Gas Hidrogen Elektrolisis Deskripsi Teori

7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Gas Hidrogen

Hidrogen merupakan salah satu unsur yang paling sederhana karena hanya memiliki memiliki nomor atom 1 serta A r = 1,00797 dengan konfigurasi elektron 1s 1 dalam tabel periodik. memiliki satu proton dan satu elektron. Menurut Batubara 2012: 4, hidrogen berasal dari bahasa Yunani yaitu hydro yang berarti air dan genes yang berarti pembentukan, sehingga hidrogen dapat disebut sebagai unsur pembentuk air. Pada suhu dan tekanan standar, hidrogen merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan sangat mudah terbakar. Gas hidrogen dapat digunakan sebagai bahan bakar yang lebih efektif karena pembakarannya akan menghasilkan energi yang lebih besar dibandingkan dengan bahan bakar lain. Pembakaran hidrogen tidak menghasilkan produk sampingan yang berbahaya, hanya energi ramah lingkungan yang dihasilkan Dewi, 2011: 5. Menurut Putra 2010: 146, terdapat beberapa keuntungan apabila hidrogen digunakan sebagai bahan bakar, diantaranya yaitu: a. Pembakaran hidrogen akan membentuk air dan menghasilkan energi. b. Pembakaran hidrogen menghasilkan polusi yang tidak berbahaya. c. Penggunaan hidrogen dalam mesin kendaraan bermotor akan terbakar lebih efisien dibandingkan dengan bahan bakar lain. Pembakaran hidrogen dapat menghasilkan kalor sebanyak 187 kJmol hidrogen. Hidrogen terbakar menurut persamaan reaksi: H 2 g + ⁄ O 2 g → H 2 O l H= -286 kJmol 1 8 Hasil pembakaran gas hidrogen menghasilkan kalor yang cukup besar. Seperti pada Tabel 1 berikut dapat dibandingkan kalor yang dihasilkan oleh hidrogen dengan bahan bakar lain. Tabel 1. Perbandingan Kalor Bahan Bakar Kalor yang di hasilkan kJgram Gas hidrogen 143 Hidrogen cair 142 Gas metan 55 LPG 50 Oktana cair 48 Sumber: Putra, 2010: 145

2. Elektrolisis

Elektrolisis merupakan suatu metode yang sederhana dengan memanfaatkan energi listrik untuk menjalankan suatu reaksi kimia. Elektrolisis adalah peristiwa penguraian elektrolit dalam sel elektrolisis oleh arus listrik yang akan diubah menjadi suatu energi kimia Isana, 2010. Menurut Sebastian Sitorus 2013:20, elektrolisis air merupakan proses penguraian senyawa air menjadi gas-gas oksigen dan hidrogen dengan menggunakan arus listrik. Hidrogen akan terkumpul di katoda yaitu elektroda negatif dan oksigen akan terkumpul pada anoda yaitu elektroda positif. Proses ionisasi dan pembentukan gas hidrogen dan oksigen pada proses elektrolisis dapat dilihat pada Gambar 1. 9 Gambar 1. Pembentukan Gas Oksigen dan Gas Hidrogen dalam Elektrolisis Sumber: Zeng Zhang, 2010: 310 Gambar 1 menunjukkan bahwa terjadi proses elektrolisis yang berlangsung ketika dua buah elektroda ditempatkan dalam elektrolit dan arus searah power DC dialirkan diantara kedua elektroda tersebut. Molekul H 2 O akan terpisah menjadi ion-ionnya yaitu ion H + dan ion OH - . Ion H + akan tertarik ke kutub katoda yang bermuatan negatif sehingga ion H + menyatu pada katoda. Atom-atom hidrogen akan membentuk gas hidrogen dalam bentuk gelembung gas pada katoda yang melayang ke permukaan. Hal serupa terjadi pada ion OH - yang menyatu pada anoda kemudian membentuk gas oksigen dalam bentuk gelembung gas katoda Zeng Zhang, 2010: 310. Reaksi elektrolisis yang terjadi yaitu: Katoda reduksi : 2 H 2 O l + 2 e - → H 2 g + 2 OH - aq Anoda oksidasi : 2 OH - aq → ½ O 2 g + H 2 O l + 2 e - Reaksi Sel : H 2 O l → H 2 g + ½ O 2 g Proses elektrolisis juga bergantung pada elektroda yang digunakan. Elektroda berperan sebagai tempat berlangsungnya reaksi. Reaksi reduksi berlangsung di katoda, sedangkan reaksi oksidasi berlangsung di anoda. Katoda akan menarik kation yang tereduksi menjadi endapan logam, sedangkan anoda akan menarik anion yang teroksidasi menjadi gas. Oleh sebab itu, salah satu tujuan dari 10 elektrolisis adalah untuk mendapatkan suatu lapisan atau endapan logam di katoda dan gas di anoda. Menurut Putra 2010: 142-143, terdapat dua prinsip dari elektrolisis yaitu beda potensial yang digunakan dan arus yang mengalir melalui sel elektrolisis. Dalam proses elektrolisis diperlukan potensial minimum karena: a. Adanya beda potensial antara elektroda menyebabkan ion-ion dalam sistem bergerak ke elektroda baik anoda maupun katoda. b. Diperlukan potensial tambahan untuk discas ion pada elektrolisis yang disebut potensial lebih overpotential Reaksi pada elektroda yang menghasilkan gas memerlukan potensial lebih yang besar. Menurut Bird 1987: 234, potensial lebih pada elektrogenerasi hidrogen adalah selisih antara beda potensial sebenarnya dan potensial teoritis. Persamaan reaksi dari elektrogenerasi hidrogen pada keadaan standar adalah sebagai berikut Riyanto, 2013: 18: 2 H 2 O l + 2e - ⇄ H 2 g + 2 OH - aq E°= -0,828 V 2 Potensial lebih dapat dipengaruhi oleh permukaan elektroda maupun konsentrasi elektrolit yang digunakan dalam proses elektrolisis. Potensial lebih pada beberapa jenis gas disajikan pada tabel berikut. Tabel 2. Potensial Lebih dari Beberapa Jenis Zat Gas yang timbul Permukaan elektroda Potensial lebih Volt Hidrogen Platina 0,03 Oksigen Platina 0,44 Hidrogen Perak 0,15 Oksigen Perak 0,45 Hidrogen Raksa 0,78 Oksigen Grafit 0,37 Klor Platina 0,70 Sumber: Putra, 2010: 43 11 Hidrogen merupakan molekular berupa gas tidak berwarna, tidak berbau dan paling mudah dibuat melalui reaksi elektrolisis air Cotton, 1989: 241. Melalui proses elektrolisis air hidrogen dapat dihasilkan, sehingga disebut proses evolusi hidrogen. Reaksi evolusi hidrogen terjadi secara terbatas dan didasarkan atas desorpsi molekul pada permukaan katoda Astuti, 2016: 8. Pemecahan molekul air melibatkan reaksi adsorpsi dan desorpsi H + . Mekanisme yang terjadi adalah sebagai berikut: Pembentukan hidrogen teradsorpsi H + + e - → H ads 3 Selanjutnya diikuti dengan desorpsi kimia 2 H ads → H 2 4 Atau desorpsi elektrokimia H + + e - + H ads → H 2 5 Reaksi 3 merupakan tahap adsorpsi hidrogen. Penggunaan elektroda yang berlubang-lubang atau berpori akan membuat lebih banyak hidrogen yang teradsorp pada saat proses elektrolisis. Pada reaksi 4 dan 5 merupakan tahap desorpsi hidrogen. Penggunaan elektroda dengan permukaan yang kasar akan meningkatkan reaksi kimia dan mengurangi gelembung sehingga akan meningkatkan laju elektrolisis. Pembentukan hidrogen juga dipengaruhi oleh jenis elektroda, konsentrasi elektrolit serta suhu reaksi Zeng Zhang, 2010: 314.

3. Elektroda