22
dalam bahan yang diteliti untuk mengetahui morfologi permukaan sampel Sujatno et. al., 2015: 46-47.
8. Lidah Buaya
Aloe vera
Aloe vera atau biasa disebut dengan lidah buaya ini merupakan sejenis tanaman yang sudah ada sejak ribuan tahun silam dan sering digunakan untuk
penyembuh luka, perawatan kulit dan digunakan sebagai obat. Menurut Furnawanthi 2007: 5, lidah buaya termasuk dalam kelompok tanaman CAM
Crassulacean Acid Metabolism dengan sifat tahan kekeringan. Dalam kondisi gelap terutama malam hari, stomata atau mulut daun membuka sehingga uap air
dapat masuk. Pada malam hari udaranya dingin dan uap air tersebut berbentuk embun. Stomata yang membuka pada malam hari memberi keuntungan, yakni tidak
akan terjadi penguapan air daru tubuh tanaman sehingga air yang berada di dalam tubuh daun dapat dipertahankan. Sehingga tanaman lidah buaya mampu bertahan
dalam kondisi apapun, termasuk kondisi kering. Semua tanaman kaya akan berbagai metabolit sekunder, seperti tanin,
terpenoid, alkaloid, dan flavonoid Cowman, 199: 564. Tanaman lidah buaya juga termasuk tanaman yang mengandung senyawa alkaloid Willer, 1978: 73. Alkaloid
merupakan senyawa tidak berwarna, akan tetapi beberapa senyawa kompleks spesies aromatik berwarna. Alkaloid merupakan senyawa organik yang bersifat
basa yang disebabkan oleh adanya atom nitrogen N dalam molekul senyawa tersebut. Semua alkaloid mengandung paling sedikit satu atom N yang bersifat basa
dan sebagian besar atom nitrogen ini merupakan bagian dari cicin heterosiklik. Pada umumnya basa bebas alkaloid hanya larut dalam pelarut organik meskipun
beberapa pseudoalakaloida dan protokaloida larut dalam air Lenny, 2006: 23.
23
Komposisi terbesar yang terdapat dalam gel lidah buaya adalah air, yaitu 99, asam amino, protein dan karbohidrat Bhuvana et. al., 2014 :678. Beberapa komponen
lain dari Aloe vera dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Komponen Aloe vera
Vitamin
Senyawa Anorganik
Asam Amino Nonesensial
Asam.Amino Essensial
B1 Kalsium Ca
Histidin Lisin
B2 Natrium Na
Arginin Threonin
B6 Klorin Cl
Asam Aspartat Valin
Kolin Mangan Mn
Asam Glutamat Leusin
Asam Folat Seng Zn
Hidroksiprolin Isoleusin
Asam Asorbat Kromium Cr
Prolin Fenilalanin
Tembaga Cu Glisin
Methionin Magnesium Mg
Alanin Besi Fe
Sumber: Bhuvana et. al., 2014: 679 Jenis Aloe vera yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Aloe barbadensis
Miller. Berikut klasifikasi ilmiah dari tanaman Aloe barbadensis Miller menurut Furnawanthi 2007: 10:
Dunia : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Bangs : Liliflorae
Suku : Liliaceae
Marga : Aloe
Spesies : Aloe barbadensis Miller
24
Gambar 7. Tanaman Aloe barbadensis Miller Karakteristik dari Aloe barabadensis Miller meliputi batang, bentuk daun,
lebar daun, lapisan lilin pada daun, duri, tinggi bunga dan warna bunga dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Karakteristik Tanaman Aloe barbadensis Miller
Karakteristik Aloe
barbadensis Miller
Batang Tidak terlihat jelas
Bentuk daun Lebar dibagian bawah, dengan pelepah
bagian atas cembung, terdapat bercak putih Lebar daun
6-13 cm Lapisan lilin pada daun
Tebal Duri
di bagian pinggir daun Tinggi bunga mm
25-30 tinggi tangkai bunga 60-100 cm Warna bunga
Kuning Sumber: Furnawanthi, 2007: 9
B. Penelitian Yang Relevan