12 besar. Usus halus dibagi menjadi tiga segmen, yaitu duodenum 20 cm 8 inci,
jejunum 2,5 m 8 kaki dan ileum 3,6 m 12 kaki Sherwood, 2001.
2.4.1 Histologi usus halus
Menurut Herman 2004, pada umumnya dinding usus halus terdiri atas empat lapisan Gambar 2.1, yaitu:
a. Lapisan mukosa Lapisan mukos merupakan lapisan terdalam dari dinding saluran
pencernaan. Lapisan ini berbentuk membran selaput mukosa dan dibentuk oleh tiga komponen, yaitu lapisan epitel, lamina propria dan
lapisan muskularis mukosa. b. Lapisan submukosa
Lapisan submukosa terdiri atas jaringan penyambung areolar yang mengikatkan lapisan mukosa ke lapisan muskularis. Lapisan ini sangat
kaya dengan pembuluh darah dan mengandung jaringan syaraf yang disebut pleksus submukosa atau disebut juga pleksus Meissner.
c. Lapisan muskularis Lapisan muskularis di dinding saluran pencernaan selain dari yang telah
disebutkan diatas adalah berupa otot polos yang terdiri atas dua lapis. Lapisan sebelah dalam adalah lapisan sirkuler yang bila berkontraksi
menyebabkan pengecilan diameter lumen saluran pencernaan. Lapisan sebelah luar adalah lapisan longitudinal yang bila berkontraksi
menyebabkan pemendekan saluran pencernaan.
13
Gambar 2.1 Lapisan usus halus Virtual Medical Centre, 2006
d. Lapisan serosa Lapisan serosa adalah lapisan terluar dari dinding saluran pencernaan.
Lapisan ini berupa suatu mebran yang terdiri atas jaringan penyambung dan sel-sel epitel. Pada lapisan ini terdapat pembuluh darah dan syaraf
yang berukuran lebih besar yang berjalan di antara jaringan penyambung dan jaringan lemak adipose tissue yang terdapat didaerah ini. Lapisan
serosa yang terletak di bawah diafragma sekat rongga badan ikut membentuk dan merupakan bagian dari peritonium secara keseluruhan dan
disebut peritoneum viseral.
2.4.2 Pergerakan usus halus
Peregerakan usus halus, dapat dibagi menjadi dua, yaitu kontraksi pencampur dan kontraksi pendorong Herman, 2004.
14 a. Gerakan pencampur segmentasi
Gerakan segmentasi berbeda-beda sifat dan bentuk gerakannya di setiap bagian saluran pencernaan, walaupun perbedaannya hanya sedikit. Secara
garis besar dapat dikatakan bahwa gerakan segmentasi pada umumnya berupa kontraksi lokal yang muncul selama beberapa detik di setiap
beberapa sentimeter dinding usus. Begitu suatu seri kontriksi lokal ini hilang, maka muncul lagi seri seri kontriksi yang baru dilokasi yang
berbeda. Dengan demikian, isi usus seperti dipotong-potong oleh gerakan kontriksi ini. Pergerakan segmentasi usus halus ditunjukkan pada
Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Pergerakan segmentasi usus halus Guyton, 1987
b. Gerakan pendorong Gerakan pendorong adalah gerakan dinding saluran pencernaan untuk
mendorong makanan bergerak maju menuju anal. Dalam keadaan normal, gerakan penodorong berjalan dengan kecepatan yang cukup untuk
15 memungkinkan terjadinya proses digesti pencernaan makanan dan proses
absorpsi hasil digesti.
2.4.3 Ileum