juga dapat diakibatkan karena melihat benda secara terus menerus dengan jarak 12 inchi dan membaca dengan cahaya yang kurang. M ata kering dan iritasi. Keadaan ini
terjadi jika kekurangan cairan untuk menjaga kelembaban mata dan berkurangnya intensitas refleks kedipan mata. Jumlah kedipan mata bervariasi sesuai dengan
aktivitas yang sedang dilakukan dan akan berkurang saat sedang berkonsentrasi. M ata menjadi merah dan berair, disebabkan karena pada saat menggunakan gadget
mata diproyeksikan terus menerus dengan melihat layar gadget sehingga jumlah kedipan menjadi berkurang Amrizal, 2010.
2.6 Hubungan Penggunaan Gadget Terhadap Keluhan Kelelahan Mata
Seorang manusia mulai belajar sejak dini. Sudah selayaknya setiap orang dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sejak masa kanak-kanak. Sedikit saja
ada kelalaian pada proses tumbuh kembang anak, maka akan berdampak jangka panjang bahkan menetap hingga dewasa Gunarsa, 1991.
Wong 2010 menyebutkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan anak adalah pengaruh media elektronik, diantaranya pengaruh gadget
atau smartphone, media komputerinternet. Beberapa pengaruh buruk gadget bagi anak remaja, yaitu terhadap kesehatan, kepribadian, pendidikanprestasi, serta
terhadap keluarga dan masyarakat. Seorang anak yang memiliki kebiasaan menggunakan gadget dengan intensitas waktu yang tinggi, berisiko mengalami stres,
kerusakan mata, dan maag. Kebiasaan menggunakan gadget secara otomatis akan menyebabkan
pengguna berlama-lama melakukan kontak mata langsung dengan layar gadget, tampilan layar gadget yang terlalu terang dengan warna yang panas seperti warna
Universitas Sumatera Utara
merah, kuning, ungu, oranye akan lebih mempercepat kelelahan pada mata. Pemakaian layar gadget yang tidak ergonomis dapat menyebabkan keluhan pada
mata Rifhani, D. 2010. Efek gadget pada mata sangat berbahaya. Sebab secara fisik, paparan cahaya
radiasi gadget dapat merusak saraf mata. Saat asyik dengan gadget, terkadang anak- anak lupa makan dan terus memaksakan matanya untuk menangkap sinyal gerak
dalam layar gadget. Hal itu cenderung membuat mata lelah, namun tetap terbuka karena terpaksa. Pengaruh radiasi dari layar gadget adalah faktor utama yang bisa
melelahkan mata. Terlebih jika didukung efek pencahayaan yang ditampilkan dalam sebuah game. Semakin terang radiasi cahaya gadget, mata akan semakin silau.
Sebaliknya, semakin gelap cahayanya, dan mata juga akan tetap berusaha menangkap gerak cahaya itu. Dalam satu kali penglihatan, efek cahaya yang bisa
terjadi bisa mencapai ratusan. Ini biasanya menyebabkan perut mual, jika kita terus memaksakan mata melihat layar gadget,TV atau monitor. Agar tidak terjadi
kerusakan pada mata, baiknya ada batasan untuk anak-anak dalam menggunakan gadget berkisar antara 1-2 jam sehari dan sebaiknya jarak antara mata dan layar
gadget harus dijaga antara 50-70 cm. Bila perlu, istirahatkan mata sebelum dan sesudah menggunakan gadget setiap 20 menit sekali istirahatkan mata dengan
melihat objek yang lebih jauh. Kuliksera, 2012.
2.7 Sumber Informasi 2.7.1 Orang Tua