Akan tetapi, jaringan banyan memiliki kelemahan yang sangat serius, yaitu merupakan jaringan blocking. Sebagai contoh, dalam Gambar 3.5, dan koneksi
001-111 dan 011-110 keduanya membutuhkan link keluaran bagian bawah pada tingkat kedua, menyebabkan sebuah konflik[6]. Gambar 3.5 memperlihatkan
konflik yang terjadi pada elemen switching.
001 000
001
010 011
100 101
110 111
Masukan Keluaran
Tingkat 1 Tingkat 2
Tingkat 3
011
Gambar 3.5
Konflik pada elemen switching
3.1.4. Cara membangun jaringan switching banyan
Jaringan switching banyan dapat dibangun dengan dua cara berdasarkan dari segi topologinya yaitu dengan shuffle kocokan dan dengan iterasi.
1. Pembangunan jaringan switching banyan dengan shuffle
Sebelum memasuki jaringan Banyan, paket-paket akan dilewatkan melalui jaringan shuffle yang berfungsi menetapkan port input baru bagi paket-paket
Universitas Sumatera Utara
ketika memasuki jaringan Banyan[7], kemudian meneruskan paket tersebut melalui output bagian atas jika bit tersebut bernilai 0 dan akan melalui output
bagian bawah jika bit tersebut bernilai 1. Jika ada lebih dari satu paket tiba pada suatu elemen Banyan pada waktu yang bersamaan dan bit-nya bernilai sama
sehingga harus diteruskan melalui port output yang sama pula, maka akan timbul masalah collision tabrakan. Masalah tabrakan ini merupakan tantangan utama
dalam perancangan switch self-routing. Banyan network yang terdiri dari elemen- elemen switch 2x2 ditata sedemikian rupa sehingga dijamin tidak akan terdapat
collision pada jalur sejumlah paket yang telah terurut naik berdasarkan nomor port tujuannya[8].
Yang menarik disini adalah penataan elemen switch untuk menghindari tabrakan. Penataan itu sendiri melibatkan ‘Perfect shuffle’ pada awal
network[8].Jaringan shuffle menyebabkan paket-paket memasuki jaringan Banyan melalui jalan masuk port input yang tepat dalam arti bahwa paket-paket menuju
ke port output sesuai dengan bit alamat tujuan yang terdapat pada header paket tanpa mengalami konflik pada elemen switching yang dilaluinya. Pola link shuffle
adalah seperti Gambar 3.6[7].
Gambar 3.6 Pola link shuffle
Universitas Sumatera Utara
Akhirnya diperoleh jaringan banyan seperti Gambar 3.7.
Tingkat 1 Tingkat 2
00 01
10 11
00 01
10 11
Gambar 3.7 Jaringan banyan berukuran 2
2
x 2
2
Telah dijelaskan bahwa jaringan banyan k
m
x k
m
dapat dibangun dengan menggunakan a-shuffle sebagai pola link antar dua tingkat yang bersebelahan.
Secara teknologis lebih ekonomis dan mudah mengkodekan base-k dengan derajat 2, dengan kata lain lebih efektif menggunakan modul crossbar berukuran 2x2.
Dengan demikian jaringan switching yang efektif adalah berukuran k
m
x k
m
, dimana k = 2. Dengan cara yang sama dapat dibangun jaringan banyan yang
berukuran 2
m
x2
m
. Gambar 3.8 memperlihatkan jaringan banyan yang berukuran 8x8 2
m
x2
m
[6].
000 001
010 011
100 101
110 111
000 001
010 011
100 101
110 111
Tingkat 1 Tingkat 2
Tingkat 3
Gambar 3.8 Jaringan banyan 2
3
x 2
3
dengan shuffle
Universitas Sumatera Utara
2. Pembangunan jaringan banyan dengan iterasi