Pengertian Reksadana Syariah PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH DALAM KEGIATAN

111

BAB IV PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH DALAM KEGIATAN

INVESTASI MELALUI INSTRUMENT REKSADANA SYARIAH DI PASAR MODAL SYARIAH

A. Pengertian Reksadana Syariah

Reksadana di Inggris dikenal dengan sebutan unit trust yang berarti unit saham kepercayaan dan di Amerika dikenal dengan mutual fund yang berarti dana bersama, sedangkan di Jepang dikenal dengan sebutan investment fund yang berarti pengelolaan dana untuk investasi berdasarkan kepercayaan. 145 Sedangkan secara bahasa reksadana terdiri dari dua kata yaitu reksa yang berarti jaga atau pelihara dan dana yang berarti hinpunan uang, maka dengan demikian reksadana berarti kumpulan uang yang dipelihara. 146 Reksadana merupakan salah satu bentuk perusahaan investasi investment company sehingga merupakan buy sidSe sisi belipermintaan. Pada prinsipnya investasi di reksadana adalah melakukan investasi yang menyebar pada sekian instrument investasi yang diperdagangkan di pasar modal, seperti saham, obligasi, serta invetasi lainnya di pasar uang seperti commercial paper, valas, Sertifikat Bank Indonesia SBI dan lainnya dengan cara memiliki surat berharga biasa disebut dengan sertifikat reksadana yang diterbitkan oleh manajer investasi. 147 145 Jaka E Cahyono, Cara Jitu Memilih Untung dari Reksa Dana, Jakarta: Elex Media Komputindo, 2000, hlm. 16. 146 Asril Sitompul, Reksa Dana: Pengantar dan Pengenalan Umum, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2000, hlm. 2. 147 Sawidji Widoatmodjo, Op.cit., hlm. 109-110. 111 Universitas Sumatera Utara 112 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar modal mendefenisikan reksadana sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Manajer Investasi. Sedangkan Manajer Investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola Portofolio Efek untuk para nasabah atau mengelola Portofolio Investasi Kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku. 148 Terdapat tiga unsur penting dalam reksadana yaitu: 1 adanya kumpulan dana masyarakat atau pool of funds, 2 Investasi dalam bentuk portofolio efek; dan 3 Manajer Investasi sebagai pengelola dana dimana dana yang dikelola manajer investasi adalah merupakan dana milik investor 149 . Selanjutnya, kebutuhan akan produk investasi Islam juga dirasakan oleh negara-negara di dunia, hingga akhirnya memicu perkembangan reksadana syraiah di berbagai belahan dunia, sebagaimana disampaikan oleh Andri Soemitra : Secara Internasional perkembangan reksadana dimulai dengan lahirnya Equity Funds Syariah dalam bentuk The Amanah Fund yang diterbitkan oleh North American Islamic Trust pada tahun 1986, kemudian dibentuk pula FTSE Global Islamic Index Series dibentuk oleh FTSE International diikuti dengan Finance Corporation Index dibentuk oleh IFC-World Bank bersama ANZ Bank yang kemudian menjadi benchmark untuk Islamic leasing Funds. Kemudian dibentuk pula Dow Jones Index Syariah pada tahun 1999 yang bernama Dow Jones Islamic Market Index DJMI. Kemudian Malaysia menerbitkan Malaysia Global SUndang-Undangkok MGS sebesar US 500 juta yang diterbitkan di Luxembourg Stock Exchange dan Dubai Islamic Financial Center. kemudian diikuti Bahrain yang menerbitkan Bahrain 148 Pasal 1 ayat 11 dan 27 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. 149 Andri Soemitra, Op.cit., hlm. 166. Universitas Sumatera Utara 113 Monetary Agency Sukook Al Ijaras sebesar US 100 juta yang diterbitkan di Bahrain Stock Exchange. Semua ini mendorong berkembangnya reksadana Syariah secara global 150 . Kebutuhan akan produk investasi Islam juga dirasakan oleh negara Amerika Serikat sebagaimana dibahas dalam jurnal yang di tulis Thomas D. Tellner yang berjudul Developing Opportunities for Islamic Investing in the United States Securities Market: Personal Porto folio Programs Folios. Tellnes memperkenalkan Folios sebagai bagian alternatif produk investasi yang dikembangkan dari konsep reksadana dengan memberikan keleluasaan kepada para investor untuk menentukan portofolio produk tersebut. 151 Di Indonesia, Sebagaimana Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal tidak mengatur mengenai pasar modal Syariah, maka begitu juga dengan pengertian mengenai reksadana Syariah tidak ada diatur dalam Undang-Undang tersebut, sedangkan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia PERMA RI No. 2 tahun 2008 tentang Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah KHES juga tidak mendefinisikan reksadana Syariah, hanya memuat ketentuan mengenai mekanisme kegiatan serta hubungan hak dan kewajiban antara investor dan Manajemen Investasi dalam reksadana Syariah. Akan tetapi, sebenarnya panduan bagi masyarakat di Indonesia untuk berinvestasi pada produk ini sudah diberikan melalui fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia DSN-MUI Nomor 20DSN-MUIIV2001 Tentang 150 Andri Soemitra, Ibid, hlm. 170. 151 Nurul Huda dan Mohamad Heykal, Op.cit., hlm. 248. Universitas Sumatera Utara 114 Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksadana Syariah, dengan memberikan pengertian bahwa reksadana Syariah adalah “Reksa Dana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip Syariah Islam, baik dalam bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik harta sahib almal Rabb al Mal dengan Manajer Investasi sebagai wakil shahib al-mal, maupun antara Manajer Investasi sebagai wakil shahib al-mal dengan pengguna investasi”. 152 Sayangnya, produk investasi Syariah yang lebih menguntungkan dari produk tabungan atau deposito perbankan Syariah ini kurang tersosialisasi dengan baik di Indonesia. Reksadana Syariah pada dasarnya adalah Islamisasi reksadana konvensional. Reksadana Syariah merupakan wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal sebagai pemilik dana shabul mal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi sebagai wakil shahibul mal menurut ketentuan dan prinsip Syariah Islam. Reksadana Syariah menginvestasikan dana yang berhasil dihimpunnya ke dalam saham ekuitas yang tentunya tidak bertentangan dengan prinsip Syariah seperti saham Syariah, obligasi Syariah dan pasar uang Syariah. 153 Dengan kata lain, reksadana Syariah tidak akan menginvestasikan produknya kepada kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan syariat Islam sebagaimana yang memang di larang di dalam hukum Islam. Pembeda reksadana Syariah dan reksadana konvensional adalah reksadana Syariah memiliki kebijaksanaan investasi yang berbasis instrumen investasi pada 152 Pasal 1 ayat 6 Fatwa DSN-MUI Nomor 20DSN-MUIIV2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah. 153 M Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.cit., hlm. 211-212. Universitas Sumatera Utara 115 portofolio yang dikategorikan halal. Dikatakan halal, jika perusahaan yang menerbitkan instrumen investasi tersebut tidak melakukan usaha yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam yaitu tidak melakukan riba atau membungakan uang, saham, obligasi dan sekuritas lainnya yang dikeluarkan bukan perusahaan yang usahanya berhubungan dengan produksi atau penjualan minuman keras, produk mengandung babi, bisnis hiburan berbau maksiat, perjudian, pornografi, dan sebagainya. Disamping itu, dalam pengelolaan dana reksadana ini tidak mengizinkan penggunaan strategi investasi yang menjurus ke arah spekulasi. Selanjutnya, hasil keuntungan investasi tersebut dibagi-hasilkan diantara para investor dan manajer investasi sesuai dengan proporsi modal yang dimiliki. 154 Reksadana Syariah merupakan alternatif investasi karena adanya sikap mendua pada diri umat Islam. Di satu sisi ingin menginvestasikan modal yang dimiliki pada reksadana, tetapi di sisi lain memiliki ketakutan melanggar ketentuan- ketentuan yang ada dalam hukum Islam. Oleh sebab itu, dengan hadirnya reksadana Syariah bisa menghindari umat Islam dari pelanggaran-pelanggaran terhadap hukum Islam itu sendiri. Reksadana Syariah merupakan salah satu pilihan investasi yang dapat dijadikan alternatif berinvestasi bagi masyarakat yang menginginkan tambahan return dari sumber usaha yang bersih dan dapat dipertanggungjawabkan secara Syariah. Hal ini dikarenakan tujuan utama dari reksadana Syariah bukan semata-mata mencari 154 Azis B Setiawan, “Reksadana Syariah; Alternatif Investasi Islami”, http:www.prudent.web.idfileReksadana20Syariah,20Alternatif20Investasi20Islami.pdf, diakses tanggal 5 Agustus 2011, pukul 02.00 WIB. Universitas Sumatera Utara 116 keuntungan, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial terhadap lingkungan, komitmen terhadap nilai-nilai religius tanpa harus mengabaikan kepentingan investor. 155

1. Sifat Reksadana Syariah