantu membe
rdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di sekolah”. Berdasarkan tujuan yang telah di jelaskan di atas, peneliti bermaksud
untuk memberikan tindakan atau mengadakan perbaikan dan peningkatan mutu praktik pembelajaran di kelas terkait dengan pelajaran penjaskes untuk
anak tunadaksa. Peneliti mencoba membantu siswa untuk mengatasi masalah kurangnya fleksibilitas alat gerak bawah melalui pelajaran penjaskes. Dari
kegiatan ini diharapkan anak tunadaksa III di SLB Relabhakti 1 Gamping dapat melakukan gerak fleksi, ekstensi, adduksi, dan abduksi pada alat gerak
bawah dengan baik.
B. Desain Penelitian
Desain yang digunakan peneliti dalam penelitian ini mengacu pada prosedur penelitian dari Kemmis dan McTaggart yaitu rencana, tindakan,
pengamatan dan refleksi. Proses tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :