BAB II JARINGAN INTERKONEKSI BANYAK TINGKAT
2.1. Sejarah umum
Perkembangan jaringan interkoneksi telah berlangsung lama selama bertahun-tahun. Jaringan berkembang seiring dengan perkembangan jaringan
switching telepon, komunikasi interprocesssor, dan interkoneksi processor- memory. Switching telepon telah ada sejak munculnya telepon sebagai alat
komunikasi. Jaringan awal telepon dibangun dari switch crossbar elektromekanis ataupun switch elektromekanis step-by-step. Pada akhir 1980, kebanyakan switch
telepon lokal masih dibangun dari relay elektromekanis, meskipun switch-switch jarak jauh secara menyeluruh telah bersifat elektronik dan digital pada saat itu[1].
Interkoneksi processor-memory muncul di akhir 1960 ketika sistem prosesor paralel menggabungkan jajaran jaringan untuk membolehkan prosesor
manapun mengakses tumpukan memori tanpa membebankan prosesor lainnya. Mesin terkecil memakai switch crossbar untuk tujuan ini, dimana mesin-mesin
yang lebih besar menggunakan jaringan dengan topologi butterfly pada susunan Dance-Hall. Variasi pada tema ini digunakan sejak 1980 untuk banyak prosesor
yang terbagi secara paralel shared memory parallel . Tiga urutan dari evolusi jaringan interkoneksi telah bergabung. Sejak awal
1990, telah ada sedikit perbedaan pada rancangan processor-memory dan jaringan interkoneksi inter-processor. Yang faktanya, router chip yang sama telah
Universitas Sumatera Utara
digunakan untuk keduanya. Variasi dari jaringan clos dan jaringan benes dari sistem telepon juga telah muncul pada jaringan multiprocessor sebagai bentuk
dari topologi fat tree. Untuk mengerti tentang jaringan interkoneksi, diperlihatkan pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Gambaran fungsional dari jaringan interkoneksi
Seperti yang digambarkan pada Gambar 2.1 jaringan interkoneksi adalah sistem yang dapat diprogram untuk mengirimkan data antar terminal. Gambar
tersebut menunjukkan enam terminal, T1 sampai T6 yang terhubung pada satu jaringan. Ketika terminal T3 ingin mengkomunikasikan beberapa data terhadap
terminal T5, T3 mengirimkan suatu pesan yang mengandung data pada jaringan dan jaringan akan meneruskan pengiriman pesan pada T5. Jaringan yang dapat
diprogram memiliki pengertian bahwa jaringan tersebut memiliki poin-poin yang berbeda setiap waktu. Jaringan yang digambarkan pada Gambar 2.1 dapat
mengirim pesan dari T3 ke T5 dalam satu putaran satuan waktu kemudian menggunakan sumber yang sama untuk mengirimkan pesan dari T3 ke T1 pada
putaran berikutnya. Jaringan tersebut merupakan suatu sistem karena jaringan tersebut terdiri dari beberapa komponen, yaitu buffer, kanal, switch, dan kendali
yang bekerja bersama-sama untuk mengirimkan data.
Universitas Sumatera Utara
Terminal-terminal dilabelkan dengan T1 sampai T6 dihubungkan pada jaringan dengan menggunakan kanal. Arah panah pada masing-masing ujung
kanal mengindikasikan bahwa jaringan tersebut bidireksional, yaitu merupakan hubungan timbal balik dari data yang masuk maupun yang keluar dari jaringan
interkoneksi. Jaringan interkoneksi berbasis prosesor digunakan pada hampir semua
sistem digital yang cukup besar yang memiliki dua komponen untuk berhubungan. Aplikasi paling umum dari jaringan interkoneksi berada pada sistem
komputer dan switch-switch komunikasi. Pada sistem komputer, aplikasi jaringan interkoneksi tersebut menghubungkan prosesor ke memori dan peralatan
masukankeluaran inputoutput device IO menuju pengendali keluaranmasukan. Jaringan interkoneksi tersebut juga menghubungkan port
masukan menuju port keluaran pada switch-switch komunikasi dan router jaringan. Jaringan interkoneksi tersebut juga menghubungkan sensor dengan
actuator ke prosesor dalam sistem kendali. Dimana saja bit-bit tersebut diangkat antara dua komponen dari sistem, suatu jaringan interkoneksi kerap ditemukan[1].
2.2. Switching