2.8 Landasarn Teori
Landasan teori dalam penelitian ini adalah teori WHO dann teori Benyamin Bloom 1908. Teori WHO membedakan faktor-faktor perilaku menjadi dua yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada di dalam individu itu sendiri, misalnnya : karakteristik umur, jenis kelamin, kelas,
sedangkan faktor eksternal adalah faktor-faktor yang ada diluar individu yang bersangkutan, misalnya sumber informasi.
Teori Benyamin Bloom 1908 membedakan tiga ranah perilaku yaitu pengetahuan knowledge, sikap attitude, dan tindakan pratice Notoadmodjo,
2010.
2.9 Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep penelitian ini digambarkan sebagai berikut :
BAB III
Karakteristik : •
Umur •
Jenis Kelamin •
Kelas Pengetahuan
mengenai penggunaaan gadget
terhadap keluhan kelelahan mata
Tindakan mengenai penggunaaan gadget
terhadap keluhan kelelahan mata
Sumber Informasi : •
Orang tua •
M edia cetak atau
elektronik
• Teman
Sikap mengenai penggunaaan gadget
terhadap keluhan kelelahan mata
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, yang bertujuan untuk mengetahi perilaku remaja mengenai penggunaan gadget terhadap
keluhan kelelahan mata..
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SM A Negeri 6 M edan Jl.Ansari No.34. Adapun pertimbangan yang menyebabkan dipilihnya SM A Negeri 6 M edan sebagai lokasi
penelitian : 1.
Belum pernah dilakukan penelitian tentang penggunaan gadget terhadap keluhan kelelahan mata di SM A Negeri 6 M edan.
2. Dari hasil survei awal yang saya lakukan dari 10 siswa di SM A Negeri 6
M edan ini mereka semua memiliki gadget dan 4 diantaranya sering mengalami keluhan kelelahan mata.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini mulai dilakukan survei awal pada bulan April 2015 dan penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2015.
Universitas Sumatera Utara
3.3. Populasi dan S ampel 3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di SM A Negeri 6 M edan pada tahun ajaran 2015-2016 dengan jumlah populasi sebanyak 770 siswa.
3.3.2 S ampel
Pengambilan sampel menggunakan cara simple random sampling dimana semua individu dalam populasi diberi kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai
anggota sampel. Dan untuk jumlah sampel, peneliti menggunakan rumus Slovin Notoatmodjo,2005 dalam penelitian ini. Kriteria responden yang akan menjadi
sampel adalah masih berstatus siswa SM A Negeri 6 M edan kelas X, XI dan XII
pada tahun ajarana 2015-2016. 3.3.3 Besar S ampel
Dari jumlah populasi seluruh siswa di SM A Negeri 6 M edan yang diketahui, maka perhitungan sampel adalah :
=
Keterangan : n = Besar Sampel
N = Besar Populasi d = Tingkat kepercayaan ketetapan yang diinginkan yakni 0,1
Universitas Sumatera Utara
Sehingga besar sampel :
=
=
.
= 88,50 , dibulatkan 89 siswa
Setelah dilakukan perhitungan dengan diketahui jumlah populasi seluruh siswa di SM A Negeri 6 M edan adalah 770 maka didapati besar sampel sebanyak 89
siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
probability sampling yaitu seluruh unsur dalam suatu populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih dalam sampel dan teknik digunakan adalah proportionate
stratified random sampling yaitu teknik sampling yang digunakan bila anggota tidak homogen dan berstrata secara proporsional Sugiyono, 1999. Untuk mempermudah
penelitian maka besar sampel yang diperoleh dari setiap kelas ialah : Kelas X
= X 89 = 29,5 = 30 Siswa
Kelas XI
=
X 89 = 27,0 = 27 Siswa
Kelas XII =
X 89 = 32,3 = 32 Siswa M aka total seluruhnya adalah 89 siswa.
Universitas Sumatera Utara
Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik random sampling yaitu pengambilan secara acak pada masing – masing kelas
Isgiyanto, 2009 . Kelas X :
X-1 = 41 siswa 5 siswa
X-2 = 41 siswa 5 siswa
X-3 = 42 siswa 5 siswa
X-4 = 45 siswa 5 siswa
X-5 = 42 siswa 5 siswa
X-6 = 45 siswa 5 siswa
Kelas XI : XI IPA 1 = 40 siswa
5 siswa XI IPA 2 = 38 siswa
4 siswa XI IPA 3 = 37 siswa
4 siswa XI IPS 1 = 42 siswa
5 siswa XI IPS 2 = 39 siswa
5 siswa XI IPS 3 = 38 siswa
4 siswa Kelas XII :
XII IPA 1 = 40 siswa 5 siswa
XII IPA 2 = 42 siswa 5 siswa
XII IPA 3 = 38 siswa 4 siswa
XII IPA 4 = 38 siswa 4 siswa
XII IPS 1 = 37 siswa 4 siswa
XII IPS 2 = 43 siswa 5 siswa
XII IPS 3 = 42 siswa 5 siswa
Universitas Sumatera Utara
Setiap siswa diberikan nomor undian dari nomor 1 sampai jumlah masing- masing siswa setiap lokal, kemudian siapa yang mendapat nomor 1-5 ialah yang
terpilih menjadi sampel.
3.4 Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung di lapangan dengan menggunakan instrumen penelitian yaitu kuesioner melalui metode wawancara dan
pengamatan langsung di daerah kawasan sekolah. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner lapangan yang tertutup karena responden hanya
tinggal memberikan tanda pada salah satu jawaban yang dianggap paling tepat.
3.4.2 Data S ekunder
Data sekunder diperoleh dari dokumentasi SM A Negeri 6 M edan meliputi keterangan lokasi, jumlah siswa kelas X, XI dan XII dan data pendukung lainnya.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner digunakan untuk mengetahui karakteristik responden, dan perilaku responden
mengenai keluhan kelelahan mata terhadap penggunaan gadget dengan cara menyebarkan kuesioner dan melakukan pengisian kuesioner oleh responden.
3.6 Defenisi Operasional
Pedoman awal untuk pengumpulan informasi sesuai dengan fokus penelitian digunakan defenisi operasional yang dikembangkan dalam uraian dibawah ini:
Universitas Sumatera Utara
A. Karakteristik : 1. Umur adalah lamanya usia hidup responden yang dihitung sejak dilahirkan
sampai pada saat wawancara yang dinyatakan dalam satuan tahun. 2. Jenis kelamin adalah status yang sesuai dengan keadaan alat reproduksi
yang dikategorikan atas laki-laki dan perempuan. 3. Kelas adalah jenjang tingkat pendidikan responden.
B. Sumber Informasi : 1. Orang tua adalah ayah dan ibu yang tinggal dalam satu rumah dan
memiliki ikatan keturunan dengan responden dan sebagai pemberi informasi mengenai penggunaan gadget terhadap keluhan kelelahan mata.
2. M edia cetak atau elektronik adalah media yang dapat menambah pengetahuan responden mengenai penggunaan gadget terhadap keluhan
kelelahan mata. 3. Teman adalah partisipasi dan perhatian yang diberikan oleh seseorang
dengan responden sebagai pemberi informasi mengenai penggunaan gadget terhadap keluhan kelelahan mata.
C. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui responden mengenai penggunaan gadget terhadap keluhan kelelahan mata.
D. Sikap adalah reaksi atau respon yang masih tertutup dari seorang responden mengenai penggunaan gadget terhadap keluhan kelelahan mata.
E. Tindakan adalah suatu perbuatan nyata pencegahan yang dilakukan responden mengenai penggunaan gadget terhadap keluhan kelelahan mata.
Universitas Sumatera Utara
F. Gadget adalah sebuah perangkat elektronik yang berbeda dan lebih canggih dibanding teknologi lainnya.
G. Kelelahan M ata adalah ketegangan pada mata yang disebabkan oleh penggunaan indra penglihatan yang bekerja memerlukan kemampuan untuk melihat dalam
jangka waktu yang lama dan dengan kondisi pandangan yang tidak nyaman seperti jarak pandang antara mata ke gadget.
H. Remaja adalah individu yang berusia antara 15-18 tahun yang merupakan siswa- siswi SM A Negeri 6 M edan.
3.7 Aspek Pengukuran