101
peningkatan dibandingkan dengan kemampuan pra tindakan pre-test dan post-test siklus I. Skor yang diperoleh setelah diberikan tindakan
pada siklus II juga mengalami peningkatan dan sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal KKM yang telah ditetapkan yaitu 60. Data
tentang kemampuan fleksibilitas alat gerak bawah subjek dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 8. Data pre-test, post-test I, post-test II kemampuan fleksibilitas alat gerak bawah anak tunadaksa kelas III di SLB Relabhakti 1
Gamping.
No Na
ma Pre-test
Post-test I Post-test II
Peningkat an dari
pre-test Skor Pencapaian Skor Pencapaian Skor Pencapaian
1 DM
33 47
41 59
48 69
22
Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase pencapaian yang diperoleh DM dari pre-test yaitu 47, meningkata menjadi 69 pasca
tindakan siklus ke II. Pencapaian yang diperoleh DM telah melebihi kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkkan yaitu 60.
F. Pembuktian Hipotesis
Indikator keberhasilan pada penelitian ini dinyatakan bahwa tindakan berhasil apabila:
1. Hasil pasca tindakan hasil pra tindakan
2. Hasil pasca tindakan ≥ KKM Kriteria Ketuntasan Minimal yang telah
ditetapkan oleh guru dan peneliti dari total keseluruhan nilai yaitu 60. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan kemampuan fleksibilitas
alat gerak bawah pada subjek DM yaitu mencapai pra tindakan 47 menjadi
102
69 pasca tindakan siklus II. Hasil peningkatan yang diperoleh DM KKM yang telah ditetapkan yaitu 60.
Hipotesis dalam penelitian ini yaitu bahwa metode stretching dapat meningkatkan fleksibilitas alat gerak bawah anak tunadaksa kelas 3 di SLB
Relabhakti 1 Gamping. Hasil peningkatan dapat di lihat pada tabel berikut: Tabel 9. Hasil kemampuan pre-test, post-test I, post-test II fleksibilitas alat
gerak bawah anak tunadaksa kelas 3 di SLB Relabhakti 1 Gamping. Nama Subjek
Pre-test Post-test Siklus I
Post-test Siklus II DM
47 59
69
Tabel di atas menunjukkan bahwa kemampuan fleksibilitas alat gerak bawah anak tunadaksa kelas 3 di SLB Relabhakti 1 Gamping mengalami
peningkatan dengan penggunaan metode stretching dan telah mencapai kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan. Untuk lebih jelasnya,
peningkatan fleksibilitas alat gerak bawah menggunakan metode stretching anak tunadaksa kelas 3 di SLB Relabhakti 1 Gamping dari kemampaun awal
pre-test, post-test siklus I, post-test Siklus II dapat dilihat pada grafik berikut:
103
Gambar 4. Grafik hasil tes kemampuan fleksibilitas alat gerak bawah setelah diberikan tindakan pada siklus I dan siklus II.
Grafik di atas menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan fleksibilitas alat gerak bawah pada anak tunadaksa kelas 3 di SLB Relabhakti
1 Gamping. Pada kemampuan awal terlihat bahwa kemampuan fleksibilitas alat gerak bawah subjek masih rendah. Namun setelah diberikan tindakan
pada siklus I persentase pencapaian menjadi 59. Dan pada siklus II meningkat menjadi 69 dan sudah melebihi kriteria ketuntasan minimal
KKM yang telah tetapkan.
G. Pembahasan Hasil Penelitian