17
2.6 Mediator Kontraksi Otot Polos
Kontraksi otot polos dapat di mediasi oleh beberapa jalur, seperti reseptor muskarinik, reseptor histaminergik, nitrioksida NO, prostaglandin E
2
PGE
2
, cGMP.
2.6.1 Reseptor muskarinik
Reseptor muskarinik terdistribusi luas diseluruh tubuh dan mendukung berbagai fungsi vital, di otak, sistem saraf otonom terutama saraf parasimpatis.
Reseptor muskarinik merupakan reseptor yang terhubung dengan protein G, terdiri dari 5 subtipe yaitu: M
1
, M
2
, M
3
, M
4
dan M
5
. Resptor M
1
, M
3
dan M
5
terhubung dengan protein Gq. Sedangkan reseptor M
2
dan M
4
terhubung dengan protein Gi dan dengan suatu kanal ion. Respons yang timbul dari aktivasi reeptor
muskarinik oleh ACh dapat berbeda, tergantung pada subtipe reseptor dan lokasinya Rahardjo, 2009.
Reseptor M
1
ditemukan dalam sistem saraf pusat SSP, sistem saraf perofer dan sel perietal lambung. Reseptor ini memperantarai efek eksitatori
sehingga mampu meningkatkan eksitasi sistem saraf pusat SSP dan sekresi lambung. Reseptor M
2
terdapat di organ jantung. Reseptor M
3
seperti M
1
berefek eksitatori, terdapat pada beberapa organ antara lain otot polos sistem pencernaan
dan mata, endotelium pembuluh darah, kelenjar eksokrin. Aktivasi pada reseptor ini akan menstimulasi sekresi produk kelenjar eksokrin keringat, saliva,
kontraksi otot saluran pencernaan dan pernapasan, pelepasan NO nitric oxide yang menghasilkan relaksasi otot pembuluh darah Nugroho, 2012; Brunton, et
al., 2011; Setiawati dan Gan, 2007.
18
2.6.2 Reseptor histaminergik
Histamin adalah pembawa pesan messenger bahan kimia yang memperantarai beragam respon seluler, termasuk alergik dan reaksi inflamasi,
sekresi asam lambung dan neurotransmisi pada bagian otak. Histamin pada dasarnya muncul dalam semua jaringan, tetapi tidak didistribusikan secara rata,
dengan jumlah yang tinggi ditemukan dalam paru, kulit, dan saluran cerna. Histamin yang dilepaskan sebagai respons terhadap berbagai rangsangan
mengeluarkan efeknya dengan cara berikatan kepada satu atau lebih dari empat tipe reseptor—reseptor H
1
, H
2
, H
3
dan H
4
. Beberapa efek farmakologik histamin diperantarai oleh kedua reseptor H
1
dan H
2
, sedangkan lainnya diperantarai hanya oleh satu kelas. Sebagai contoh, reseptor H
1
penting dalam kontraksi otot polos dan peningkatan permeabilitas kapiler. Reseptor H
2
memperantarai sekresi asam lambung Mycek et al., 2001.
2.6.3 Prostaglandin E