69
makan, minum, memegang, melempar dan menangkap bola, dan membuka sepatu, dan membuka serta memasang kancing baju.
Dalam bidang akademik, subjek sudah mampu menulis meskipun masih belum terlalu rapi. Hal ini dikarenakan adanya sedikit gangguan
penglihatan pada subjek. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas, subjek tergolong tunagrahita ringan. Dimana dalam kegiatan
belajar mengajar di kelas subjek tertinggal materi pelajaran jika dibandingkan dengan anak normal seusianya. Kemampuan akademik
subjek yang tertinggal dari anak normal seusianya terlihat dari kemampuan subjek yang belum mampu membaca kata dengan benar,
masih ada huruf yang hilang pada saat membaca. Fungsi mobilisasi dilakukan dengan merangkak. Subjek
mengalami kurangnya fleksibilitas pada alat gerak bawah yang menyebabkan subjek sulit melakukan gerak ke berbagai arah. Kurangnya
fleksibilitas alat gerak bawah yang dialami oleh subjek dikarenakan alat gerak bawah subjek yang jarang digunakan.
C. Deskripsi Kemampuan Pra Tindakan Peningkatan Fleksibilitas Alat
Gerak Bawah Anak Tunadaksa
Kemampuan fleksibilitas alat gerak bawah anak tunadaksa kelas tiga sebelum diberikan tindakan kemampuan pra tindakan dengan subjek yang
diikutsertakan berjumlah 1 orang. Berdasarkan hasil tes yang sudah dilakukan terhadap kemampuan gerak anak tunadaksa kelas 3, dapat diketahui bahwa
kemampuan fleksibilitas alat gerak bawah anak masih kurang yang ditandai
70
dengan kemampuan anak pada saat melakukan gerak fleksi, ekstensi, adduksi dan abduksi yang masih lemah. Pencapaian skor yang diperoleh anak
tunadaksa dilakukan melalui tes kemampuan fleksibilitas alat gerak bawah anak tunadaksa dengan mengukur rentang gerak sendi alat gerak bawah. Skor
tertinggi dari hasil tes fleksibilitas alat gerak bawah yaitu 70. Penilaian kemampuan fleksibilitas alat gerak bawah dilakukan dengan menilai rentang
gerak sendi. Jika rentang gerak sendi normal maka skor yang diberikan yaitu 5, rentang gerak sendi 100-75 diberikan nilai 4, rentang gerak sendi antara
50-75 diberikan nilai 3, rentang gerak sendi 25-50 diberikan nilai 2 dan jika rentang gerak sendi hanya mencapai 25 saja diberikan nilai 1. Skor
yang diperoleh subjek dari hasil tes fleksibilitas alat gerak bawah yaitu 33 dari 14 butir soal. Data tentang kemampuan awal fleksibilitas alat gerak
bawah masing-masing subjek dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 5. Hasil Tes Kemampuan AwalPra Tindakan Fleksibilitas Alat Gerak
Bawah Anak Tunadaksa Kelas 3 di SLB Relabhakti 1 Gamping.
No. Subjek
Total Nilai Akhir Tes
Total Nilai Akhir yang Diperoleh
Persentase Pencapaian
1 DM
70 33
47
Tabel 5 di atas menunjukkan bahwa nilai akhir yang diperoleh DM pada tes kemampuan awal fleksibilitas alat gerak bawah adalah 33, dengan
persentase pencapaian sebesar 47. Berdasarkan keterangan di atas dapat diketahui bahwa hasil
kemampuan awalpra tindakan subjek DM persentase pencapaiannya adalah 47. Pada saat melakukan tes kemampuan fleksibilitas alat gerak bawah,
71
banyak gerakan-gerakan yang tidak mampu dilakukan secara sempurna oleh subjek seperti gerak fleksi, ekstensi, rotasi, adduksi, abduksi pada alat gerak
bawah. Dari hasil tes pra tindakan dapat diambil kesimpulan kemampuan fleksibilitas alat gerak bawah subjek masih kurang dikarenakan belum
mencapai kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan yaitu 60. Untuk lebih jelasnya mengenai hasil kemampuan pra tindakan yang
diperoleh anak tunadaksa sebelum diberikan tindakan dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
Gambar 3. Grafik kemampuan pra tindakan anak tunadaksa dalam peningkatan fleksibilitas alat gerak bawah.
D. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus I