40
tinggi, diantaranya pada sudut 2 θ: 28,43º; 43,97º; dan 63,97º. Sedangkan pada
elektroda stainless steelFe-Co-Ni muncul lebih banyak puncak-puncak pada sudut 2
θ: 7,81º; 28,64º; 44,34º; dan 46,51º. Perbedaan puncak yang terlihat dari kedua grafik tersebut mengindikasikan bahwa logam Fe, Co, dan Ni sudah terdeposisi
pada substrat stainless steel dengan kata lain sudah terjadi proses pengendapan pada katoda melalui metode elektrodeposisi dengan melihat hasil perbedaan puncak
difraktogram stainless steel dan stainless steelFe-Co-Ni yang disajikan pada Gambar 10. Terjadinya proses pengendapan pada katoda yaitu substrat stainless
steel disebabkan oleh adanya pemindahan ion-ion bermuatan listrik dari anoda dengan perantara larutan elektrolit. Proses tersebut terjadi secara terus menerus
pada tegangan konstan hingga akhirnya logam mengendap dan menempel kuat membentuk lapisan permukaan katoda.
3. Karakterisasi SEM-EDX
Karakterisasi SEM-EDX ini digunakan untuk mengetahui ukuran partikel- partikel hasil sintesis berupa gambar serta komposisi dan kadar yang terkandung
pada sampel yang diujikan.Elektroda stainless steel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe S-430 dengan ketebalan 1,2 mm. Data penelitian
karakterisasi stainless steel menggunakan SEM-EDX diperoleh dari penelitian Isana et. al., 2015: 175. Hasil karakterisasi ini diuji komposisinya dan kadar Fe, Co,
dan Ni yang terkandung dalam stainless steel masing-masing sebesar 80,11 b, 0,05 b dan untuk logam Ni tidak terdeteksi. Berikut ini hasil karakterisasi SEM-
EDX dari elektroda stainless steel dapat dilihat pada Gambar 11.
41
Gambar 11. Hasil Karakterisasi SEM-EDX Elektroda Stainless Steel Sumber: Isana dkk., 2015: 175
Karakterisasi elektroda stainless steelFe-Co-Ni diperoleh dari hasil penelitian dan dilakukan karakterisasi menggunakan SEM-EDX. Hasil
karakterisasi SEM-EDX dari elektroda stainless steelFe-Co-Ni dapat dilihat pada Gambar 12
Gambar 12. Hasil Karakterisasi SEM-EDX Elektroda Stainless SteelFe-Co-Ni Gambar 11 dan Gambar 12 merupakan hasil karakterisasi menggunakan
SEM yang memperlihatkan struktur morfologi sebelum dan sesudah pelapisan logam Fe, Co, dan Ni dengan perbesaran 5000 kali. Pada Gambar 11, struktur
morfologi stainless steel sebelum pelapisan terlihat memanjang dan kasar, sedangkan struktur morfologi stainless steel yang telah dilapisi oleh logam Fe, Co,
dan Ni terlihat lebih rapat serta terdapat bercak-bercak yang lebih merata. Permukaan yang lebih rata ini memberikan pengaruh baik terhadap aktivitas
katalitik elektroda stainless steelFe-Co-Ni. Kadar logam yang terkandung dalam
Fe
Co Ni
42
elektroda stainless steel maupun elektroda stainless steelFe-Co-Ni dapat diketahui dari hasil analisis EDX yang dijadikan sebagai acuan keberhasilan pelapisan logam
Fe, Co, dan Ni pada substrat stainless steel. Hasil yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Data Kadar Logam Fe, Co, dan Ni Hasil Karakterisasi SEM-EDX
Logam Kadar
Elektroda Stainless Steel
Elektroda Stainless Steel Fe-Co-
Ni
Fe 80,11
50,34 Co
0,05 0,14
Ni 0,17
Berdasarkan Tabel 7, pada elektroda stainless steel logam Fe memiliki kadar yang paling besar yakni 80,11, kemudian logam Co dengan kadar sebesar 0,05
dan untuk logam Ni memiliki kadar 0 dengan kata lain logam Ni tidak terdeteksi saat pengukuran dilakukan. Setelah stainless steel dilakukan proses pelapisan,
kadar logam Ni terdeteksi menjadi 0,17, kadar logam Co meningkat menjadi 0,14 dan untuk kadar logam Fe mengalami penurunan menjadi 50,34.
Penurunan logam Fe ini mengindikasikan bahwa telah terjadi proses pelapisan logam Fe, Co, dan Ni pada substrat stainless steel, hal tersebut diperkuat dengan
terdeteksinya kadar Ni dan meningkatnya kadar logam Co.
C. Elektrolisis H