9
BAB II KAJIAN TEORI
A. Tinjauan Anak Tunadaksa
1. Pengertian Tunadaksa
Tunadaksa adalah seseorang atau anak yang memiliki cacat fisik, tubuh, dan cacat orthopedi. Menurut Misbach 2012: 15 Tunadaksa
adalah anak yang memiliki anggota tubuh tidak sempurna, sedangkan cacat tubuh dan cacat fisik dimaksudkan untuk menyebut anak cacat pada
anggota tubuhnya, bukan indranya. Tunadaksa dapat didefinisikan sebagai bentuk kelainan pada sistem otot, tulang, persendian, dan saraf
yang disebabkan oleh penyakit, virus dan kecelakaan baik yang terjadi sebelum lahir, saat lahir, maupun setelah lahir.
Tunadaksa berasal dari dua kata yakni “tuna” yang berarti kurang, dan “daksa” yang berarti tubuh Musjafak Assjari, 1995: 33. Jadi
menurut arti katanya tunadaksa berarti individu yang mengalami kekurangan atau kelainan pada anggota tubuhnya. Anak tunadaksa adalah
bagian dari anak berkebutuhan khusus yang juga memerlukan layanan khusus. Tetapi tidak semua anak yang memiliki kekurangan atau
kelainan pada anggota tubuhnya disebut sebagai anak tunadaksa. Contohnya anak yang mengalami amputasi pada tangan kirinya tetapi ia
masih bisa melakukan kegiatan sehari-hari tanpa bantuan orang lain dengan anggota tubuh yang lain. Dikatakan tunadaksa apabila mereka
memerlukan sebuah layanan khusus dalam kehidupan sehari-hari.
10
Menurut Mumpuniarti 2001: 32 tunadaksa adalah kelainan yang terjadi bukan pada indra melainakan kelainan yang terjadi pada anggota
tubuh yang menyebabkan seseorang memerlukan layanan spesifik, peralatan spesifik, serta program latihan yang spesifik.
Sedangkan menurut Sutjihati Somantri 2007: 121 tunadaksa berarti suatu keadaan rusak atau terganggu akibat gangguan yang terjadi
pada sistem alat gerak tulang, otot dan sendi yang menyebabkan kelainan fungsi.
Dari beberapa definisi tentang tunadaksa diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa tunadaksa adalah seseorang atau anak yang memiliki
kelainan atau kecacatan pada anggota tubuhnya yang disebabkan karena virus, penyakit, ataupun kecelakaan yang terjadi sejak masih di dalam
kandungan, saat lahir, mapun setelah kelahiran yang dapat menghambat aktivitas gerak seseorang dalam kehidupan sehari-hari sehingga akan
membutuhkan layanan spesifik, peralatan spesifik, serta program latihan spesifik baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pendidikannya.
2. Karakteristik Anak Tunadaksa